"𝑫𝒂𝒕𝒂𝒏𝒈 𝒅𝒆𝒏𝒈𝒂𝒏 𝒓𝒂𝒔𝒂 𝒔𝒖𝒌𝒂, 𝒍𝒂𝒏𝒕𝒂𝒔 𝒑𝒆𝒓𝒈𝒊 𝒎𝒆𝒏𝒊𝒏𝒈𝒈𝒂𝒍𝒌𝒂𝒏 𝒍𝒖𝒌𝒂."
.
.
.-✍︎-
Langit telah berganti menjadi jingga. Kini, Bara dan Lara sedang terduduk di sofa kamar Lara sambil menonton televisi.
"Bara."
"Hm?"
Lara menatap Bara yang duduk di sampingnya. "Sore-sore gini, asik ya kalau ke Dufan!"
Bara melirik sekilas Lara, mengelus surai panjang gadisnya. "Siap-siap, kita berangkat."
Lara mengembangkan senyumnya, kedua tangannya terlentang mendekap kuat tubuh kekar Bara. "Peka banget sih!"
Bara membalas pelukan Lara. "Sekarang siap-siap gih."
Lara mengangguk dan melenggangkan kakinya menuju walk in closet dengan sedikit melompat-lompat kan kakinya seperti anak kecil. Bara hanya tersenyum dan geleng-geleng kepala melihat sifat manja gadisnya itu. Ah, rasanya Bara ingin mengurung Lara hanya untuknya.
Bara teringat akan suatu hal. Ia bangkit keluar kamar, menuruni anak tangga dan keluar dari rumah Lara. Tangan putihnya membuka pintu mobilnya mengambil paper bag, lalu kembali ke kamar gadisnya itu.
Lima menit berlalu, suara pintu terbuka tertangkap di telinga Bara. Muncullah Lara dengan setelen celana jeans dan kaos pink.
"Ganti bajunya," ucap Bara membuat Lara mengerutkan keningnya.
"Kenapa Lara harus ganti?" tanya Lara melihat dirinya melalui pantulan cermin.
Bara menyodorkan paper bag yang ia ambil tadi. Lara menerimanya dan senyumnya mengembang.
"Ini buat Lara?!" Bara mengangguk, membuat Lara langsung memeluk Bara dengan erat hingga tubuh mereka bergerak ke kanan dan ke kiri.
"Makasih Bara!" pekik Lara setelah mereka melerai pelukannya. Lalu, berjalan dengan girang menuju walk in closet intuk mengganti pakaiannya.
-✍︎-
Kini, Bara dan Lara sedang berjalan beriringan di Dufan. Bara memeluk pinggang Lara posesif karena ada beberapa pasang mata yang menatap kagum Lara. Jika tidak ada Lara, Bara ingin sekali mencongkel mata itu.
"Jangan pandang cowok lain!" ucap Bara mengeratkan pelukannya di pinggang Lara.
Lara terkekeh mendengarnya dan langsung mengangguk. "Iya!"
Bara tersenyum, mengelus rambut indah Lara yang tergerai. "Good girl!"
"Bara, mau naik itu!" jari telunjuk Lara menunjuk kearah wahana permainan kora-kora.
KAMU SEDANG MEMBACA
Baralara [END]
Novela Juvenil"𝚈𝚘𝚞 𝙲𝚕𝚊𝚛𝚊 𝚁𝚊𝚒𝚗. 𝙾𝚗𝚕𝚢 𝚖𝚒𝚗𝚎, 𝙱𝚊𝚛𝚊 𝚇𝚊𝚟𝚒𝚎𝚛!" "𝑫𝒂𝒕𝒂𝒏𝒈 𝒅𝒆𝒏𝒈𝒂𝒏 𝒓𝒂𝒔𝒂 𝒔𝒖𝒌𝒂, 𝒍𝒂𝒏𝒕𝒂𝒔 𝒑𝒆𝒓𝒈𝒊 𝒎𝒆𝒏𝒊𝒏𝒈𝒈𝒂𝒍𝒌𝒂𝒏 𝒍𝒖𝒌𝒂." ••• Lara hanyalah gadis lugu yang childish. Dia tidak pernah bermimpi a...