11

274K 13K 533
                                    

"Nanti sore anterin ke Bu Sulis." Kata Wulan pada Darsa yang akan berangkat kerja

Darsa mengerutkan keningnya dan menghentikan gerakan tangannya yang sedang menyisir rambut, di tatap istrinya melalui pantulan kaca

Bukannya dia tidak kenal Bu Sulis, siapa yang tidak kenal bidan desa yang sudah lama mengabdi, bahkan lahiran Anjani pun dulu juga dibantu oleh beliau.

"Ngapain?"

Sebisa mungkin Darsa menahan untuk tidak tersenyum, akhirnya setelah satu minggu ia memergoki benda kecil yang ada tas kerja Wulan secara diam - diam, saat ini Wulan mengatakan juga padanya.

"Suntik KB buat Ayah." Kata Wulan ketus

"Eh, kok Ayah? Emang bisa Ayah suntik KB?"

"Ya periksa lah."

"Periksa apa? Mamah sakit?" Tanya Darsa pura-pura tidak tahu akan maksud Wulan

"Hmm? Pusing? Nggak panas kok." Ujar Darsa mengecek dahi Wulan, namun Wulan hanya menunduk diam tanpa mau menjawab

"Kenapa? Atau sakit perut?"

"Iiih, nggak." Jawab Wulan menyingkirkan tangan Darsa yang menyentuh perutnya

"Itu-"

"Itu apa? Coba bilang yang jelas."

"Hm, a-aku hamil." Kata Wulan dengan pelan membuat Darsa ingin menggoda istrinya

"Apa? Ayah nggak dengar, yang jelas toh kalau ngomong."

"Mamah hamil."

"Mama hamil?"

Wulan mengangguk tanpa mau menatap Suaminya, bisa ditebak saat ini suaminya sedang tersenyum bahagia

"Ya udah, Ayo. Kita ke Bu Sulis sekarang." Ajak Darsa membuat Wulan mendongak menatap suaminya yang sudah berjalan membawa kunci motor dan dompet di tangannya

"Mana ada Bu Sulis sekarang? Jam prakteknya itu sore."

"Ya ke puskesmas sekalian aja, ayo, cepat ganti baju."

"Nggak, nanti sore aja di klinik."

"Sekarang, ayo, mumpung Ayah belum berangkat."

"Nggak mau, nanti aja." Kata Wulan keras kepala

Darsa membuang nafas lalu pergi pamit berangkat kerja dengan hati bungah, hari ini Wulan sudah mau memberitahukan kabar baik itu.

"Ayah berangkat, Assalamualaikum."

"Waalaikumsallam."

-°-°-°-°-°-°-

Anjani mengikuti Mamahnya yang sedang memilih beberapa cemilan dengan membawa ranjang belanja berwarna merah, khas dari minimarket tersebut.

"Mau ambil jajan mana, Mbak?"

"Kan itu udah Mah, gapapa nambah lagi?"

"Ambil aja, Mamah mau ambil es krim."

Anjani pun mengambil beberapa jajan kesukaannya, kesempatan berhubung tidak bersama Ayahnya yang membatasi jajanan cemilan.

Sesampai rumah mereka meneruskan menonton drama korea seharian ini. efek liburan membuat Wulan kehilangan kegiatan, selain berbaring dan bermain media sosial.

-°-°-°-°-

Darsa memandang istrinya yang sedang berbaring di ranjang pasien setelah diperiksa ternyata benar adanya janin yang sedang tumbuh di rahim sang istri.

Istri Mas DarsaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang