"Mahh.. Ayah lapar.."
"Mahh.. haus Rama mau minum.."
"Mahh.. suapin Ayah.."
"Mahh.. Rama ngantuk.."
"Mahh.. Sena minta Mimi nih.."
"Mahh.. anak-anak udah tidur, sini kelonin Ayah.."
Wulan yang pulang dari sekolah pun tidak istirahat mengurus tiga bayi sekaligus, tadi pagi selepas sholat subuh Rama mengeluh pusing dan ternyata dia juga demam, akhirnya pagi-pagi tadi Wulan memeriksakan Rama ke puskesmas sebelum berangkat ke sekolah dan mengizinkan Rama untuk hari ini. Dan anehnya entah kenapa hari ini Sena juga sedikit rewel, tidak ingin diajak Sri atau pun Mbak Yani, sehingga sepulang dari sekolah Sena tidak mau lepas dari Mamahnya barang sebentar.
"Iyaa iyaa, sebentar Nak, Mamahkan habis sholat. Ya Allah, anaknya Pak Darsa banget sih kalian, banyaknya sakit pada rewel semua." Gumam Wulan lalu membawa Sena ke dalam gendongannya, bayi yang berumur jalan enam bulan itu seketika langsung terdiam menempel di dada Mamanya
"Lahh ngalem banget sama Mamanya." Kata Sri yang sejak pagi tadi yang menjaga Sena, karena Dania sedang menemani Pras yang berada di rumah sakit menunggu kelahiran anak pertamanya dengan Nita
"Ngantuk kayak e Mbah."
"Lha wong dari tadi tak gendong, kasih kasih susunya ya nggak mau i Mah." Kata Sri pada menantunya, sebenarnya Wulan juga tidak enak hati menitipkan Sena pada mertuanya yang sudah tua, pasti beliau kuwalahan menggendong Sena yang semakin semok, namun mau bagaimana lagi Ibunya Wulan juga sedang tidak di rumah, Wati sedang menjenguk saudara jauhnya yang juga sedang terkena musibah
"Kayaknya emang lagi manja aja Mbah. Pengen ikutan manja juga kayak Ayah sama Mas Rama." Jawab Wulan lalu menyodorkan mimi pada Sena yang sudah hampir memejamkan mata
"Sudah ada kabar dari Dania, Mah?"
"Belum i Bu, belum ada kabar."
"Kok lama ya, sudah jam segini padahal."
"Lha iya, padahalkan semalam Pras kesini ngantar Rama sama Sena juga belum bilang apa-apa toh, lha ndelalah tengah malam telepon Ayah mau pinjam mobil, buat ke rumah sakit. Ya mungkin kayak Sena dulu Bu, lagian kata Nita kan bobot bayinya lumayan besar juga."
Obrolan mereka terhenti ketika Darsa keluar kamar dan berbicara sembari menempelkan handphonenya berjalan ke Wulan dan Sri.
"Oiya ya, iya Ibu tak kasih tau nanti. Yok, waalaikumsallam.."
"Siapa?" Tanya Wulan pada suaminya yang ikut duduk disebelahnya
"Dania ngabarin kalau Nita sudah lahiran, cucu jagoannya Ibu nambah lagi, nih fotonya." Jawab Darsa lalu memperlihatkan foto yang ada di ponselnya pada Mbah Sri
KAMU SEDANG MEMBACA
Istri Mas Darsa
RomanceCerita ini berbau dewasa (18+) (Duda series kedua setelah cerita Unexpected Love) ***** Wulandari Pramita seorang guru sekolah dasar yang di usia ke dua puluh enam tahun ini belum juga berkeluarga. Kedua orang tuanya sudah tidak tahu lagi bagaimana...