21

233K 13.1K 815
                                    

Wulan yang tertidur nyenyak pun terganggu dengan rayuan Darsa yang menjelang sahur mengganggunya.

Pasalnya Wulan masih ngantuk akibat semalam dia tidak bisa tidur karena menjelang kehamilannya yang semakin tua membuat dia makin sulit tidur dengan nyaman, berkali-kali merubah posisi tidur demi mendapatkan posisi yang nyaman. Namun, sayang sekali suaminya tidak ada pergerakan atau pun terganggu saat dia kesusahan untuk menenangkan dia agar dapat tertidur nyenyak. Dan kini saat udah nyenyak malah bisa-bisanya dia diganggu untuk meminta serangan fajar. Dasar Darsa meshom!

"Apa sih Yah?! Mamah baru tidur."

"Bentar aja, keburu sahur nanti." Bisik Darsa namun tangan dan bibirnya sudah berjalan kemana-mana

"Hari Jumat lho, mah.. hmm.."

"Miminya juga kudu banyak dicoba biar nanti kalau lahiran langsung lancar ASI-nya."

"Hmm.." gumam Wulan masih tidak menghiraukan Darsa yang masih tidak menyerah untuk merayu istrinya

"Anak Ayah, bantu Ayah bujukin Mamah ya, Ayah mau bantu kamu cariin jalan keluar tapi Mamah malah nggak mau, ayo nendang, bangunin Mamah."

Namun tidak ada pergerakan dari dalam perut buncit Wulan, sepertinya malam ini anak Darsa kasihan dengan Mamahnya yang baru bisa tidur nyenyak.

Mulai dilorotkan tali spageti gaun tidur sang istri, baju itu menjadi baju ternyaman Wulan setelah memasuki bulan tua dimasa kehamilan.

fyuuhh

"Wah langsung menantang." Kata Darsa terkikik geli melihat benda kecil itu terlihat menggiurkan

"Sebentar lagi harus puasa dulu sama mimi, ngalah sama Anak, kudu dipuas-puasin dulu ini."

cup

Slurppp

Cup

Cup

Cup

(Bengekk apa sih thor maksudnya)😭😭😭

Wulan dapat merasakan kalau saat ini suaminya sudah memulai ulahnya. Namun dia biarkan karena matanya sudah sulit untuk dibuka, seperti dilem, makanya dibiarkan saja ulah suaminya sembari menikmati, sampai-sampai dia hanyut dan terbawa akan permainan Darsa.

"Buruan Yah." Perintah Wulan membuka kedua pahanya dan mengeriyap lalu menarik rambut Darsa, Darsa yang sudah paham pun tanpa lama-lama memulai permainan yang sesungguhnya

"Ngene mau kok jarene emoh, Mah-Mah."

(Gini tadi kok katanya nggak mau, Mah-Mah)

"Salahe Ayah, ngrayu terus enghh.. hmmp- awash anaknya ketekan."

"Makanya Mamah di-hh atas."

"Nggak, Mamah capek! Buruan! Ahh.."

-°-°-°-

"Ck, bisa-bisa Mamah masuk angin kalau tiap pagi keramas terus." Omel Wulan pada suaminya yang masih selonjoran di ranjang

"Ya kan Ayah nurut kata Dokter sebisa mungkin sering dijenguk, biar si bayi bisa lancar cari jalan keluarnya." Jawab Darsa dengan bergumam sedangkan matanya masih tertutup dan tersenyum senang pagi-pagi mendapat omelan Wulan, walaupun sering

"Ya nggak tiap hari tapi."

"Ya walaupun akhirnya Mamah suka juga."

Wulan tidak membalas ucapan suaminya, dia melirik jam di kamar sudah menunjukkan pukul tiga lebih, kali ini dia akan membuat orak arik tempe dengan telur dadar untuk menu sahur pagi ini.

Istri Mas DarsaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang