Hari ini Wulan izin pulang telat pada Darsa, karena sepulang sekolah nanti rencana mau menjenguk rekan kerjanya yang baru melahirkan. Rama pun pulang dijemput oleh Rian, karena hari ini Sena pun sedang di rumah Mbah Wati.
Wulan :
Yah, Mamah mau jenguk bayi Bu Ismi bareng sama yang lain.Darsa :
Dari sekolah lgsg ke Bu Ismi?
Rama ikut?Wulan :
Iya.
Nggak. Udah dijemput sama Rian, biar di rumah Mbah Wati dulu sama SenaDarsa :
Ya udah, hati-hati..
Nanti jangan lupa ikut gendong anak Bu Ismi, biar cepat ketularan punya bayi lagi ya Mah..
Hehe 😘Wulan :
Iya..
Hmm .."Ayo Bu Wulan, kita cari kado dulu, biar nanti yang lain nyusul." Ajak salah satu rekan kerja Wulan dan Wulan pun segera membereskan meja kerja dan beranjak untuk menyusul rekan kerjanya
-°-°-°-
"Lucu ya Bu, pipinya gendut, kayak putranya Bu Wulan." Ujar Bu Kepala Sekolah saat melihat bayi yang ada dipangkuan Bu Ismi
Wulan tersenyum memang benar yang dilontarkan Bu Kepsek, bayi yang baru dilahirkan oleh rekan kerjanya ini memang sebelas dua belas beratnya sama Sena. Padahal kalau melihat kondisi Bu Ismi pun cukup memprihatinkan, hamil dalam kondisi di usia kepala empat.
"Monggo, dipun unjuk, ibu-ibu." Ujar suami Bu Ismi yang sudah berumur, bagaimana tidak Bu Ismi juga diperistri seorang duda yang jarak umur mereka terpaut cukup jauh. Ya, sama dengan Wulan, herannya Wulan entah mengapa suami Wulan itu semakin tua semakin terlihat muda dan menggoda
(Silahkan diminum)
"Saran dari saya ya Bu Wulan, kalau emang Ibu mau kasih adek buat Sena, mendingan sekarang saja, jangan ditunda. Berhubung suami Bu Wulan juga masih usia matang, lah kemarin suami saya waktu di ruang bayi malah dikira kakeknya." Tutur Bu Ismi saat suaminya sudah kembali ke belakang rumah
Mengingat postur tubuh Bu Ismi yang mungil dan awet muda, membuat wanita tersebut tidak terlihat kalau sudah memasuki kepala empat. Sehingga bagi orang yang tidak kenal akan berfikir kalau Bu Ismi seperti anak dan ayah, bukan suami istri
"Lho iya toh, Bu?" Respon Wulan tertarik dengan cerita Bu Ismi
"Iya Bu, malah mbarep saya dikira Bapaknya, oalah malah jadi guyonan."
(sulung)
(candaan)"Oiya, mbarep di rumah og ya Bu? Terus gimana itu responnya di umur segitu punya adek lagi?"
"Malah dia yang paling ribet, mondar-mandir, ngurus ini itu ya Si Masnya ini. Ya gimana, pak suami nungguin saya di ruangan sampai selesai operasi. Ya awalnya kaget Bu, apalagi pas tau saya hamil kesini sama pacarnya, mungkin nanti kalau udah agak gedhean bayinya diajak mereka keluar udah persis kayak anaknya kali ya." Jelas Bu Ismi dengan gurauan
"Hayo, Bu Wulan, silahkan dipikirkan program selanjutnya, mumpung Pak Darsa juga masih belum terlalu tua. Nanti kalau sama kayak cerita suaminya Bu Ismi, lho." Gurau Bu Kepala sekolah membuat mereka tertawa, namun dalam pikiran Wulan dia sedikit terganggu akan bayangan kalau kelak dia hamil lagi dengan kondisi Darsa yang sudah tua dan tidak banyak diandalkan, ah tidak bisa dibayangkan lebih jauh oleh Wulan.

KAMU SEDANG MEMBACA
Istri Mas Darsa
RomanceCerita ini berbau dewasa (18+) (Duda series kedua setelah cerita Unexpected Love) ***** Wulandari Pramita seorang guru sekolah dasar yang di usia ke dua puluh enam tahun ini belum juga berkeluarga. Kedua orang tuanya sudah tidak tahu lagi bagaimana...