"Ponakannya Pak Dhe.." Panggil Darsa pada anak Pras yang baru saja dibawa pulang ke rumah Mbah Sri, menurut mereka lebih aman dan juga ada yang membantunya Nita merawat anaknya karena memang Ibu Nita sudah tiada dan hanya ada Bapaknya Nita yang sudah berumur tidak memungkinkan mereka untuk tinggal di rumah Nita.
"Kayak Sena ya Yah." Kata Wulan yang sedang menggendong bayi laki-laki itu pada sang suami yang duduk disampingnya
"Iyaa, persis Mas Sena og Mah, wong beratnya juga hampir sama kok." Sahut Dania yang memang menemani Nita dan Pras selama proses melahirkan
"Kayak anak kembar nanti, kan cuma beda beberapa bulan saja."
"Namanya siapa Te?" Tanya Wulan
"Arnizam Prasetya, Mbak. Panggilannya Nizam."
"Hallo Nizam zam-zam." Panggil Darsa lalu mendapat pukulan manja dari sang istri
"Ya jangan diteruskan zam-zam toh, Yah. Udah bagus Nizam."
"Lha kenapa e, enak panggilnya Zam zam kok."
"Dasar Pak Dhe tua, ambil enaknya aja ya Dek." Kata Wulan pada bayi mungil yang menggeliat dalam pelukannya
-°-°-°-°-
Saat ini Wulan sedang menemani Darsa untuk mengantarkan anak-anak ke rumah Mbahnya dari sang Ibu, karena semalam Anjani diberi tahu Ibunya kalau sudah berada di rumah Mbahnya aka mantan mertua Darsa. Itu artinya sebentar lagi Wulan akan bertemu dengan mantan istri Darsa. Namun sepertinya belum ditakdirkan karena saat ini Ibu anak-anak sedang berkunjung di rumah saudaranya.
"Rama kalau sama Mamah nakal nggak? Bandel ya mesti?" Tanya Surti, mantan mertua Darsa pada Rama
"Nggak kok, Rama nggak nakal kan Mah?"
Wulan yang dimintai pendapat oleh Rama pun berusaha menampilkan senyum ramahnya pada wanita yang sudah berumur, mungkin mendekati umur mertuanya, Mbah Sri
"Nggak nakal, cuma kalau disuruh bangun subuh agak bandel aja, Mbah." Jawab Wulan
"Habisnya masih ngantuk kok." Jawab Rama membuat Mbah Surti tertawa kecil melihat interaksi Rama dengan Mamanya
"Ya jangan bandel kalau dikasih tau, yang nurut sama Mamanya, bantuin jaga Adeknya Rama nggak?"
"Bantuin Mbah, Rama bantu Mama jaga Sena kok."
"Lha Mbak Anjani gimana? Bantuin Mamanya nggak?"
Anjani mengangguk dan tersenyum, dia memang sedang asyik memangku Sena, karena dua hari nanti dia akan menginap di rumah Mbah Surti itu artinya tidak bertemu Sena selama dua hari kedepan
"Kalau Mbak Anjani itu rajin Mbah, pulang sekolah ganti baju makan terus momong Adeknya, kalau Mamahnya lagi masak ya Mbak Anjani yang jaga Adeknya kalau nggak ada Bu Lik Dania." Jawab Darsa
"Syukur ya Le, anak-anak mu pinter-pinter, awak mu ya pinter cari istri yang sayang sama anak-anak, masih muda, cantik, sabar lagi."
"Sabar? Aku nggak sesabar itu Mbah, belum tau aja kalau macannya udah keluar ." Ucap Wulan dalam hati
"Nggeh Alhamdulillah Bu." Jawab Darsa singkat
Setelah berbincang-bincang, tak lama suara motor berhenti depan rumah dan sebelahan dengan mobil Darsa

KAMU SEDANG MEMBACA
Istri Mas Darsa
RomanceCerita ini berbau dewasa (18+) (Duda series kedua setelah cerita Unexpected Love) ***** Wulandari Pramita seorang guru sekolah dasar yang di usia ke dua puluh enam tahun ini belum juga berkeluarga. Kedua orang tuanya sudah tidak tahu lagi bagaimana...