Sudah sehari Wulan tidak bangun dari ranjang, tubuhnya lemas dan lelah karena sejak pagi mual dan sakit kepala. Wulan dinyatakan sedang mengandung enam minggu, progam adik Sena berhasil setelah menunggu hampir satu tahun. Darsa yang mendengar sang istri hamil pun berbahagia walaupun lebih bahagia Wulan, karena ini lebih tepat dengan keinginan Wulan setidaknya Sena sudah berumur dua tahun baru dia dinyatakan mengandung kembali
"Masih mual, Mah?" Wulan hanya mengangguk lesu menjawab pertanyaan sang suami
"Makan dulu ya? Ayah belikan bakso?"
Spontan Wulan menutup hidungnya rapat-rapat, perutnya bergejolak memberontak seakan ingin dikeluarkan
Melihat reaksi Wulan Darsa pun menjauhkan semangkok bakso dari sang istri.
"Pye? Mamah urung maem opo-opo lho, Mah."
(Gimana? Mamah belum makan apa-apa lho, Mah)
"Nggak mau sama bakso, Yah, mual. Pengen bubur campur." Ujar Wulan lesu, sebenarnya dia juga merasa lapar namun dia enggan untuk menelan nasi dan bakso yang baru dibawakan suaminya
"Ayah belikan dulu ya?"
Wulan mengangguk dan Darsa bergegas membelikan keinginan sang istri.
oOo
Hati Darsa tenang ketika melihat Wulan sudah tertidur setelah makan bubur yang dibelikannya, melihat jam di dinding kamarnya, dia pun berniat untuk menjemput Sena dan Rama yang sedang di rumah Mbah Wati. Pagi tadi memang kedua anaknya dijemput oleh Rian sesuai dengan perintah Mbah Wati yang rindu dengan cucu-cucunya.
"Ayah mau kemana, Yah?" Anjani bertanya melihat sang Ayah akan keluar lagi
"Mau ke rumah Mbah Wati, jemput adik." Jawab Darsa
"Mamah udah sembuh?"
"Masih pusing katanya, tapi udah mendingan nggak mual, Mbak di rumah aja ya? Ayah cuma sebentar kok."
Anjani mengangguk dan melanjutkan aksi ngemilnya dengan menonton TV.
"Lha, itu Ayahnya siapa?" Suara Mbah Wati menyambut kedatangan Darsa
"Yayahna Cena." (Ayahnya Sena)
"Ayah Mas Rama wleee." Rama menggoda Sena dengan berjalan menyambut Darsa yang baru masuk rumah
"Yayahna Cenaaa."
Mbah Jati dan Mbah Wati hanya tertawa melihat tingkah cucunya, Darsa pun membungkukkan badan untuk menggendong anaknya yang sudah berusia dua tahun.
"Gimana Yah, Mamahnya Sena? Masih mabuk?"
"Baru tidur Bu, masih pusing katanya, tapi udah mendingan mualnya, baru mau makan tadi sama bubur campur." Jelas Darsa pada mertuanya
"Kok sampai teler banget, wedhok iki koyoke Kung, putune dewe sing iki."
(Cewek ini kayaknya Kung, cucu kita yang ini)
"Ya nggak mesti, dulu waktu Ibu hamil Rian ya teler kayak Wulan gini."
"Lebih parah pas hamil Wulan ya, wong Ibu sampai nggak keluar kamar kok, seharian di kasur aja. Ya besok biar anak-anak disini dulu gapapa toh Yah, kalau Wulan masih teler." Ujar Wati pada menantunya
KAMU SEDANG MEMBACA
Istri Mas Darsa
RomanceCerita ini berbau dewasa (18+) (Duda series kedua setelah cerita Unexpected Love) ***** Wulandari Pramita seorang guru sekolah dasar yang di usia ke dua puluh enam tahun ini belum juga berkeluarga. Kedua orang tuanya sudah tidak tahu lagi bagaimana...