54

134K 11.5K 833
                                    

Happy reading guys ❤️

Eits,





Tekan vote dan jangan lupa ramaikan komentar ya ❤️

Terima kasih❤️



oOo

Rutinitas Wulan setiap pulang sekolah selalu diuji kesabaran oleh anak-anaknya, setiap kali akan menimang Shinta untuk tidur siang selalu diganggu oleh Sena, Rama pun kini mulai suka bermain dengan teman-teman sebayanya dibandingkan dengan Sena, adiknya.

Seperti saat ini, Wulan sedang membujuk Sena agar mau tidur siang dan tidak mengganggu jam tidur Shinta, bayi perempuan yang sudah berumur enam bulan.

"Udah toh Mas Sena, adiknya biar bobok

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Udah toh Mas Sena, adiknya biar bobok. Ayo sini bobok samping Mamah." Ujar Wulan meminta Sena agar berpindah di sisi kirinya.

"Cebental Mama, adik Nta mo main cama Cena."

"Nggak ya, itu lihat adik udah ngantuk mau mimi Mamah."

"Adik mimi?" Sena menanyai adiknya dan hanya dibalas celoteh bahasa bayi oleh Shinta.

"Lho kan, iya Mas Sena, adik Tata mau mimi." Ujar Wulan seolah menerjemahkan bahasa Shinta.

"Nah, kan sekarang Mas Sena bobok dulu, katanya nanti kalau udah bobok mau beli jajan sama Ayah?"

"Indeljoy ya Mamah?"

"Iya nanti beli kinder joy sama Ayah."

"Dua." Kata Sena menunjuk ketiga jarinya dihadapan Mamanya.

"Kalau dua tangannya nggak gitu, Mas. Hayo gimana yang benar?" Sena mengamati jarinya dengan ekspresi mengerutkan kening dan bergumam menghitung jarinya.

"Coba jarinya Mas Sena dihitung." Perintah Wulan memperhatikan Sena sembari menimang putri kecilnya yang sedang menyusu padanya.

"Tatu, dua, tida."

"Iya tiga, berarti yang benar gimana jarinya?"

"Hm?" Gumam Sena masih bingung.

"Iya, kan itu jarinya Mas Sena tiga, kalau dua gimana? Berarti dikurangi?"

"Tatu." Jawab Sena dengan ragu dan menunjukkan kedua jarinya dihadapan Mamanya.

"Nah, iya benar. Pintar anak Mamah, sekarang bobok dulu, nanti kalau sudah bangun bobok beli kinder joy sama Ayah ya?" Bujuk Wulan membuat Sena mengangguk paham dan memposisikan diri di sebelah kirinya sedangkan Shinta berada di sebelah kanan Wulan, jika tidak seperti itu Wulan khawatir kalau Sena tidak jadi tidur dan menganggu adiknya yang sudah nyenyak dalam dekapan Mamanya.

"Umbas dua ya Mama?"(beli dua ya Mama?)

"Iya tumbas dua, makanya bobok nanti dibeliin dua sama Ayah, nih adik sudah bobok." Gumam Wulan justru membuat Sena terbangun dan menaiki tubuhnya untuk melihat sang adik yang terhalang tubuh Mamanya, awalnya spontan Wulan terkejut namun lama-lama sudah biasa terjadi hal seperti ini, tidak terjadi sekali dua kali Sena seperti ini hanya untuk melihat adiknya atau mencium adiknya yang sedang menyusu Sang Mama.

Istri Mas DarsaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang