Beberapa hari setelah kejadian Darsa marah, hari ini Darsa memikirkan sesuatu yang akan dia lakukan siang nanti.
"Hari ini mau ngapain, Mah?"
Wulan menatap suaminya yang sedang menikmati pisang goreng buatannya pagi tadi, hari ini Wulan mulai di rumah saja karena sudah liburan semester, anak - anak dibiarkan bangun kesiangan karena semalam tidur larut menonton film.
"Di rumah aja." Jawab Wulan meletakkan sapu lidi dan cikraknya seletah selesai menyapu halaman
"Nanti siang Ayah jemput, kita ke dealer."
"Ngapain?"
"Mamah pilih motor yang cocok buat Bapak."
"Motor buat apa?"
"Ya biar dipakai Bapak, kasihan Bapak kalau harus pakai motor lawasnya itu." Jelas Darsa membuat hati Wulan bergetar, sikap Darsa yang perhatian kepada keluarganya lama lama membuat Wulan jatuh hati lebih dalam pada sosok suaminya
"Ndak usah, Bapak lho belum tentu mau."
"Wis tah, nanti siang pokoknya Mama tak jemput, kita ke dealer pilih motor yang bisa dipakai Bapak bisa juga di pakai ajar buat Ibu."
-°-°-°-°-
Darsa tidak main-main, siangnya mereka berangkat ke dealer motor, Wulan yang diperintah Darsa untuk memilih sejak tadi dia bingung dan bimbang, satu sisi dia tidak enak hati dengan suaminya, namun dia juga kasihan dengan kedua orang tuanya, lagi pula Bapaknya yang masih menggunakan motor lawas yang sering mogok.
"Ambil yang matic aja, Yah."
"Iyaa, yang mana?"
"Yang ini aja."
"Jangan karena harga yang ini lebih murah, Mama jadi pilih yang ini ya."
"Nggak kok, jangan gedhe-gedhe, nanti Bapak keberatan."
"Ya udah Mbak, ambil yang ini ya, warna apa Mah?"
"Hitam aja."
"Kalau di kirim sore nanti bisa, Mbak?" Tanya Darsa pada pegawai dealer yang sejak tadi menemani dan memperhatikan drama suami istri ini
"Mohon maaf bapak, untuk yang warna hitamnya harus dipesan dulu, kalau mau mungkin sekitar empat sampai lima hari baru akan dikirim ke alamat Bapak."
"Gimana? Mau yang warna lain atau tipe lain?"
"Jangan yang mencolok warnanya, Bapak nggak suka." Kata Wulan mengingat kesukaan Bapaknya
"Kalau yang tipe itu warna hitam, ready Mbak?" Tanya Darsa menunjuk motor yang sejak tadi Wulan lirik, namun dia enggan untuk bilang karena harganya sedikit lebih mahal dari yang Wulan pilih pertama tadi
"Kalau yang tipe itu ada Pak, mau dikirim sore nanti atau besok pun siap, kalau menurut saya yang itu saja Bu, lebih keren dan ya kualitasnya diatas yang ini lah." Jawab Mbak Sales memberikan saran pada Wulan
"Yawes, yang itu aja ya Mah?"
"Gapapa yang itu?"
"Lha Mamah suka ndak? Sekiranya Bapak suka ndak?"
Wulan mengedikkan bahunya
"Suka sih kayaknya." Lalu berjalan mendekati motor yang mereka maksud, Darsa pun tersenyum karena sejak tadi dia beberapa kali memergoki lirikan mata sang istri yang menunjukkan ke motor tersebut

KAMU SEDANG MEMBACA
Istri Mas Darsa
RomanceCerita ini berbau dewasa (18+) (Duda series kedua setelah cerita Unexpected Love) ***** Wulandari Pramita seorang guru sekolah dasar yang di usia ke dua puluh enam tahun ini belum juga berkeluarga. Kedua orang tuanya sudah tidak tahu lagi bagaimana...