26

198K 10.7K 359
                                    

"Assalamualaikum, Adek Senaaa..." Panggil Rama saat baru pulang rumah, ya seperti biasa semenjak Sena sudah bisa tengkurap dan bisa diajak becanda Rama mulai dekat dengan Sena, sampai hampir setiap hari kalau pulang sekolah dia selalu mencari Adeknya

"Waalaikumsallam..." Suara Mbak Yani menyahuti salam Rama

"Mbak Yani, adek aku dimana Mbak?"

"Adek sama Bu Lik Dania, di rumah belakang."

"Ganti baju dulu Rama, terus makan baru nanti main sama Adek." Kata Wulan lalu Rama mengerti dan menuruti perintah Wulan

"Masak apa Mbak Yani?"

"Ini sayur semur daging Mah, kata Mbak Dania tadi Mamah pesen suruh masak ini."

"Iya, semalam Mbak Anjani bilang kepengen semur daging."

"Emang Bapak mau, Mah? Soalnya kan nggak suka sayur yang manis-manis?"

"Nanti gampang biar tak masakin sendiri, Mbak Yani kalau udah selesai mau pulang sekarang, gapapa nanti tak masak sendiri buat Ayah." Kata Wulan lalu berjalan ke kamar untuk berganti pakaian, mumpung Sena masih bersama Dania dia akan memasakkan untuk sang suami sebelum Darsa pulang untuk makan siang dan Sena yang rewel meminta untuk dikasih mimi dan tidur siang

Siang harinya setelah masak dan sholat dhuhur sekalian, Wulan pun menyusul Sena yang ada di rumah mertuanya, namun belum sempat keluar rumah dia mendengar suara motor sang suami yang baru datang

"Tumben, biasanya bertepatan adzan baru sampai, ini juga baru jam sebelas."

Wulan berjalan ke teras untuk menyambut sang suami, namun dia malah menemukan Darsa yang terduduk di kursi teras dengan wajah pucat.

"Astaghfirullah, kenapa Yah?" Tanya Wulan membuat Darsa membuka mata saat mendengar sang istri mendekat

"Pusing." Jawab Darsa dengan lemas dan Wulan pun memegang dahi sang suami memang benar agak demam

"Ayo masuk dulu, kuat jalan ndak?"

"Bentar - bentar."

"Tak ambilkan minum dulu." Kata Wulan lalu bergegas mengambilkan minum Darsa, jujur saja Wulan gugup dia belum pernah melihat tubuh Darsa selemas tadi

Setelah berbaring di kamar, Wulan pun membantu Darsa untuk berganti pakaian yang kaos tipis yang biasa digunakan Darsa di rumah

"Makan dulu ya, Mama ambilkan makan terus minum obat."

Darsa menggeleng pelan

"Buat kan teh hangat saja."

"Iya, sama makan juga." Ujar Wulan lalu keluar kamar untuk mengambilkan Darsa makan, sampai dia lupa kalau sepulang kerja tadi belum sempat menyusui Sena, dia berharap semoga anak bayinya tidak rewel dan tenang saja bersama iparnya

Setelah menyuapi sang suami, Wulan meminta Darsa untuk minum obat dan istirahat terlebih dahulu, nanti sore jika belum ada perubahan dia akan menyeret suaminya ke dokter. Mau tidak mau dia akan memaksa Darsa untuk periksa, baru kali ini Wulan tahu kelemahan suaminya, dia sangat takut untuk minum obat. Tadi saja setelah makan mereka harus drama lebih dahulu, Darsa yang tidak bisa minum obat dengan air, Darsa yang enggan minum obat karena pahit, Wulan pun kehabisan cara untuk membujuk Darsa akhirnya dia teringat dengan bantuan buah pisang, akhirnya Darsa mau dan kini lelaki itu sudah tertidur di kamar mereka.

Wulan berjalan ke rumah belakang untuk menjemput anak lelakinya. Seperti dugaannya Sena sama sekali tidak rewel, terlihat saat ini anak balita itu sedang bermain bersama Rama, Bu Lik Dania dan Simbahnya.

Istri Mas DarsaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang