Adnan Arsifal (Bahasa Sunda Version)

Hidup sesudah sarjana (Part malem)

Malam hari, disebuah cafe pusat kota. 4 lelaki berusia pertengahan 20 tahun berbincang sedap.

Adnan: "dia selingkuh kali?"

Gugum: "mungkin.."

Hakam: "she's not that into you, udah itu aja jawabannya."

Isam: "aing ga paham, jangan tanya aing, maraneh kan tau aing pacaran serius aja baru sekarang."

Gugum abis putus sama cewe, namanya sebut aja Rara. Padahal dia pengen serius sama si Rara ini, cuma diputusin dengan alasan "aku ga ada perasaan sama kamu, udah dicoba juga ga kerasa apa apa." Gugum yg jiwa hunternya kuat banget ga terima diginiin, makannya dia terus cari pembenaran kalau ga mungkin ini cewe ga suka sama dia.

Gugum: "tapi bisa aja kali opsi dia bukan aing doang?"

Gugum: "emang aing udah ga menarik lagi ya dimata cewe?"

Isam: "engga ah kata pacar aing maneh ganteng."

Si hakam senyum miring.

Hakam: "mau aing kasih pendapat jujur ga? Tapi janji jangan pundung."

Gugum: "naon emang?"

Hakam: "janji heula maneh moal baeud?"

Adnan: "ga enak hati aing kalau udah giniin sama si hakam.."

Gugum: "yaudah apa anjing cepet!"

Hakam: "maneh tuh menarik, buat cewe cewe bocah doang, mahasiswi, anak SMA, emang suka sama maneh, tapi wanita, garis bawahin, wanita.."

Hakam: "basically cewe dewasa yg mikirnya udah jauh, gasuka sama maneh."

Gugum: "kenapa?"

Hakam: "okay kita bedah ya, maneh duit aja, muka kaseplah satu tongkrongan mengakui maneh ganteng, warisan tinggal lanjutin aja, tapi ya gitu.. cewe liatnya maneh bocah spoil yg nebeng harta papah doang, ga ada bukti maneh sosok laki-laki bertanggung jawab yg udah dewasa, makannya si Rara yg tipikal alpha female gitu ogah sama maneh."

Adnan: "nah, pengen bilang gitu tapi takut tersinggung~"

Gugum: "terus?"

Hakam: "ya itu udah, itu alasan si Rara gamau sama maneh."

Adnan: "si Rara keluarganya gimana? Berkecukupan ga?"

Gugum: "berada sih, ya sama lah kaya keluarga aing, tapi anying lulusan univ bagus semua sih."

Hakam: "nah ini, out of your league."

Gugum: "lah kenapa bangsat? Bisa kok aing dapetin dia!"

Adnan: "kalau bisa kok dia pergi?"

Hakam: "gum, maneh sadar ga cewe cewe yg jalan sama maneh itu pasti yg bisa maneh begoin, yg ekonominya yaa.. dibawah maneh, Rara ini engga, dia cerdas, duit mah udah ada dari bapanya, yg dia cari bukan itu lagi.."

Gugum: "TAPI AING MAU BANGSAT, aing mau sama dia, gimana?"

Isam: "aing terakhir liat gugum pengen banget sama cewe tuh pas SMA, artinya ini cewe challenging pisan, bakal seru ini mah hahaha."

Hakam: "susah gum, dia nih alpha female, maneh tuh meskipun blangsak tapi keknya ada turunan alpha male juga dari bapa maneh, kalau kalian bareng, pasti masalah terus.."

Gugum: "aing tuh kesel anjing, kayak aing teh udah usaha 3 bulan terakhir ini tapi apaan hasilnya gini doang!?"

Adnan: "udah waktunya maneh hudang.." sambil nepuk pundaknya.

Adnan: "KITA UDAH DEWASA, BABI."

Adnan: "percintaan sudah tidak se-easy dulu, cewe cewe seumuran kita pasti jadi banyak pertimbangan, makannya kenapa dulu pas cewe cewe masih pada muda, masih pada naif, kenapa maneh mainin anjing? Seriusin satu padahal, jadi sekarang ga susah maneh cari pacar lagi!"

Gugum: "ieu teh karma gitu ya?"

Isam: "hmmm, lebih cocok dibilang, hukum timbal balik."

Gugum: "ANJING LAH, jadi pengen solat kalau gini teh."

Hakam: (nyegat pelayan)

Hakam: "mushola palih mana a?"

(Ditunjukin dipojokan)

Hakam: "mangga gum.."

Gugum: "gajadi ketang, isya mah bisa dirumah."

Isam: "hahahahaha kumaha sia lah lieur."

Adnan: "maneh tulis dikertas, 'jodoh itu cerminan diri' terus tempelin dikaca kamar, jadi tiap maneh bercermin betapa goblognya diri maneh, motivasi berubah semakin kuat."

Terus kita cerita soal masa-masa SMA, inget segimana fakboinya si gugum dulu. Si gugum jadi bahan bullyan selama nongkrong, anaknya juga ikutan ketawa-ketawa geli inget dia jaman dulu kaya gimana.