malem minggu, aing ngapel kerumah si utara, tadinya mau makan keluar, cuman dia mager soalnya udah kebayang macet. yaudah kita main puzzle aja diruang tamu sambil cerita cerita. dia balik dari dapur, bawain minuman ijo ga jelas.
adnan: "apaan tuh"
adnan: "tai kuda ya"
adnan: "aku sayang sama kamu tapi gamau kalau disuruh minum itu"
utara: "jus sayur"
utara: "abisin pelan-pelan, pulang dari sini harus habis pokoknya"
adnan: "lama lama mirip mamah ih naha nyak"
tapi lama-lama aing nurut, dia tau kalau dikost-an aing jarang makan makanan yg sehat, seadanya aja dimakan, makannya kalau kerumahnya selalu dikasih buah sama sayur.
adnan: "yakult dooooong"
utara: "yakultnya abis belum beli, makannya dibikinin jus"
terus saling diem, sibuk nyelesain puzzle masing-masing.
adnan: "ye beres duluan ye"
utara: "bantuin"
adnan: "sini sini sama om"
puzzle dia beres, abis itu kita diem lagi.
utara: "aku mau ngasih liat sesuatu"
adnan: "apa?"
utara: "bentar ya" sambil lari ke kamar.
balik-balik bawa kotak sepatu.
adnan: "kerikil? buat apa?"
utara: "sedih ini teh, semua batu batu ini punya cerita"
adnan: "ceritain sok"
utara: "tiap berangkat sekolah, aku pasti pengen ee"
utara: "suka megangin batu sampe sekolah"
utara: "kalau udah sampe disakuin"
utara: "eh kebawa ke rumah"
utara: "yaudah dikumpulin"
adnan: "jadi batu-batu ini berperan penting bagi masa sekolah kamu"
utara: "iya tapi karna aku udah lulus, aku mau ngelepas batu batu ini dihalaman"
adnan: "hayu lepas bareng"
utara: "hayu!"
abis itu si batu-batunya dia taburin ke tanah halaman depan dengan emosional, aing jiga nu bolon, ikut berkabung atas kepergian batu-batu penahan berak tersebut.
utara: "udah, hayu masuk lagi"
terus aing sama dia duduk lagi disofa ruang tamu.
adnan: "kayanya ini waktu yg pas buat huggie time"
utara: "huggie time mulu lu"
utara: "bentar mau ngasih liat sesuatu lagi" lari lagi ke kamar.
adnan: "aku sebel sama kamu"
utara: "aku kan kemarin abis beli lipcream ya, gacocok gitu dibibir aku"
utara: "kering banget jadinya"
adnan: "halah, bibir kamu aja yg lemah"
adnan: "pakein sini ke bibir aku"
utara: "serius?"
adnan: "pakein aja"
dipakein aja sama dia, pertamanya mah biasa aja, beberapa menit kemudian, naha beuki geulis kieu aing, bibir kering, kalau senyum jigana luka ieu mah.
adnan: "sakit asli bibir aku, hapus cepet lah, sakit ini mah"
terus dihapusin pake pembersihnya, udah dihapus bibir teh asa berdenyut, perih perih ga jelas.
adnan: "sakit pisan asli, kamu kasih apa sih?"
utara: "ga dikasih apa apa, kata aku juga kering kan?"
adnan: "naha awewe suka menyiksa diri sih, gausah pake nu kikituan lah, kamu cantik ga diapa apain juga"
utara: "bibirnya masih sakit ga?"
adnan: "masih, luka ga sih?"
'cup' dicium deh aing......
cuma beberapa detik.
utara: "udah gausah marah-marah lagi"
aing soak lah, terus dia bangun, ngambil jaket aing, nyuruh pulang.
utara: "sekarang pulang, udah jam 10"
adnan: "tapi kita belum huggie time"
utara: "bisa nanti-nanti, cepet pulang nanti ayah marah"
adnan: "itu jus aku belum abis"
utara: "nanti aku abisin"
adnan: "iya iya, anterin ke depannya"
didepan pager sebelum pulang, diatas motor aing ngobrol dikit dulu sebelum tancap gas.
adnan: "salting kamu teh? makannya disuruh pulang?"
dia cuma nunduk.
utara: "maaf ya"
adnan: "gapapa, pinjem tangannya dong sebelum pulang"
dia ngasih tangan kanannya.
adnan: "ini tangan jangan keseringan main batu, nanti ga alus lagi"
utara: "iyaaa"
secepat kilat aing cium deh punggung tangannya.
adnan: "balik dulu ya"
utara: "tiati"
adnan: "iya"
hahahahahahaahahahahaha pret.
KAMU SEDANG MEMBACA
Adnan Arsifal (Bahasa Sunda Version)
Novela Juvenil[VERSI BAHASA SUNDA ORIGINAL] Arsip cerita (Fiksi) Adnan Arsifal dan teman-temannya, ditulis dari Mei 2015 (penulis masih umur belasan tahun), tulisannya berantakan banget tapi biar jadi kenangan aja. Kalau mau baca tulisan yang lebih rapih dan mud...