Tay masih termenung sendirian di tepi kolam renang, sampai Arm bertemu dengan Tay yang sedang melamun
"Permisi Tuan" ucap Arm sopan, Tay mengangguk
"Arm" panggil Tay, Arm menoleh
Arm mengerti apa maksud dari Tay, ia segera duduk disamping Tay, wajahnya menoleh pada wajah Tay
"Saya minta maaf atas ucapan saya yang tadi ya" kata Tay, ia menghapus air matanya
"Tuan menangis?" tanya Arm, Tay menoleh kearah Arm
"Saya nangis karena Bright bukan karena kau" cibir Tay, Arm sedikit tertawa
"Saya sudah maafkann Tuan, saya juga salah karena tidak meminta izin pada Tuan Te" jawab Arm, Tay membulatkan matanya
"Tuan Te?" Tay mencoba meyakinkan, Arm mengangguk
"Off menyuruh saya untuk memanggil anda Tuan Te, kata nya itu permintaan dari anda sendiri Tuan" ujar Arm, Tay sedikit tertawa
Tay menarik pelan tubuh Arm dan memeluknya sebentar "Thanks Arm" ucapnya pelan
"Uang sudah saya transfer untuk menyewa alat pancing" ucap Tay, Arm mengangguk
Tay berdiri dari tepi kolam "Saya ke kamar dulu" pamitnya lalu pergi meninggalkan Arm ditepian kolam renang.
Tay melangkahkan kakinya menuju kamarnya, namum Gunsmile mencegahnya
"Ada apa?" tanya Tay
"Nona muda Jan dan Nona muda Jane berada sudah kembali Tuan" ucap Gunsmile, Tay segera berlari kearah pintu utama, ia melihat 2mobil berwarna putih dan kuning terpakir dihalaman rumahnya.
"Do you miss me?" tanya Jane pada Tay, ia mendekat kearah Tay, Tay mengangguk
"Mana Jan?" Tay kembali bertanya, Jane menunjuk seseorang wanita yang membawa bucket bunga mawar
"For my big brother" Jan memberikan bucket bunga mawar kepada Tay, Tay tersenyum senang melihat kedua adiknya kembali ke mension ini.
Tay, Jane, dan Jan melangkahkan kakinya memasuki mension nya. Jane menaruh dirinya diatas sofa diruang tamu nya, Jan juga tak kalah ia segera meraih anak panah dan menancapkan nya pada titik dimana ia harus menancapkan nya.
"Bagaimana di London? Indah?" Tay mencoba mencairkan suasana, Jane mengangguk
"Yes, i have a new friends" jawab Jane
"Lebih banyak, dan lebih baik" sambung Jan
"Dan yang paling bagusnya lagi, dia juga dari Indonesia" ujar Jan, Tay membulatkan matanya
"Ohya? Name?"
"Aye dan Cize" jawab Jane
"Wow bagus dong kalo gitu, kalian bisa pergi bareng dan pulang bareng" jawab Tay, Jane dan Jan mengangguk
"Ini jadwal gue tidur di kamar depan kan?" Jan meraih kopernya
Tay berfikir sebentar, kamar depan yang dimaksud Jan adalah kamar New.
"Sebentar Jan, ada teman abang di kamar itu, kamu sama abang aja tidurnya" cegah Tay, wajah Jan berubah menjadi kesal
"Kn gue dah booking kalo tahun ini gue yang pakai!!!" omelnya, ia menghentak kan kedua kakinya ke lantai
"Abang aja yang tidur sama teman abang" sahut Jane, Jan mengangguk
"Betul tuh, pokoknya gue mau dikamar itu titik" Jan menekuk kedua tangan nya didada
o0o
"Harus sekamar banget?" ucap New yang kini berada disebelah Tay
Kini New sudah pindah dikamar Tay, terlebih lagu harus satu ranjang.
"Harus banget satu ranjang?"
"Lo tidur di sofa aja" usir New, Tay membulatkan matanya
"Ini tempat tidur saya kenapa harus saya hang tidur disofa?" tanya Tay, New mengangguk
"Oke gue yang akan tidur di sofa" ucap New
Tay mencegah New, tangan nya memeluk tubuh New dari samping, mulutnya ia sangkutkan pada leher New
"Saya lebih suka seperti ini" bisiknya ditelinga New
KAMU SEDANG MEMBACA
Attachment Disorder (End)
No Ficción'You can be afraid of anyone, but not me' -Tay tawan vihokratana 'You are only obsessed with my body but not with my heart' -New thitipoom techaapaikhun ❌DON'T COPY MY STORY❌ •Di edit jika udah selesai, mohon maaf kalau banyak Typo bersebaran...