"Mengapa kau membawa pergi Krist dan merahasia kan nya?" tanya Tay
Singto sempat terdiam sebentar, mencerna pertanyaan dari Tay, ia memandang wajah Tay singkat lalu membuang nafasnya
"Karena banyak yang tidak menyukai hubungan kita berdua" jawab Singto
Alis Tay mengangkat sebelah "Lalu?"
Hari semakin siang, Singto yang sudah siap memasuki mobilnya untuk menjemput Krist, sang kekasih.
Ia berharap ini adalah akhirnya yaitu sebuah kebahagiaan. Kata orang kita perlu merasakan pahit dulu untuk mendapati manis nya hidup, apalagi perihal cinta?
Tidak mudah bagi Singto yang memiliki kekasih masih anak remaja lebih lagi masih sekolah, dengan pemikiran nya yang masih dibilang labil, lingkungan pertemanan yang cukup tidak bagus pun membuat hubungan mereka berdua hampir pecah.
Sedikit demi sedikit Singto hadapi hingga selesai, ini bisa dibilang akhir nya kan?
Singto memasuki mobilnya dan bergegas menuju rumah nya, namun saat sesampai dirumahnya, ia terbungkam saat melihat Krist sedang kissing with Plapodd.
Dengan cepat Singto menghampiri Krist dan memberi pukulan pada wajah Plapodd. Setelah memberi pukulan pada Plapodd, Singto menarik pergelangan tangan Krist dan membawanya masuk kedalam mobilnya.
Ia melajukan mobilnya benar benar diatas kendali, sangat kencang dan tidak berhati hati. Banyak pertanyaan yang muncul dibenak Singto mulai dari Bagaimana Plapodd bisa kerumahnya bahkan sampai mencium nya?
Wajah Krist memucat, ia keringat dingin, ia juga takut saat menoleh dan melihat wajah Singto yang sudah sangat mengerikan.
Tangan nya meremas sabuk pengaman saat Singto masih melajukan mobilnya dengan sangat kencang, batin nya memohon agar diberi kesempatan kembali untuk hidup.
Singto sedikig senang saat melihat Krist takut dengan perlakuan nya, ia semakin melajukan mobilnya dengan kencang hingga tak disangka rem mobilnya mengalami masalah.
Rem mobilnya tidak bisa digunakan, dirinya berusaha untuk tidak panik, Singto mengambil nafas nya perlahan, ia terkejut saat melihat jalanan depan terdapat lampu merah, dengan cepat ia memeluk Krist dan mendekapnya.
o0o
Malam ini Tay kembali datang ke tempat dimana New dirawat, sudah jam 23.00 dan Tay berharap New dalam keadaan tidur.
Tay berjalan dan diikuti Off dan Arm dibelakang nya, sedangkan Gunsmile dan Luke memilih untuk menunggu di parkiran mobil.
Tay melihat New dari balik jendela kaca kamar rawatnya, benar saja New sudah tertidur dan lebih lagi ia sendirian disini.
Perlahan Tay masuk kedalam kamar rawat New, Off dan Arm menunggu dikursi luar ia tidak mau menganggu Tay dan New.
Tay menaruh bungkusan yang ia bawa tadi diatas nakas disebelah brankar nya, dan menarik pelan kursi dihadapan nya.
Ia duduk disebelah New, wajah New nampak pucat, masih terdapat luka lebam disana, disudut bibirnya juga robek akibat tamparan yang diberikan oleh Mild.
Tay meraih tangan kanan New dan mengenggam nya "Hin, sorry for everything. Maaf kalau kehadiran saya bikin kamu seperti ini"
Tidak disadarkan air mata Tay terjatuh ditangan New "Hin, sorry"
Tay mencium tangan New, ia melihat jari telunjuk New bergerak, matanya segera tertuju pada wajah New, dan benar saja New terbangun dari tidurnya
"T-tay?"
KAMU SEDANG MEMBACA
Attachment Disorder (End)
Non-Fiction'You can be afraid of anyone, but not me' -Tay tawan vihokratana 'You are only obsessed with my body but not with my heart' -New thitipoom techaapaikhun ❌DON'T COPY MY STORY❌ •Di edit jika udah selesai, mohon maaf kalau banyak Typo bersebaran...