Enampuluh delapan

1.4K 136 6
                                    

"Lo ingat ucapan gue Tay, gue akan balas semuanya, gue akan rebut lo dari New, dan gue akan nyingkirin New sejauh mungkin" ancam Mild, ia tidak suka diperlakukan layaknya orang asing di Mansion Tay.

Gunsmile menyuruh satpam untuk membuka pintu gerbang, sedangkan Arm, ia sudah mengeluarkan mobil milik Mild.

"Anda berani ancam saya?" Tay mencengkram leher Mild, tatapan nya menajam.

"Mari kita memulai permainan" ujar Tay, ia menampar pelan pipi Mild dan tertawa kecil.

Tay pergi meninggalkan Mild yang sedang dipaksa keluar oleh Gunsmile, ia melepaskan kacamatanya dan memasuki Mansion nya.

Tay bertemu dengan Luke yang berdiri dipintu masuk, Tay menoleh sebentar ke arah wajah Luke.

"Perketat keamanan, jangan sampai Mild kesini dan menemui Hin" pinta Tay, Luke mengangguk kecil.

Tay menaiki lift, ia harus menemui Hin nya.

Sesampai dikamar New, ia membuka pintu kamar tersebut dan melihat New yang sedang memeluk kedua boneka ditangan nya, Tay tersenyum kecil dan menghampiri New.

Tay duduk dihadapan New, ia mengelus kening New "Jangan khawatir" ujar Tay pada New, dan New hanya mengangguk.

"Te" panggil New pelan, ia menatap wajah Tay dengan sangat dalam.

Tay yang merasa dipanggil pun ikut menoleh, ia menatap wajah New.

"Gue jahat ya? Gue udah rebut lo dari Mild" kata New, air matanya sudah terbenang di kelopak matanya.

Tay menggeleng "Kamu gk jahat, kamu baik banget Hin" jawabnya jujur, tangan kanan nya masih mengelus puncak kepala New.

"Gue jahat Te. Mild itu sahabat SMA gue, gue kenal dia udah lama, sedangkan gue kenal lu belum lama" sambung New lagi

Tay memegang pipi New "Saya bilang kamu gk jahat Hin, disini gk ada yang jahat, hanya waktu yang salah. Harusnya saya lebih dulu bertemu dengan kamu" ujarnya

"Gue suka lo Te... Gue sayang lo" jujurnya, Tay membulatkan matanya mendengar pengakuan dari New

"Gue gktau kenapa rasa aneh ini muncul terus, gue udah coba untuk lupain lo, dan itu gk bisa" air mata New mengalir dipipi nya.

Dengan cepat tangan Tay mengapus nya

"Tapi... Gue juga sayang Mild"

Tay terdiam.

Jujur hatinya merasa sakit mendengar ucapan itu. Bagaimana bisa New sebaik ini pada Mild? Sedangkan Mild sudah melakukan hal ini padanya.

"Gue gkbisa jadi penghalang lo sama Mild" New semakin menangis, dadanya terasa sangat sesak, bibirnya memerah saat ia meng gigit nya.

Tay segera memeluk New untuk meredakan rasa sakit di dada nya, tak disengaja air mata Tay ikut mengalir dipipinya yang mulus itu, Tay dengan cepat mengusapnya agar New tidak mengetahuinya.

Attachment Disorder (End)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang