Sepuluh

2.3K 212 10
                                    

Malam semakin larut, angin berhembus lumayan kencang dikota Malang. Tay memasuki tanga nya kedalam kantung jas yang ia kenakan, tangan kanan nya membawa koper miliknya.

Dibelakangnya diikuti oleh Arm, Gunsmile dan juga Off dengan pakaian Hawaii nya.

Tay yang menyuruhnya agar tidak mengganti pakaian.

Off memakai hoodie nya dengan sekejap, tangan kanan nya membawa koper miliknya dan tangan kirinya membawa koper untuk New beserta pakaian nya.

Arm sedari tadi sibuk dengan iphone nya, bagaimana tidak? Ia sudah sampai dikota Malang bersama bossnya namun tidak ada satupun asisten boss nya yang bisa dihubungi.

Tay melambatkan langkahnya, ia menjajarkan langkahnya dengan langkah Arm. Arm menoleh kearah Tay "Sudah bisa dihubungi?" tanya Tay, Arm menggeleng

"Saya akan coba menghubungi Bright saja kalau gitu Tuan" usul Arm, Tay mengangguk

'maaf pulsa anda tidak cukup'

Off, Gunsmile dan Tay menoleh kearah Arm bersamaan

Gunsmile mendekat kearah Arm, tangan nya menebas kepala Arm "Stupid boy" ujarnya

Tay sedikit tertawa, lagi lagi Off dapat menciduk Boss nya yang sedang tertawa.

o0o

"Bright" ucap Tay memecahkan keheningan yang terjadi diantara mereka berempat

"Tengah malam datanglah ke kamar saya" pinta Tay, Bright sempat melirik kearah tay sebentar, lalu mengangguk

Off melirik Tay dan Bright dengan tatapan mencurigakan, tak lama Off pun bersiul dan melihatkan giginya yg rapih

"Kenapa tertawa?" tanya Tay menoleh kearah Off

"Tidak apa apa Tuan Te" jawab Off santai, sedangkan Arm dan Gunsmile hanya saling bertatapan kaget

"Tuan Te?!" celotos Gunsmile, Arm melotot kearah Gunsmile

"Shut up boy" cibir Arm menutup mulut Gunsmile

Tak butuh waktu lama, kini mereka sudah sampai di Mension Tay yang berada di kota Malang, Tay menepuk tangan nya untuk membuka pintu utama, benar saja pintu utama terbuka dengan sangat lebar.

Tay paling pertama memasuki Mension nya, diikuti oleh Arm, Gunsmile dan juga Off.

Mereka berempat berpencar untuk memilih kamar, Tay memilih untuk pergi keberadaan New.

Tay melewati lorong dengan cat dinding berwarna putih yang cerah tersebut, dengan Gucci yang tersusun rapih di setiap sudut lorong tersebut.

Akhirnya Tay sampai didepan kamar New berada, didepan kamar tersebut terdapat Luke yang sedang berdiri menjaga pintu kamar.

Luke tersenyum senang melihat Tay yang menghampirinya, kepalanya sedikit menunduk lalu kembali terangkat "Selamat datang kembali Tuan Tawan" ucap Luke sopan.

"Terimakasih, kau sudah boleh pergi, saya akan disini" jawab Tay mengizinkan Luke meninggalkan kamar tersebut

Tay memasuki kamar bernuansa biru muda, kamar yang tergolong besar, dengan view jendela kearah kolam renang Mension nya.

Tay melihat New sedang tertidur pulas, mungkin karena obat tidur yang Luke berikan untuknya?

Tay membuka tas kopernya, mengambil box hitam dan membuka nya, ia mengambil sebuah rantai dan juga tali. Ia tersenyum kecil saat melihat New yang sedang tertidur.

Dengan perlahan tapi pasti, Tay mengikat kaki New pada sisi ranjang, tak lupa dengan tangan New pun ia ikat. Terdapat dua lapisan ikatan pada tubuh New, yang pertama dengan tali dan kedua dengan Rantai.

Setelah mengikat New, ia tiduran disebelahnya, menatap New dari jarak yamg sangat dekat.

Tay merapihkan rambut New, tubuhnya sedikit berkeringat, Tay mengelap air keringat dari dahi New.

Mengapa New sangat cantik?

Attachment Disorder (End)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang