Off segera pergi untum menemui Ployy, ia membawa beberapa berkas berisikan data Gun atthaphan, Off melajukan mobilnya dengan kecepatan bisa dibilang cukup kencang.
Sesampai ditaman dekat rumah Ployy, ia meraih ponselnya untuk menelpon Ployy, baru saja Off menyalahkan layar ponselnya, Ployy sudah duduk disebelahnya menatap Off dengan senyum ceria nya.
"Saya sudah mencari beberapa data tentang Gun" ujar Off, ia menyodorkan satu lembar kertas berisi biodata Gun.
"Disini ada tempat dan tanggal lahir Gun, bisa saja Gun saat ini berada di tempat ini, kedua, ada lokasi kerja Gun, bisa saja Gun masih bekerja disini, ketiga, terdapat alamat orang tua Gun" jelas Off, Ploy mengangguk.
"Lalu?" tanya Ployy menoleh kearah Off.
"Saya akan coba pergi ke Thailand, besok pagi" ucap Off, Ploy membulatkan matanya kaget.
"Gue ikut ya?" pinta Ployy, Off menggeleng.
"Lo ke sana kan untuk bantuin gue, masa gue gk ikut?" ujar Ployy, Off masih tetap menggeleng.
"Saya harus memastikan dulu lokasinya, jika sudah akurat kamu saya izin kan ikut" jawab Off, Ploy berfikir sejenak dan mengangguk.
Ploy memeluk Off dari samping "Thank you ya, Off"
Off meraih kertas berisikan biodata Gun yang dipegang oleh Ployy, Ployy sedikit terkejut lalu melepaskan pelukan nya pada pinggang Off.
"So...sorry, gue refleks doang" ucap Ployy, Off mengangguk pelan.
"Saya pamit, masih ada hal lain yang harus diselesaikan" jawab Off, ia pergi meninggalkan Ployy yang masih terduduk di bangku taman.
EXTRA CHAP II
Hari semakin gelap, angin berhembus dengan kencang, saat ini Luke terjebak macet karena terdapat kecelakaan dipinggir jalan. Ia melirik pada arah Tay yang sedang tertidur dikursi sebelahnya, wajahnya sedikit memelas, bibir nya juga terlihat sangat pucat, dan nafas nya pun dapat didengar oleh Luke.
Sedangkan Jane dan Jan ia berada didalam mobil Tay yang ia bawa, Jane dan Jan sudah meminta izin agar pulang lebih lambat. Ia ingin menemui kekasih Jan disebuah Mall.
Luke memberi izin pada kedua sepupunya tapi dengan satu syarat, yaitu tidak boleh pulang dengan kondisi mabuk.
Luke meraih ponsel nya untuk mengirim beberapa pesan untuk Singto, dan menaruh kembali ponsel nya.
Setelah 1jam berada diperjalanan, kini Luke dan Tay telah sampai di Mansion Tay, Luke merangkul tubuh Tay agar bisa berjalan. Bagi Tay, Luke sedikit lebay, dirinya masih bisa berjalan mengapa harus dirangkul?
Pintu Mansion Tay terbuka otomatis dengan lebar, Tay berjalan dibantu dengan Luke.
"Gue bisa sendiri ke kamar" pinta Tay saat memasuki pintu lift, Luke mengangguk dan melepaskan rangkulan nya pada Tay.
Luke mengangguk dan membiarkan Tay memasuki Lift, sehabis itu Luke duduk di sofa ruang tengah, ia mengecek ponselnya dan mendapatkan pesan balasan dari Singto.
Gunsmile keluar dari kamarnya, ia melihat Luke yang memijit kening nya, Gunsmile duduk disebelah Luke.
"Obat, mau?" tawar Gunsmile.
Luke mengangguk lalu menoleh kearah Gunsmile "Ntar gue ambil sendiri" jawabnya.
"Off mana?" tanya Luke, Gunsmile yang hendak bangun dari posisi duduknya pun kembali terduduk.
KAMU SEDANG MEMBACA
Attachment Disorder (End)
Non-Fiction'You can be afraid of anyone, but not me' -Tay tawan vihokratana 'You are only obsessed with my body but not with my heart' -New thitipoom techaapaikhun ❌DON'T COPY MY STORY❌ •Di edit jika udah selesai, mohon maaf kalau banyak Typo bersebaran...