Limapuluh

1.5K 133 9
                                    

Ployy menangis dengan deras, air matanya terus bercucuran begitu saja, Love yang tidak tega pun segera memeluk Ployy dan menenangkan nya.

"Sabar ya Ployy, doa in yang terbaik untuk New" bisik Love, ia masih memeluk Ployy

Harit dan First mendekat kearah Ployy yang masih menangis, perlahan Harit memeluk Ployy sekaligus dengan Love

"Lo semua sahabat sekaligus saudara untuk gue" ucap Harit

First pun ikut memeluk Love dan Ployy, mereka berempat saling berpelukan disana layaknya seorang saudara.

Pintu kamar rawat New kembali terbuka, Love mengira yang datang kembali adalah Plapodd namun fakta nya Neen yang datang.

"Kalian kenapa nangis?" tanya Neen, Ployy menghapus air matanya dengan cepat

Mereka semua terdiam seketika.

"Ini New kenapa?" tanya Neen lagi

"New cuma kecapean doang" ucap Harit pada Neen

"Masa sih? Kok di pipi nya ada bekas.. Kayak bekas tamparan?"

Harit terbungkam mendengar pertanyaan Neen, ia tidak tau harus menjawab apa lagi

"Kalo itu gue kurang tau, Dokter cuma bilang New kecapean" jelas First, Neen mengangguk paham

"Kalian dah makan? Nih gue bawa makan malam untuk kalian" Neen mengeluarkan rantang susun yang didalamnya terdapat nasi dan beberapa lauk

o0o

Gimana? Ketemu?

Tanya Off pada Gunsmile lewat sambungan telepon.

Saya sudah cari ke rumah New dan tidak ada

Gunsmile menjambak rambutnya frustasi, bagaimana jika ia tidak menemukan New?

Dan telepon diputuskan oleh Arm.


Luke melajukan mobilnya ke rumah Singto, ia tahu harus minta pertolongan ke siapa pada saat seperti ini? Jawaban nya adalah Singto.

Pintu masuk Mansion Singto terbuka dengan lebar saat Luke memasukinya, Arm mengikuti Luke dari belakang. Para pelayan menunduk hormat saat Luke berjalan dihadapan nya.

"Dimana Singto?" tanya Luke pada salah satu pelayan Singto

"Diruang kamar Tuan muda Kit, Tuan" jawabnya.

Luke melangkahkan kakinya dengan cepat. Ia memasuki kamar Krist Perawat yang berada di mansion Singto.

Benar saja, Luke menemukan Singto yang sedang duduk menatapi Krist yang tengah tertidur

"Oho sangat bucin" sindir Luke, Singto terkejut melihat Luke dan Arm yang datang ke Mansion nya

Alis Singto menaik sebelah "Ada apa?" tanya nya

"Tolong bantu aku cari keberadaan New" pinta Luke, Singto terdiam sebentar

"New? Thitipoom?" tanya Singto meyakinkan, Luke mengangguk

"Ada apa kau mencari dia?"

"Kau banyak tanya Tuan Singto Prachaya Ruangroj" cibir Luke lagi

Singto tertawa kecil "Baru kali ini kau membutuhkan ku" ucapnya

Singto segera berjalan menuju ruang pribadinya bersama Luke, sedangkan Arm, ia lebih memilih menunggu dikamar Krist.

o0o

Luke menelpon Tay, ia memberitahu bahwa ia dapat menemukan keberadaan New, dengan cepat Luke meminta Tay untuk bertemu di suatu bangunan tua yang sudah terbengkalai di kota Jakarta.

Luke memarkirkan mobilnya, ia berjalan menaiki bangunan tua tersebut dan menunggu Tay tepat di lantai 10

30 menit Luke dan Arm menunggu, kini Tay pun sampai di lokasi, ia segera menyusul Luke dan Arm yang sudah berada di lantai 10bangunan tersebut.

Hanya butuh waktu 20menit Tay sudah sampai di lantai 10 bangunan tua itu

"Merepotkan" cibir Tay, sedangkan Luke hanya tertawa kecil

Luke memperlihatkan layar ponselnya yang berisi letak keberadaan New, namun saat Tay ingin meraih ponsel Luke, Luke meraih kembali ponselnya

"Dengan satu syarat" pinta Luke

"Gue mau..."

Attachment Disorder (End)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang