Empatpuluh empat

1.7K 123 1
                                    

*Chap ini masih mengandung unsur 18++















































*bijak lah untuk memilih cerita











































Dosa di tanggung sendiri ya


























o0o

Tay semakin memasukkan penisnya hingga tenggorokan New, sesekali New terbatuk namun Tay semakin memasukkan nya

New mencengkram paha Tay, memberikan tanda bahwa dirinya tidak bisa bernafas

Tay menatap New dari atas sana, ia tersenyum licik, Tay membiarkan penisnya masuk didalam mulut New

"Duapuluh delapan, duapuluh sembilan, tigapuluh, tigapuluh satu, tigapuluh dua, tigapuluh tiga, tigapuluh empat, tigapuluh lima" batin Tay, ia menghitung seberapa kuat New bisa menahan nafasnya selama penisnya berada didalam rongga mulutnya

New terbatuk saat penis Tay dikeluarkan dari mulutnya, ia segera menghirup oksigen banyak banyak, wajahnya memerah, disudut matanya terlihat ada genangan air mata

Tay meraih tubuh New untuk berdiri berhadapan dengan nya, Tay menggendong tubuh New dan membawanya ke dekat jendela balkon kamarnya

Disudut jendela, Tay masih menggendong New, ia membuka botol lube dan mengolesi ke penisnya, dengan sekali hentak penis Tay sudah masuk kedalam lubang New.

New tersentak, ia dapat merasakan ngilu di area bawahnya, wajah New semakin memerah menahan rasa sakit nya

Tay masih terus memompa penisnya didalam lubang New, memaju mundurkan penisnya dan menghentak nya hingga mentok didalam sana, kini ia dapat mendengar desahan dari mulut New

Tay melihat wajah New yang menikmatinya, sesekali menyebut namanya dalam desahan nya.

"Yass..Te.. Ahhh.. More.. Te..." New menutup matanya, ia masih merasakan sensasi nikmat dari seorang Tay

Tay semakin semangat memompa penisnya, ia juga mempercepat gerakan nya, air keringat mulai bercucur dari dahi Tay dan juga New, mereka berdua saling mendesah nikmat didalam satu ruangan.

"Te... Please.. Outside..ahhh" pinta New, Tay tidak menggubrisnya, ia ingin mengeluarkan nya didalam bukan diluar

Tay semakin kencang memompa penisnya hingga cairan putih itu memenuhi lubang ass milik New, ia memeluk New yang sudah tidak ada tenaga untuk berdiri.

Tay kembali menggendong tubuh New keatas ranjang tidurnya, New terpental ke ranjang tidur miliknya, ia senang saat tahu bahwa permainan nya dengan Tay sudah selesai, nyata nya ia terkejut saat Tay menindihnya dan kembali menghujam lubang nya.

"Te...ahhh...nantii pacarrhhh lo dengerrhh" ucap New dicampur dengan desahan nya

Tay membungkam bibir New yang sudah membengkak, ia ingin membuat New untuk berhenti berbicara tentang mantan kekasihnya itu.

"Te, gue mau ngendaliin boleh?" tanya nya, Tay terdiam sebentar. Lalu ia tiduran disebelah New.

New segera menaiki tubuh Tay, ia memsukkan penisnya kedalam lubang nya, dan mencoba untuk menggerak kan nya

Tay menikmati pemandangan indah dihadapan nya, dimana seorang New yang menari indah karena ulahnya.

Tay meraih penis New dan memijat nya hingga New sendiri pun mengalami puncaknya, New semakin lihay menari diatas Tay, membuat Tay semakin ingin merasakan lebih dan lebih.

New mengeluarkan penis Tay dari lubang nya saat ia merasa Tay akan merasakan puncaknya, Tay menatap tajam wajah Tay, dengan cepat ia membalikkan tubuh New kearat tempat tidur dan memasukkan kembali penisnya lewat belakang tubuh New.

Tay kembali menghujam lubang New dengan sangat kasar, mengingat perlakuan New tadi yang mengerjai nya saat ingin mencapai klimaks nya

Tay masih menghujam lubang New tanpa ampun. Dengan sangat kasar dan kencang, New kembali merasakan perih diarea bokong nya, akhirnya Tay menghentikan nya saat dirinya sudah merasakan puncaknya. New merasakan kehangatan dilubang ass nya, tangan nya mencoba meraba lubang ass nya dan benar saja, lagi dan lagi Tay klimaks didalam.

Attachment Disorder (End)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang