Enampuluh lima

1.3K 129 8
                                    

"Sorry" jawab Off tidak sengaja, Off dapat melihat Tay yang merapihkan rambutnya dan kerah jas nya, begitu juga dengan New yang sedang membersihkan area bibirnya.

Jane dan Jan memasuki kamar rawat New, ia menghampiri New dan memeluknya

"Kangennnnnn" ucap Jane manja, ia masih memeluk New

"Miss u too cantik" jawab New, ia membalas pelukan Jane dan Jan

"Saya gk dipeluk kah?" tanya Tay tiba tiba.

Dengan perlahan Jane, Jan dan New menoleh kearah Tay dan tertawa kecil

"Lupa kalo gue punya abang" cibir Jan, lalu ia mendekat kearah Tay

Jan memeluk Tay dan membisikan nya "Hati hati iman lu goyah"

Tay langsung terdiam mendengarnya.

Toktoktok...

Semua orang terdiam saat mendengar ketukan dari arah pintu. Baru saja Off ingin membuka pintu tersebut namun seorang Suster lebih dulu membukanya.

"Maaf Pak, Bu. Pak Dokter ingin berbicara dengan salah satu dari keluarga pasien, bisa?" tanya Suster yang masuk ke ruangan New

Tay mengangguk, ia berdiri dari kursinya

"Saya aja Dok" pinta Jane lebih dulu, ia berjalan lebih cepat dari Tay

Tay menatap tajam wajah Jane, dan Jane hanya menampak kan wajah meledek nya.

o0o

Tay meraih ponselnya dari kantung jas nya, ia mengirim pesan untuk Luke agar membelikan beberapa bahan makanan untuk ia masak dan diberikan pada New.

Setelab mengirim pesan tersebut, ia kembali memasukkan ponselnya pada kantung jas nya dan menghampiri New yang sedang tertidur.

Tay mengelus pipi New yang lembut dan kenyal, ia juga mengelus bibirnya, lembut sama persis dengan apa yang ia rasakan beberapa jam yang lalu.

Tay memperhatikan ke sekitar kamar rawat New, ia ingin mencuri ciuman dari New, ia masih merindukan nya.

Dengan perlahan, ia memajukan wajahnya dan menempelkan bibirnya pada bibir New, Tay melumat bibir bawah New dengan sensitif, mengabsen setiap inci gigi nya dan sesekali melilit lidahnya pada lidah New.

Tay terkejut saat mendengar New menciptakan sebuah lengkuhan kecil. Apakah Hin nya terbangun?

Tay menatap mata New.

Tidak. Hin nya masih tertidur.

Ia kembali mencium bibir New, semakin lama ciuman tersebut semakin liar. Tay sendiri pun sudah kehilangan kesadaran, ia semakin panas menciumi bibir New

New membuka matanya karena merasa sesak nafas, ia terkejut saat melihat Tay berada tepat didepan matanya dan melumat bibirnya. Pantas saja ia tidak bisa bernafas.

New pun mengikuti alur permainan yang Tay ciptakan, ia hanyut dalam ciuman tersebut.

Attachment Disorder (End)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang