[AUTHOR's NOTE]
Karya ini adalah karya orisinal dari author. Sebagai bentuk apresiasi diharapkan memberikan vote dan komen, walau cerita ini sangat tidak sempurna setidaknya menghargai setiap ide dan waktu yang dikeluarkan untuk membuat karya ini. Terima kasih
x X x
"Si Bajingan itu mulai lagi!"
Umpatan yang bisa dikatakan sebuah pujian itu semakin membuat Raskal percaya diri.
Hot plate berisi sirloin steak itu tersaji dengan mewahnya di hadapan Steven, Head Chef yang sebentar lagi akan dipindah tugaskan dari Restoran khas negara bagian Eropa itu.
Sirloin steak yang menjadi pilihan Raskal sebagai salah satu makanan yang ia ikut sertakan dalam rangka pemilihan Head Chef baru, menggantikan Steven. Otot sapi asap itu memang bukan menjadi favorit pelanggan di Restoran ini. Harganya yang terlampau murah dibandingkan Tenderloin, mungkin salah satu penyebab mengapa makanan itu dipandang sebelah mata.
Namun, kita tidak sedang melihat harga atau pun presepsi pelanggan tentang makanan itu. Di hadapannya adalah seorang Kepala Koki yang tidak diragukan lagi kemampuannya mengolah masakan.
Tidak pernah ada terlintas makanan murah dan makanan yang tidak laris. Selagi makanan itu bisa diterima, bisa memenuhi standar rasa sesuai indera perasanya, tidak ada alasan lain untuk menolak makanan itu.
Itu berlaku pada Sirloin steak milik Raskal yang kini telah diberi acungan jempol oleh Steven.
Sukses membuat rekan-rekannya iri, namun pada akhirnya tertawa bahagia karena Si Bajingan itu telah mendapatkan posisi yang telah lama ia idamkan.
Kerja keras Bajingan tampan itu membuahkan hasil. Tiga tahun berada di ruang panas yang berisik itu, bukanlah hal mudah. Tidak terhitung lagi berapa kali Steven memaki Raskal perihal makanannya yang tidak bermutu. Seperti kotoran. Tidak pantas dikatakan makanan. Dan lain-lain, yang hanya bisa ditelan dalam hati.
Raskal bangga dengan semua pencapaiannya selama ini. Diangkat sebagai Head Chef yang menangani segala urusan dapur adalah keinginannya sejak dulu. Sejak pertama kali menginjak kaki di sebuah restoran kecil tepatnya di Italia, sebagai Waiters. Hanya pengantar minuman yang saat itu tidak sengaja melihat kemampuan salah satu rekannya sedang memasak Spaghetty.
Raskal tertarik, tetapi belum berani menyuarakan keinginannya. Rasa tertarik yang kian lama semakin dalam saat dirinya ditugaskan untuk mengupas aneka bawang lalu mengolahnya menjadi bumbu dapur. Aroma bumbu yang satukan oleh minyak kelapa itu menjadi salah satu harum terbaik dalam hidup Raskal Andrean. Yang kemudian memutuskan untuk melanjutkan keinginannya agar lebih mengenali dapur lebar itu secara diam-diam.
Hingga suatu saat dia ketahuan. Ketahuan memakai bahan dapur yang menyebabkan restoran kecil itu mengalami kerugian. Semua kacau saat penuntutan ganti rugi yang disodorkan untuk Raskal. Biaya ganti rugi dengan jumlah lumayan besar membuat Raskal tergelincir dalam mencari uang. Kondisi keuangan yang buruk, sementara penagihan kerugiaan semakin mendesak membuat Raskal tidak memiliki pilihan untuk,
"Berapa jumlah yang bisa kau hargai untuk diriku?"
Menjual diri pada seorang janda kaya asal Italia, Raskal?
KAMU SEDANG MEMBACA
The Chef's Love ✔️
RomanceBagi Raskal, menjadi juru masak selama empat tahun ini tidaklah mudah. Banyak rintangan, terutama pada keahliannya yang selalu disepelekan oleh sang atasan. Hidup Raskal cukup miris sejak dulu. Sempat berpikir jika kemirisan itu terus berlanjut sel...