Papa

899 157 1
                                    

Jisung terlihat lebih tak bersemangat dibanding sebelumnya. Ia merasa lelah tentunya setelah semalaman membuat PPT tugas dari dokter Lee. Kantung matanya bahkan menghitam lebih pekat.

"Kaya hantu lo, sini gue pake in masker mata" ucap seungmin

Jisung pasrah. Ia hanya membaringkan tubuhnya diatas karpet bulu milik seungmin dan membiarkan ketiga temannya berlaku sesuka mereka pada wajahnya.

"Gila banget ji, kulit lo jadi kering gini. Bentar lagi lo jerawatan kalo ga dirawat!" Pekik felix

"Jisung jerawatan nanti ketemu kak lino gimana ya?" Goda hyunjin

Jisung langsung bangkit dari tidurnya lalu menggeleng ribut. Ia menatap wajahnya dari pantulan kaca. Benar-benar kacau.

"gak! Plis bantu kulit gue sehat lagi!!!" Ucap jisung merengek

"Makannya diem! Tiduran aja lo. Ini lagi kita maskerin" omel seungmin

Jisung kembali berbaring, membiarkan seungmin memakaikannya berbagai produk skincare pada kulitnya.

Empat jam mereka habiskan untuk bercengkrama bersama di flat milik seungmin. Makan siang bersama dan menceritakan berbagai hal yang terjadi. Seungmin yang sudah official dengan senior dikampus mereka. Changbin dan felix yang sudah resmi berpacaran, hyunjin yang menemukan idaman hatinya.

"Jeongin anak kedokteran gigi?" tanya jisung

Hyunjin mengangguk antusias, gebetannya itu terlalu manis dan cantik disatu waktu. Membuat hyunjin langsung terpesona dengan senyum manis adik tingkat mereka itu.

"Emang sih, dia emang manis banget" ucap jisung

"Gebetan gue itu. Jangan diambil" ucap hyunjin

"Dih, nggak kok. Gue masih setia sama kak lino" ucap jisung

Pukul 6 sore, mereka akhirnya pulang menuju tujuan masing-masing. Jisung sedikit merasa senang bisa pulang ke flatnya. Ia bisa menonton ataupun bercengkrama dengan lino melalui telpon.

"Akhirnya" pekik jisung

Jisung masuk kedalam flatnya, lalu terdiam saat menatap seorang pria paruh baya tengah duduk di sofa.

"Duduk"

Jisung menelan ludahnya susah payah, suara baritone sang papa dengan tegas menyuruhnya duduk. Ia merasa takut, kalut dan kakinya bergetar. Ia ingin pergi, kabur kemanapun. Tapi seolah tersihir, ia berjalan menuju papanya.




TBC

Destiny [MINSUNG]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang