Berakhir?

1K 142 1
                                    

Haiii aku balik lagi dengan cerita yang agak berat malem ini😭 karna malem ini aku up, kemungkinan besok aku upnya agak sorean gitu. Enjoyy






Jisung beranjak ingin membuatkan minuman, namun lia menahannya. Tak ingin banyak basa basi.

"Ji, kamu dengerin aku ngomong ya? Jangan sela apapun" ucap lia

"Okey" jawab jisung ragu

"Kemarin aku cerita, aku mau dijodohin sama kak lino itu bener. Aku cinta mati sama kak lino, tapi kak lino nggak. Itu udah 6 tahun yang lalu. Kak lino nolak ajakan perjodohan, karna dia nganggep aku sebagai adiknya. Aku nerima"

"Papi itu dokter kangker, kak lino kena kangker perut dari kelas 1 SMA. Papi ngusulin buat kemo, tapi kak lino nolak. Selalu nolak, sampe akhirnya 4-5 bulan lalu, dia nemuin aku. Aku kaget, dia bilang mau pengobatan. Padahal dulu dia bener-bener nolak mentah semuanya. Alasannya dia pengen hidup lebih lama sama kamu"

Jisung termenung, apa yang dikatakan lia kali ini? Apa ia tengah membujuk jisung untuk bertemu lagi dengan lino hingga membuat cerita dramatis?

"Kak lino seneng awalnya, dia semangat banget pengobatan. Sampe akhirnya, dia mulai ga suka. Karna waktu dia sama kamu jadi sedikit. Dia sedih harus ninggalin kamu sendirian, dia sedih harus pengobatan diem-diem"

"Kak lino berhenti pengobatan karna kemarin kita ketemu. Dia salah paham, dan aku yang juga bodoh ga ngasih tau kamu semuanya dan bertele-tele banget ngejelasinnya. Kata-kata yang aku kasih kekamu juga salah. Aku minta maaf ji, aku mohon kamu ketemu kak lino lagi. Bujuk dia pengobatan lagi ji. Kita semua sayang sama kak lino"

Lia kini menangis, bersimpuh didepan jisung.

"Lia, lo ga usah bikin cerita bohong gini. Gue ga mempan" ucap jisung

"Ji, aku ga mungkin bikin cerita gitu! Demi tuhan ji, aku jujur nyeritain semuanya. Kamu liat cincin ini? Ini cincin tunangan aku sama kak soobin. Aku mau nikah sama kak soobin. Alasan aku serumah sama kak lino, karna aku yang jagain kak lino selama pengobatan. Dan itupun kita bertiga, ada kak soobin yang kadang nemenin"

"Plis ji. Keadaan kak lino sekarang nggak membaik. Dia butuh pengobatan intensif ji. Kalo dia berhenti pengobatan, kita ga tau apa yang bakal terjadi nanti"

"Terus apa yang harus gue lakuin?" Tanya jisung

"Temuin kak lino ji, buat dia nyaman lagi sama hidupnya. Buat dia mau pengobatan lagi, kamu temenin dia pengobatan. Plis ji, aku mohon sama kamu"

Jisung tak tau apa ia harus mempercayai gadis dihadapannya atau egonya. Ia bimbang. Jujur ia sedikit merasa iba dan percaya? Namun ntahlah, ceritanya seperti dibuat-buat.

"Iya, gue mau" jawab jisung

"Beneran? Beneran ji? Kamu beneran mau kan? Kamu harus janji sama aku ji, aku bakal telpon papi buat ngasih tau kak lino lanjut pengobatannya"

Jisung mengangguk. Meski didalam hatinya, ia masih tak percaya cerita gadis itu.

🌹🌹🌹🌹🌹🌹

Jisung berjalan dilorong kampusnya, setelah kelas terakhir ia ingin pulang ke flatnya. Beristirahat sebentar lalu pergi menemui lino malamnya jika ia tak lupa.

"Ji! Ayo lo ikut kita"

Felix menariknya lebih dulu, membawanya menuju toko pakaian. Disana sudah ada seungmin dan jeongin.

"Ngapain? Lix, ini akhir bulan" ucap jisung

"Stt! Diem. Lo lupa gue pacar pemilik cafe populer? Dah lo duduk diem. Jeje! Buruan, baju yang tadi mana?"

Jeongin membawa beberapa stelan baju dengan warna soft. Jisung hanya diam didepan kaca, membiarkan felix dan jeongin berlaku sesuka mereka.

"Sip! Seungmin, make upnya!"

Jisung mendengus kesal. Ternyata belum selsai. Makeup ringan yang diberikan seungmin tak sebentar. Jisung bahkan hampir tertidur saat lelaki manis itu tengah memakaikannya makeup.

"Dah! Sip. Yuk pergi" ucap felix

Kali ini jisung pasrah. Ia tau, pasti ketiganya akan mempertemukannya dengan lino. Dan tebakannya benar, ia dapat melihat lino dari kaca mobil. Lelaki itu tampan seperti biasanya. Namun sedikit pucat? Lino terlihat tak sehat hari ini.

"Cafe pacar lo?" Tanya jisung

"Iya, kak lino mau nyanyi. Lo harus liat! Kata kak abin, panggungnya spesial"

Mereka akhirnya duduk di kursi cafe. Jisung memperhatikan lino, lelaki itu sibuk menyetel keyboardnya. Jisung jadi teringat ucapan lia, benarkah lelaki itu sakit? Tapi ia tampak sehat sebelumnya.

"Mengada-ngada" ucap jisung

"Hah? Kenapa?" Tanya felix

"Nggak, nyamuk lewat tadi" ucap jisung

Mic di ketuk 3 kali, tanda pertunjukan akan dimulai. Lino telah berdiri disana, namun tak sendiri. Ada chan dan changbin juga. Chan berperan sebagai gitaris dan changbin drummer. Untuk pertama kalinya mereka akan melakukan penampilan bertiga.

"Hai! Udah lama gue ga nyanyi disini, Jadi canggung. Ini temen-temen gue. Kita ngeband hari ini, band yang dulu pernah kita buat pas SMP. Namanya SKZ. Lagu pertama yang mau kita nyanyiin malem ini, lagu dari elang defrianto - Home"

Jisung akui nyanyian kali itu benar-benar menyentuh hatinya. Lelaki itu bahkan tak melepaskan pandangannya pada jisung. Atau ia yang kelewatan pede?

Drtttt....drtttt....drtttt

Ponselnya bergetar hebat, membuat jisung mengalihkan pandangannya pada ponselnya.

"Papa nelpon lix" ucap jisung

"Yodah angkat dulu diluar. Disini berisik" ucap seungmin

Jisung mengangguk, ia berjalan keluar cafe. Hyunjin ikut mengekor, ia bilang takut jisung kabur nantinya.

"Halo? Kamu dimana?"

"Jiji di cafe"

"Pulang"

"Ngapain?"

"Sekarang pulang"

"Jiji nanya kenapa harus pulang?"

"Papa kang..."

BRAKKKKK!!!

Suara keras itu masuk ke telinga papanya. Sedikit terkejut, apa yang terjadi diseberang telpon? Suara ramai dan jeritan bahkan terdengar setelahnya.

"Halo ji? Jiji? Halo?"

"Panggil ambulance cepat! Ada 5 korban! 3 yang paling parah! Eh!! Dikolong paling parah!!!"

Papa memutuskan telpon, tangannya bergetar hebat. Suara sayup itu membuatnya gemetar. Teringat masa lalu, saat putra pertamanya meninggal.

"Pa!! Papa kenapa? Tarik nafas pa! Nafas!!"

Nafasnya tak teratur. Ia benar-benar ketakutan. Putra keduanya, apakah ia baik-baik saja? Berkali-kali ia mencoba menghilangkan pikiran negatifnya. Namun ia tak bisa. Kesadarannya hilang setelah ponselnya berbunyi, menampilkan nama polisi kang dilayarnya.





TBC

Destiny [MINSUNG]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang