Rekomendasi lagu: Ardhito Pramono- cigarettes of our
Hari ini minho menyiapkan gitar yang akan ia bawa ke cafe milik changbin. Sudah jam 19.45 dan ia baru akan berangkat dari flatnya. Changbin bilang malam ini pentas akan dibuka jam 20.30
"Sip, 25 menit lagi bin gue sampe" ucapnya di telpon
Perjalanan menuju cafe changbin memakan waktu 25 menit dari flatnya. Beberapa kali ia mendapat pesan di ponselnya namun ia abaikan demi keselamatannya dijalan. Memarkirkan mobilnya apik di parkiran bawah tanah, ia berjalan menuju pintu belakang cafe. Lebih tepatnya, langsung masuk ke ruangan staff.
"Udah ditungguin adek manis" goda changbin
Minho menggeleng kepalanya lalu tersenyum simpul. Mengeluarkan gitar coklat kesukaannya lalu mulai mengatur senar gitar.
"Rencana mau nyanyi apa ho?" Tanya changbin
"Masih gue pikirin, masih ada 15 menit lagi buat mikir nyanyi apa" jawabnya
Changbin mengangguk. Lalu ikut duduk disamping minho.
"Hari ini berapa lagu?" Tanya changbin
"Kemungkinan cuma 1" jawab minho
"Loh? Cuma 1? Kenapa?"
"Gue cuma sanggup segitu hari ini" ucap minho
"Mau pergi?" Selidik changbin
Minho mengangguk sambil tersenyum, ia selsai mengatur senar gitarnya lalu meletakannya hati-hati di sisinya.
"Biasa" jawabnya
Changbin mengangguk mengerti. Minho berdiri lalu memasuki panggung. Seperti biasa, ia tetap mengangumkan. Menyapa pengunjung cafe dengan ramah lalu duduk dikursi sambil memangku gitarnya.
"Gue bingung nih, malem ini gue cuma bisa nampilin satu lagu doang"
Desahan kecewa terdengar, begitu juga jisung. Ia berharap minho bernyanyi paling tidak lebih dari 1 lagu hari ini.
"Jangan kecewa dulu, berhubung cuma satu lagu. Gue mau kalian yang rekom. Rekom di twitter sunshine cafe ya! Gue pilih 3 menit dari sekarang"
Pengunjung cafe mulai antusias, mengirimkan banyak sekali rekomendasi lagu. Jisung mengirimkan cukup banyak rekomendasi lagu. Ia bahkan meminjam akun hyunjin dan felix untuk mengirimkan rekomendasi lagunya pada twitter sunshine cafe.
"Oke, udah 3 menit ya. Gue pilih nih!"
Minho membuka ponselnya, mulai mencari lagu yang akan ia nyanyikan. Bibirnya terangkat. Menatap sebuah akun. Ia terkekeh lalu mulai menghidupkan mic.
"Dari ji_hanji. Gue berharap kak lino nyanyiin lagu ardhito pramono. Cigarettes of our. Gaada alasan, cuma kayanya suara kak lino cocok sama vibenya"
Pengunjung cafe mulai terdengar riuh, setuju akan twit yang dibuat jisung.
"Coba, yang punya akun ji_hanji tolong berdiri terus angkat tangan ya"
Jisung refleks berdiri dengan cepat, mengangkat tangannya tinggi-tinggi membuat felix dan hyunjin mengedarkan pandangan. Mereka cukup merasa malu saat melihat pengunjung cafe langsung menatap kearah meja mereka.
"Saya kak!" Ucapnya lantang
Minho menatapnya, tersenyum manis lalu menyimpan ponselnya.
"Hai adek manis, kak lino nyanyiin nih lagunya. Selamat menyaksikan semua" ucapnya
Jisung merasa jiwanya meninggalkan raganya. Sialan. Adek manis. Rasanya jisung ingin berlari menuju pentas dan memeluk erat lelaki tampan itu.
"L-lo denger kan? Adek manis?!" Bisik jisung semangat
"Iya ji, udah diem! Kak lino lo mau nyanyi!" Ucap felix
Minho memulai bait lagunya, pengunjung cafe terpana dengan suara minho yang benar-benar terdengar cocok dengan vibenya.
Take it easy for a little while
You know did everything good so far
Our fragmented love's and cry
I said
O o o o oIf you're my only friend
Can you stay out my pain
The memories and the scent ah, she remain in my memories
Sitting down with cigarettes of ourPengunjung cafe ikut bernyanyi bersama. Lagu malam itu membuat jisung gila sendiri. Ia tersenyum teduh sambil menatap minho yang masih bernyanyi sambil memetik gitarnya.
If you're my only friend
Can you stay out my painBisakah? Jisung ingin, ia dan minho seperti lirik dalam lagu yang ia rekomendasikan. Diawali dari teman, yang mengusir rasa sakit dikehidupannya lalu mulai ketahap selanjutnya. Sahabat mungkin? Jisung harap ia masih bisa bertemu dengan lino untuk waktu yang panjang.
TBC
KAMU SEDANG MEMBACA
Destiny [MINSUNG]
FanfictionCafe sunshine menjadi tempat awal dimana seorang han jisung, mahasiswa kedokteran bertemu dengan seorang lelaki tampan yang tengah bernyanyi dipanggung cafe bernama Lee minho. Nyanyian minho malam itu membuat jisung terpana dan mengaguminya, lalu m...