Jisung kini dibawa menuju flat seungmin, katanya seungmin tengah berbaik hati membelikan banyak makanan untuk mereka (re: jisung, hyunjin dan felix)
"Terus kan, gue kaget dong tiba-tiba dikasih minum..."
Seungmin tengah bercerita tentang kedekatannya dengan salah satu senior di kampus mereka. Dia bilang senior mereka itu tampan dan baik hati. Felix dan hyunjin antusias mendengarkan. Kecuali jisung. Ia merasa tak enak badan.
"Ji, kak lino tampil loh malam ini. Pergi ga?" lagi-lagi felix menawari
Jisung tak tau apa yang felix ucapkan. Kepalanya cukup pusing dan juga tubuhnya sakit minta diistirahatkan. Ia hanya mengangguk lalu kembali bersadar pada kasur seungmin. Ia ingin pulang sekarang.
"Oke! Langsung berangkat!" Ucap felix semangat
Jisung pikir felix mendengar kata hatinya meminta untuk pulang, maka dari itu ia juga merasa semangat karna sebentar lagi ia akan menghabiskan waktunya dengan kasur tercintanya.
Changbin mengabari lino bahwa malam ini jisung datang ke cafe setelah mati-matian di bujuk oleh felix.
"Lo kalo ga jelasin ke jisung apa yang terjadi kemarin, gue beneran bakal menggal pala lo! Kasian anak orang ngerasa bersalah gitu" omel changbin
"Iya! Bawel lo kaya emak-emak!" Ucap lino
Mereka sampai setelah 45 menit perjalanan di jalanan kota yang cukup ramai malam itu. Jisung merasa sedikit kesal karna dibawa ke cafe. Ia berharap tubuhnya bertemu dengan kasur! Bukan di kursi kayu.
Mereka duduk di meja yang sudah disediakan changbin. 3 menit kemudian, lino muncul di panggung. Menyapa penggemar dengan ramah.
"Malem ini gue mau nyanyi spesial, pokoknya spesial banget kaya indomie kuah pake telor 2 ditambah pilus di dinginnya hujan" ucap lino
"Gue bakal nyanyi, Rizky Febian - Cuek. Semoga lo suka"
Lino mulai bernyanyi. Suaranya lebih merdu dibanding sebelumnya. Ia memang menyiapkan semuanya. Namun jisung justru tak mendengar lagu itu sedikitpun. Fokusnya hanya ingin mengistirahatkan dirinya.
"Gue mau pulang" bisik jisung pada felix
"Tanggung ji, bentar lagi deh" bujuk felix
Jisung mengangguk pasrah. Menunggu beberapa menit lagi tak masalah.
"Ji, lino kesini!" Ucap felix
Ia masih merasa pusing dan telinganya berdengung. Tak bisa mendengar apapun lagi. rasanya ia tengah tenggelam didalam kolam yang dalam. Suara yang masuk hanya sayup-sayup terdengar.
Lino duduk dihadapan jisung, menyapa lelaki manis yang tengah menunduk itu ramah.
"Hai ji, gue lino"
Jisung tak memberikan respon apapun, bahkan ia semakin menunduk. Changbin menyikut lino, memberi instruksi padanya untuk terus berbicara.
"Ji, gue mau nanya sama lo boleh ga?" Ucap lino
Lino mencoba menatap jisung yang menunduk. Terlalu aneh pikirnya.
Dukk!!
Kepala jisung terbentur cukup keras keatas meja cafe, mereka menatap jisung heran. Ada apa dengan jisung hari ini? Apa ia tengah bertingkah konyol lagi?
Hyunjin mengangkat wajah jisung, seketika ia membelalak lalu menatap felix.
"Lix! Siaga 1!" Ucap hyunjin panik
Felix menangkup pipi gembil jisung, meraba dahi pipi dan leher jisung.
"Min, buruan ambil mobil!" Titah felix
Hyunjin segera menggendong jisung dipunggungnya, berlari tergesa-gesa menuju mobil. Jisung tak sadarkan diri sedari tadi, suhu tubuhnya bahkan jauh dari kata normal. Mereka bergegas pergi, berharap jisung segera mendapatkan perawatan di rumah sakit terdekat.
TBC
KAMU SEDANG MEMBACA
Destiny [MINSUNG]
FanfictionCafe sunshine menjadi tempat awal dimana seorang han jisung, mahasiswa kedokteran bertemu dengan seorang lelaki tampan yang tengah bernyanyi dipanggung cafe bernama Lee minho. Nyanyian minho malam itu membuat jisung terpana dan mengaguminya, lalu m...