Jisung menatap jauh kearah laut. Air laut menjilat-jilati sepatunya sejak 5 menit lalu, namun ia abaikan. Lino datang lalu duduk disamping jisung, menyodorkan jaketnya untuk dipakai karna suhu malam itu benar-benar dingin.
"Gimana? Udah mendingan?" Tanya lino
Jisung mengangguk, tersenyum lebar lalu tertawa.
"Hmm, lebih dari mendingan" jawabnya
Lino ikut tersenyum lalu mengikuti arah pandang jisung. Laut yang tak berujung itu tampak benar-benar indah malam ini. Hamparan bintang diatas langit menambah kesan indah disana.
"Aku ga tau harus berterima kasih gimana lagi sama kakak" ucapnya
"Aku ga pernah mau nunjukin ke orang lain kalo aku bisa nangis, tapi aku malah nangis sesengukan di baju kakak"
Lino tertawa, mengusak rambut jisung lalu menangkup kedua pipi gembul milik jisung. Ia membawa wajah jisung untuk menatap kearahnya.
"Kalo hannie mau nangis, kesel, ataupun marah. Dateng ke kakak aja. Curahin semuanya ke kakak, kakak ga masalah kok baju kakak basah karna hannie nangis. Jangan dipendem sendiri. Hannie punya kakak sebagai sandaran kalo hannie lagi capek"
Jisung mengerjap lucu lalu mengangguk. Ia tersenyum lebar lalu ikut menangkup pipi lino.
"Kakak juga ya. Kalo ada masalah, hannie bakal jadi tempat sandaran kakak"
"Jadi, kita bisa saling sandar kalo lagi capek" ucap jisung
Mereka tertawa bersama, lalu membaringkan diri mereka diatas pasir pantai. Menatap langit yang penuh dengan taburan bintang penghias indahnya malam hari ini.
TBC

KAMU SEDANG MEMBACA
Destiny [MINSUNG]
ФанфикCafe sunshine menjadi tempat awal dimana seorang han jisung, mahasiswa kedokteran bertemu dengan seorang lelaki tampan yang tengah bernyanyi dipanggung cafe bernama Lee minho. Nyanyian minho malam itu membuat jisung terpana dan mengaguminya, lalu m...