Shoping sudah selsai, kini waktunya makan siang. Jisung mengatakan jika restoran daging didekat sana benar-benar enak dan juga porsinya yang besar dengan harga murah plus diskon akhir pekan. Lumayan. Menghemat uang juga perlu.
"Ini beneran enak ji, lo tau aja tempat makan yang enak" puji lino
"Iya, gue kerjaannya dulu keliling mulu. Nyari tempat makan yang enak plus murah. Dulu didepan sini ada yang jualan tteokbbeokki yang enak banget. Cuma, orangnya pindah gatau kemana"
Jisung menyuap kembali daging kedalam mulutnya. Pipinya penuh dengan makanan, terlihat seperti tupai yang tengah menyimpan kacang di mulutnya.
"Gemes banget pipi lo" ucap lino
Jisung sempat membeku beberapa detik lalu kemudian ia mendelik pada lino.
"Plis kak, kalo lo mau ngomong kaya gitu pake aba-aba ya. Ga sanggup gue, damagenya parah"
Lino tertawa puas. Mengganggu tupai makan benar-benar hal yang seru.
Jisung bilang hal yang paling menyenangkan setelah makan siang adalah Ice Americano ditambah Chessecake dicafe. Apalagi alunan lagu soft dicafe benar-benar menambah rasa nyaman disana.
"Gue boleh request sesuatu kan?" Tanya lino
"Boleh dong, apa?" Tanya jisung
"Gue, mau manggil lo hannie? Gapapa?" Tanya lino
"Kenapa harus hannie?" Tanya jisung
"Karna, lo lucu?"
TBC
KAMU SEDANG MEMBACA
Destiny [MINSUNG]
Fiksi PenggemarCafe sunshine menjadi tempat awal dimana seorang han jisung, mahasiswa kedokteran bertemu dengan seorang lelaki tampan yang tengah bernyanyi dipanggung cafe bernama Lee minho. Nyanyian minho malam itu membuat jisung terpana dan mengaguminya, lalu m...