Privasi

854 142 1
                                    

Felix datang ke cafe sendirian. Setelah bertengkar dengan jisung, seungmin memberinya omelan cukup panjang. Namun karna suasana hatinya yang tengah buruk, ia tak mendengar omelan apapun dari seungmin.

"Loh? Jisung mana?" Tanya changbin

Felix kesal saat changbin bertanya tentang jisung. Kenapa yang ditanya haruslah jisung? Yang jadi pacarnya siapa sih sekarang?

"Kenapa nanyain dia?" Sewot felix

"Kamu kenapa? Kan biasanya kamu datang sama jisung. Kok sewot gitu sih?" Tanya changbin

Felix menghela nafas berat. Ia harusnya tak seemosi ini.

"Kak, kita minum yuk"

Changbin mengerutkan dahinya. Ada apa dengan felix? Tiba-tiba mengajaknya minum?

"Kenapa? Ada masalah?" Tanya changbin

"Hmm, kita minum di bar aja"

Sudah 8 seloki alkohol yang diminum felix, namun pemuda manis itu belum menyampaikan permasalahannya.

"Jadi, kenapa?" Tanya changbin

Felix menenggak seloki lagi alkoholnya, lalu menatap changbin.

"Aku berantem sama jisung, karna jisung egois gamau ngasih tau masalahnya" ucap felix

"Terus?"

"Kok terus sih? Ya aku marah lah! Secara dia itu sahabat plus sepupu aku. Harusnya dia lebih terbuka!" Ungkap felix

"Ga semua masalah harus dibicarain sayang" ucap changbin lembut

"Apa-apaan! Harusnya semuanya di kasih tau dong. Kita itu temenan. Udah 17 tahun kak. Serasa ga dihargain banget sebagai temen plus sepupu. Aku bilang sama dia aku tau semuanya dan bakal kasih tau hyunjin sama seungmin dan dia malah marah"

Changbin menenggak seloki minumannya, lalu menatap felix.

"Nggak lix, nggak semua masalah boleh dikasih tau ke orang lain. Ada yang namanya privasi. Kamu kalo ada yang nanya hal privasi tentang hidup kamu, kamu pasti marah kan? Pasti kesel kan? Orang lain juga sama"

"Jisung ga ngasih tau masalahnya sama kamu, kemungkinan itu adalah masalah pribadinya. Artinya, mau kamu atau siapapun itu ga ada yang boleh tau" jelas changbin

"Tuhkan, sama aja. Dia ga ngehargain aku sebagai temennya"

"Nggak sayang, bukan gitu. Dia bukan ga ngerhargain kamu. Dia nyimpen semuanya berarti itu hal yang menurut dia privasi dan cukup dia sendiri yang tau. Kamu harusnya ga boleh nyudutin dia untuk nyeritain hal yang ga bisa dia ceritain"

"Bisa jadi masalah yang dia pendam itu bikin dia trauma kalo dia ceritain ke kamu atau ke yang lain. Biarin dia sendiri yang ceritain ke kamu kalo emang dia mau. Kalo pun kamu tau masalah dia dan dia ga ceritain ke kamu, setidaknya kamu kasih suport ke dia diem-diem. Supaya dia lupa masalahnya, bukan malah nyudutin dia dan nyuruh cerita. Apalagi kamu bilang kamu ngancem ngasih tau masalahnya ke orang lain"

Felix menenggak seloki lagi alkoholnya lalu menundukkan kepalanya diatas meja bar. Felix mulai terisak disana. Changbin mengelus punggungnya untuk menenangkan pemuda manis itu.

"Aku goblok banget berarti ya kak jadi sepupu dia?" Ucap felix

"Itu pelajaran bagi kamu lix. Kamu minta maaf ya sama dia. Jadi sepupu plus temen yang lebih baik lagi untuk jisung. Okey?" Ucap changbin

"Okey" ucap felix sesengukan









TBC

Destiny [MINSUNG]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang