Sad ending (LANJUTAN PART Berbahagialah)
Malam itu ruangan inap jisung benar-benar sepi. Semua orang pergi, sementara lelaki itu tertidur lelap setelah dinyatakan lewat dari komanya.
Ruangan lain terdengar ramai. Hampir semua yang datang memakai Balutan jas hitam serta hiasan suara raungan tangis terdengar. Seorang malaikat baik dari bumi telah pergi selamanya. Lee minho telah selsai dengan dunia dan memilih beristirahat untuk waktu yang panjang.
Menghadapi banyak hal sendirian membuatnya kuat dan tegar. Sakit yang disimpannya untuk waktu yang lama mengantarkannya pada gerbang kehidupan lain. Disisi sang terkasih, ia menghembuskan nafas terakhirnya dengan damai. Tangannya tak lepas dari genggaman jisung, senyum serta air mata yang masih basah di pipinya menandakan bahwa ia bahagia serta kecewa. Dimana ia bahagia saat beban yang selama ini ia pikul terlepaskan, dan kecewa karna tak bisa menemani orang-orang yang ia sayangi lebih lama lagi.
🍃🍃🍃🍃🍃🍃🍃🍃
"Percaya cinta ga?"
Lino menggeleng keras. Sejak awal ia tak pernah percaya dengan cinta. Omong kosong. Dulu, didepan matanya sendiri sang mama dipukuli oleh papanya. Tangan yang diangkat tinggi-tinggi lalu dengan ringan memukul seluruh tubuh ringkih sang mama tanpa ampun membuatnya gila. Katanya, mama dan papa menikah karna saling mencintai. Namun, apakah memukul dan memaki adalah bagian dari cinta juga?
Lia sudah berulang kali mengucapkan bahwa ia menyukai lino. Namun tanggapannya tetap sama.
"Lia adiknya lino. Ga boleh cinta-cintaan"
Pada akhirnya, pernyataan cinta itu berhenti saat lia berumur 16 tahun. Lelaki didepannya benar-benar tak memiliki perasaan apapun padanya. Dan akhirnya ia menyerah. Lino benar-benar lebih baik menjadi kakak untuknya dari pada pacar.
"Lia, soal cinta kamu tau? Aku kayanya jatuh cinta sama orang lain" Tanya lino
Lia jelas kaget. Siapa yang membuka hati keras lino? Siapa manusia beruntung yang akan menemani lino dan mencintai lino?
"Tau dong! Buktinya aku udah tunangan sama kak soobin. Berarti aku tau soal cinta" ucap lia sombong
"Aku kaku. Ga asik. Apa dia bakal suka?" Tanya lino
"Kalo kak lino mikir gitu, berubah dong jadi asik untuk dia" ucap lia
"Caranya gimana?"
"Ketemu, ngobrol, gali kesukaan dia, cocokin sama kesukaan kakak. Terus jalanin. Semuanya bakal ngalir!" Ucap lia
"Oh ya? Besok kalo dia aku ajak jalan mau ga ya?" pikir lino
"Coba match time kalian dulu. Ajak kemana gitu. Nanti aku tanya kak soobin juga deh buat bantu-bantu" ucap lia
"Eh, tapi dia tau kakak sakit?" Tanya lia
"Nggak, nanti deh nyari waktu yang tepat. Dia lagi stress sama hidup dia. Kalo aku kasih tau kalo aku sakit, dia bakal gila mungkin"
"Nanti ada waktunya"
Lia pikir semuanya akan berjalan lancar. Antara pengobatan dan percintaan lino. Namun nyatanya hampir hancur, dan ia adalah penyebabnya.
Padahal sebelumnya lia tak pernah melihat lino yang segera pergi saat seseorang menelpon tengah menangis, lia belum pernah melihat lelaki itu menahan mati-matian sakitnya saat ia dengan sengaja memakan sushi mentah yang menjadi pantangannya demi melihat jisung tersenyum.
KAMU SEDANG MEMBACA
Destiny [MINSUNG]
FanfictionCafe sunshine menjadi tempat awal dimana seorang han jisung, mahasiswa kedokteran bertemu dengan seorang lelaki tampan yang tengah bernyanyi dipanggung cafe bernama Lee minho. Nyanyian minho malam itu membuat jisung terpana dan mengaguminya, lalu m...