Malam ini lino kembali bernyanyi di cafe, dan seperti biasa jisung akan senantiasa duduk dan menikmati pertunjukan musik di tempat biasa. Malam itu, lino hanya menyanyikan 2 lagu. Dia bilang tak ingin terlalu banyak bernyanyi untuk hari ini.
"Suara kakak bagus banget! Beneran deh, hari ini kaya beda aja" puji jisung
Lino mengangguk senang, ikut menyeruput ice americanonya dan menatap jisung lama. Matanya tak lepas dari manik kelam milik lelaki manis didepannya. Seakan takut suatu hal terjadi dikemudian hari.
"No, kebelakang bentar" ucap changbin
Lino berjalan dibelakang changbin, mengekor sampai kedepan ruangan staff.
"Hari ini lo ke lia?" Tanya changbin
Lino mengangguk pelan, ia menghela nafas berat lalu menyandarkan tubuhnya pada dinding.
"Gapapa, pergi aja. Jisung gue urus" ucap changbin
Lino hanya diam, tak ingin menjawab apapun. Ekor matanya menatap jisung yang tengah asik memotong chessecakenya. Ia tak tega meninggalkan jisung sekarang. Lelaki manis itu bahkan terlihat bahagia.
"No, buat kebaikan semua. Pergi aja, jisung pasti ngerti" ucap changbin
Lino menatap jisung kembali, kali ini ia menepuk pundak changbin 2 kali lalu mengangguk.
"Gue percaya sama lo bin" ucap lino
Lino akhirnya pergi, meninggalkan jisung yang masih asik dengan chessecakenya. Changbin berjalan kearah jisung. Pikirannya terus bekerja untuk mencari banyak alasan yang akan ia katakan pada jisung.
"Ji, lino harus balik duluan. Dia minta maaf karna ga bisa pamit, urusan mendadak" jelas changbin
"Urusan apa kak?" Tanya jisung
"Itu, urusan tugasnya. Dia lupa bikin tugas, makannya harus buru-buru balik" jawab changbin
Jisung mengangguk mengerti, tetap menghabiskan chessecake dan americanonya lalu kembali pulang sendirian.
Dilain tempat, lino sudah sampai di depan rumah megah. Menunggu seseorang untuk keluar dari rumahnya.
"Hai kak" sapanya manis
Lino hanya diam, lebih fokus kejalanan. Gadis itu menatap lino lekat lalu mengelus surai lelaki itu lembut.
"Kenapa kak?" Tanya Lia
"Sekarang berapa hari?" Tanya lino
"Kayanya 2-4 hari kak, kalo gaada kendala" jawab Lia
Lino menghela nafas berat, ia menatap lia lalu kembali menatap jalanan.
"Gabisa lebih cepet?" Tanya lino
"Belum tau kak" jawab lia
Perjalanan mereka benar-benar senyap. Lia yang fokus pada lino dan lino yang fokus pada jalanan serta memikirkan han jisung yang masih di cafe.
TBC
KAMU SEDANG MEMBACA
Destiny [MINSUNG]
FanfictionCafe sunshine menjadi tempat awal dimana seorang han jisung, mahasiswa kedokteran bertemu dengan seorang lelaki tampan yang tengah bernyanyi dipanggung cafe bernama Lee minho. Nyanyian minho malam itu membuat jisung terpana dan mengaguminya, lalu m...