Hancur

993 135 10
                                    

Seminggu, jisung menghindari siapapun. Tak ingin berbicara pada siapapun. Bahkan ketiga temannya pun ia abaikan. Yang ia lakukan adalah pergi kuliah, pergi makan, mengerjakan tugasnya lalu tidur.

"Ji, ada waktu?" Tanya felix

Jisung menggeleng, dengan cepat membereskan bukunya diatas meja lalu pergi meninggalkan felix. Jujur, felix muak dengan sikap jisung yang seperti ini. Ia merasa melakukan kesalahan tanpa sengaja dan jisung menjauhinya.

"Ji! Lo kenapa sih? Gue ada salah sama lo? Kenapa lo ngehindar sih?" Tanya felix

"Gapapa lix, gue mau pulang" ucap jisung

"Apa yang lo kejar di flat lo? Lo ngerawat anak apa gimana sih?"

"Sori lix, gue mau pulang"

"Jawab dulu! Lo kenapa!" Bentak felix

Jisung berhenti berjalan, menatap kearah felix yang ikut berhenti melangkah.

"Lix, gue mau pulang" lirihnya

"Gue mau pulang, mau pulang!"

Nafas jisung memburu, tak sadar air matanya turun. Seketika ia menyeka air matanya dan mulai beranjak dari tempatnya.

"Sekali lagi maaf lix"

Jisung segera masuk ke dalam mobilnya, meninggalkan felix yang masih membatu ditempatnya. Ada apa dengan jisung? Lelaki itu bahkan menangis?

"Coba, jujur deh ada yang tau ga jisung kenapa?" Tanya felix

Chan dan changbin melirik satu sama lain, sedangkan seungmin dan hyunjin menggendikkan bahu tak tau.

"Gue ada makan stok chessecake dia ga minggu kemarin?" Tanya felix

"Nggak" jawab seungmin

"Gue ada make sunblock dia berlebihan minggu kemarin?" Tanya felix lagi

"Nggak" jawab hyunjin

"Terus kenapa?! Kok dia jadi ngehindar gitu. Apa gue keterlaluan banget kali tadi ngebentak dia?"

🍂🍂🍂🍂🍂🍂🍂

Keadaan lino begitu buruk. Tak terurus sedikitpun. Ia tak ingin dikunjungi siapapun, bahkan pernah mendorong Lia hingga tersungkur didepan rumahnya. Ponselnya terus hidup, terus mengirimkan pesan pada jisungnya. Mengatakan maaf dan ingin lelaki itu kembali.

Mama is calling....

Lino mengangkat telpon dari mamanya lesu. Ia tau apa yang akan mamanya katakan hari ini. Sama seperti sebelumnya.

"Halo? Minho. Nak, kamu gimana kabarnya? Sehat kan? Mama cuma mau bilang sama kamu, kamu lanjut ya? Mama bakal telpon papi lia hari ini"

"Stop ma" lirih lino

"Minho udah ga sanggup, stop. Gaada lagi alasan minho buat lanjut"

"Tapi kita udah sejauh ini ho. Mama mohon sama kamu"

"Nggak, minho ga mau ma. Sampe hannie muncul didepan minho, minho bakal tetep gini"

"Kamu harus terima! Minho, mama mohon. Lanjut ya? Lupain hannie, jalanin hidup kamu bareng li.."

Lino melempar ponselnya ke dinding. Berteriak kencang sambil menangis. Kenapa semuanya egois? Biarkan ia hidup sesuai dengan kemauannya. Biarkan ia bebas. Biarkan ia menentukan hidupnya. Bahkan untuk terakhir kalinya.

🌱🌱🌱🌱🌱🌱

Seungmin kaget bukan main saat lia ada didepan flatnya. Keadaan gadis itu benar-benar memprihatinkan. Lututnya terluka, bajunya kotor terkena tanah dan juga ia tengah menangis.

"Seungmin? Nama kamu seungmin kan? Iya kan?" Tanya lia putus asa

"I-iya? Lo kenapa?" Tanya seungmin

"Plis tolong aku"

Lia menggenggam erat tangan seungmin. Ia bergetar hebat saat meminta tolong. Seungmin tak tega, lalu membiarkan gadis itu masuk ke dalam flatnya.

"Kenapa?" Tanya seungmin

"Kasih tau aku dimana jisung. Aku mohon" ucap lia

"Untuk apa? Lo mau ngapain?"

"Ada yang perlu aku omongin sama jisung, aku mohon. Aku udah berusaha nyari dia di flatnya, tapi dia gaada. Aku butuh bicara sama dia, aku butuh ngelurusin semuanya" ucap lia

"Ngelurusin apa? Kalo lo ga mau kasih tau gue, gue ga bakal kasih tau dimana jisung"

Lia mengangguk ribut, menjelaskan apa yang akan ia sampaikan pada jisung. Seungmin mengantarkan lia menuju sebuah rumah diatas bukit, cukup jauh dari perkotaan.

Seungmin tau, jisung ada disana. Lia bilang jisung tak ada diflatnya. Lalu tempat pelariannya pasti disini.

"Gue harap semuanya selsai lia, gue mohon. Jelasin baik-baik. Gue ga mau temen gue terpuruk lagi" ucap seungmin

Lia mengangguk paham, keluar dari mobil seungmin dan mengetuk pintu salah satu rumah. Tangannya bergetar hebat saat mulai mengetuk. Ia takut, jisung akan menolak kedatangannya.

"Loh? Lia?"

Lia menatap jisung yang berdiri didepannya. Ia menahan tangisnya, menggenggam erat ujung bajunya dan menggigit bibir dalamnya.

"Ji, aku mau bicara sama kamu. Plis, kamu mau ya?" Ucap lia bergetar

Jisung diam, namun setelahnya ia mempersilahkan lia masuk kerumahnya. Dari luar, seungmin mengintip dari dalam mobilnya. Berharap semuanya benar-benar selsai setelah mereka berbincang.

 Berharap semuanya benar-benar selsai setelah mereka berbincang

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

(Visualisasi seungmin ngintip😭)







Heheheh maap ya cuma segini updateannya😭

TBC

Destiny [MINSUNG]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang