Jisung terlihat gugup didepan kelas. Nama hyunjin sudah dipanggil 5 menit lalu, itu artinya gilirannya sudah dekat. Seungmin dan felix yang telah selsai menghadapi ujiannya memberinya semangat untuk tidak gugup saat menjelaskan materi. Mereka berharap jisung tak mengacaukan ujiannya.
"Tarik nafas... tahan.... keluarin" perintah seungmin
Jisung melakukannya, menghilangkan rasa gugupnya untuk saat ini. Ia ingin semua kerja kerasnya terbayarkan. Kantung matanya yang menghitam, juga kepalanya yang terasa sangat penuh itu ingin ia bayar dengan nilai yang pantas sesuai dengan usahanya.
"Han jisung"
Jisung menegang saat mendengar namanya dipanggil. Ia menarik nafas lagi lalu membuka pintu kelas. Ia berdiri didepan dokter gi. Kakinya sedikit bergetar, lalu dengan satu tarikan nafas ia mulai tenang.
"Baik, saya mulai sesinya"
Jisung mengangguk tegas. Bersiap menerima pertanyaan apapun dari dokter gi. Ia percaya, semua yang ia pelajari berhari-hari akan ditanyai oleh dokter gi hari ini.
25 menit telah berlalu, namun jisung masih belum keluar dari kelas. Seungmin felix dan hyunjin sedikit khawatir. Pasalnya mereka keluar setelah 15 menit sesi ulangan. Namun kenapa jisung memerlukan waktu yang lama? Apa jisung kesulitan menjawab?
"Huh...." ucap jisung lemah
Jisung keluar dari kelas, langsung di sambut oleh hyunjin seungmin dan felix. Mereka menatap wajah lesu jisung yang terlihat kelelahan.
"Kenapa? Kok lama?" Tanya seungmin
"Makan dulu yuk? Gue laper banget seriusan" ucap jisung
Mereka kompak mengangguk, membawa jisung menuju kantin dan membelikannya banyak makanan.
Jisung benar-benar lahap memakan makan siangnya. Bahkan ia menghabiskan piring keduanya dalam waktu singkat.
"Ji pelan, gaada yang ngambil makanan lo" ucap felix
"Lwapweer lwix" ucap jisung
Mereka hanya mengangguk. Membiarkan tupai kelaparan itu menghabiskan makanannya. Bangchan datang bersama dua temannya. Ikut makan siang dikantin bersama yang lainnya.
"Gimana ujiannya?" Tanya bangchan
"Aku sih oke, fine sampe akhir. Tapi gatau hasilnya" ucap seungmin
"Gue agak ragu diawal tadi, tapi abis itu langsung lancar kok" ucap felix
"Gue sama kaya felix" jawab hyunjin
"Jisung?" Tanya bangchan
Jisung yang sedang mengunyah makan siangnya menatap bangchan. Menelan perlahan makanannya lalu mulai berbicara.
"Gue oke kok. Dari awal sampe akhir. Dokter Gi keasikan nanya mulu sampe lupa waktu ulangannya udah habis" ucap jisung
Mereka menghela nafas lega, mereka pikir jisung tak bisa menjawab pertanyaan hingga membutuhkan waktu lama.
Sedari tadi, lino menatap jisung yang tengah menghabiskan piring ketiganya. Pipinya menggembung lucu dengan sisa nasi di kedua pipinya. Kantung matanya menghitam, tubuhnya juga terlihat lebih kurus. Jisung benar-benar bekerja keras untuk ujiannya. Lino tersenyum lembut, berfikir akan memberikan hadiah akan kerja keras jisung nantinya.
🌷🌷🌷🌷
Felix berteriak kesenangan setelah ujian yang mereka takutkan telah usai. Mereka benar-benar merasa bebas. Otak yang sebelumnya dipaksa bekerja 24/7 kini bisa mereka istirahatkan sejenak.
"Abis ini libur 3 hari ya?" Tanya seungmin
"Iyap! Kita liburan yuk! Nyewa vila" ucap felix
"Gue boleh ajak jeje ga? Pengen ngajak dia juga" ucap hyunjin
"Boleh! Gue ajak kak abin juga, min lo ajak kak chan?" Tanya felix
"Kayanya, nanti gue tanya. Ji, lo ngajak kak lino?" Tanya seungmin
Jisung tampak diam, ia menggeleng.
"Gue ga ikut, mau tidur. Istirahat mau self reward" ucap jisung
"Yah! Gaasik" ucap felix
"Sori ya, gue beneran butuh waktu istirahat. Gue pulang duluan ya" ucapnya
Jisung berlari kecil menuju mobilnya. Melajukan mobilnya menuju flatnya. Ia benar-benar istirahat sesampainya di flat. Self reward terbaik adalah tidur dengan tenang tanpa ada gangguan.
Jisung terbangun tepat jam 9 pagi. Hari ini benar-benar tenang. Ia bahkan sudah bisa merasakan tubuhnya sendiri bergerak. Tidak seperti sebelumnya. Ia seperti mayat hidup menurutnya.
CALON DOKTER (4)
Seungmin
|jiii, kita berangkat ke vila hari ini!!Felix
|lo yakin ga ikut ji? Rame loh
|hyunjin bawa jeje nih. Harusnya lo kenalan sama diaHyunjin
|bener... lo nyusul ya ji...
|sepi ntar gaada loHahaha, sorry guys|
Nikmatin waktunya|
Ceritain ke gue aja gimana liburannya|
Gue mau lanjut tidur! Semangat|Jisung terkekeh menatap ponselnya. Jarinya berhenti menyentuh layarnya. Kenapa ponselnya begitu sepi? Kenapa ia merasa ada yang kurang?
"Apaan ya?" Monolognya
Ia kembali memerhatikan ponselnya. Lama berfikir apa yang terlihat aneh. Ia menyerah. Melempar ponselnya keatas kasur dan ikut berbaring disana. Ia merasa harus tidur untuk waktu yang lama.
"HAH!!!" Teriak jisung
Jisung merasa aneh. Ia melihat kiri kanannya. Ini bukan kamarnya. Ini bukan bantalnya. Ini bukan suasana kamarnya. Dia dimana?
"GUE DI CULIK?!" Pekik jisung
Bugh!!!
Jisung kaget setengah mati saat sebuah bantal melayang kearah wajahnya. Ia langsung mencari dari arah mana bantal itu melayang.
"Lebay lo, ga ada yang mau nyulik lo kecuali kita" ucap felix
"Kita dimana?! Kok gue disini? Baju gue kenapa ganti?! Lo grepe gue?!" Pekik jisung
"Ih! Bener-bener ya mulut lo. Sini gue sumpel pake kaos kaki lo! Lo ngences di mobil. Makannya gue gantiin baju lo. Jorok banget!" Ucap felix
"Lah? Kan gue bilang ga ikut?!" Ucap jisung
"Seungmin murung mulu lo ga ikut. Kak chan ngasih ide buat nyulik lo. Seungmin semangat 45 sampe dia ikut gotong lo ke mobil" jelas felix
"Kok gue ga bangun?" Tanya jisung
"Ya mana gue tau? Lo beneran tidur kaya orang mati. Padahal dijalan tadi, kepala lo kejeduk jendela berkali-kali. Tapi lo ga bangun. Gue respect sama tidur lo yang nyenyak kaya orang mati"
Jisung mengerang frustasi sambil mengacak selimutnya. Kenapa juga mereka harus berfikir untuk menculiknya? Ia bahkan butuh tidur yang banyak. Bukan liburan!!!!
TBC
KAMU SEDANG MEMBACA
Destiny [MINSUNG]
FanfictionCafe sunshine menjadi tempat awal dimana seorang han jisung, mahasiswa kedokteran bertemu dengan seorang lelaki tampan yang tengah bernyanyi dipanggung cafe bernama Lee minho. Nyanyian minho malam itu membuat jisung terpana dan mengaguminya, lalu m...