Masalah

870 145 6
                                    

Gatau kenapa hari ini pengen double update 😭👍 jangan bosen yaa





🌌🌌🌌🌌🌌


Jisung memasuki kelas saat perkuliahan akan dimulai. Sebenarnya matanya mengantuk karna semalaman belum tidur karna menangis. Namun, mau tak mau ia harus mengikuti perkuliahan hari itu. Ia tak ingin papanya kembali kecewa padanya.

"Perkuliahan sampai disini, minggu depan akan kita lanjutkan kembali dengan topik yang berbeda"

Dokter Jung keluar dari kelas, membuat mahasiswa didalam kelas kesenangan. Akhirnya mereka bisa pulang lalu tidur di kasur dengan nyaman. Jisung langsung dibawa oleh felix seungmin dan hyunjin menuju mobil felix. Tujuan mereka adalah flat felix.

"Sung, lo gapapa?" Tanya seungmin

"Gue gapapa, dikit ngantuk sih" ucap jisung

"Papa lo..."

"Oh! Papa semalem dateng ke flat, cuma nanya kabar sama nanya gimana kuliah gue. Abis itu kita ngobrol bareng, dan papa pulang" ucap jisung

Felix menghela nafas berat, ia tau jisung tak menceritakan semuanya padanya. Ia tau sesuatu terjadi semalam. Luka di pipi jisung, lebam di pergelangan tangannya dan juga matanya yang terlihat lelah.

"Ji, mau sampe kapan?"

Kini felix yang berbicara. Jisung tersenyum lebar lalu tertawa.

"Sampe kapan apa lix?" Tanya jisung

"Lo, pura-pura gini"

"Apa yang gue pura-purain?" Ucap jisung tertawa

"Just stop ji"

Suasana tiba-tiba menjadi tegang. Jisung yang awalnya tersenyum pun kehilangan senyumnya. Felix benar-benar tengah serius.

"Papa lo sama papa gue saudara-an. I know papa lo semalem mukulin L,,,,"

"Ga usah ikut campur lix" potong jisung

"Ini urusan pribadi gue, inget batasan. Meski lo sepupu gue" sarkas jisung

"Gue khawatir sama lo, setidaknya lo cerita ji. Sama kita. Kita sahabatan udah lama. Gue harap lo sekali aja ngebagiin masalah lo sama kita" ucap felix

Jisung tertawa sarkas. Ia tak begitu mengerti mengapa ia harus melakukannya. Membagi masalahnya pada setiap orang, atau hanya mendongengkan semua masalahnya?

Ia bahkan tak terlalu ingin membagikan masalahnya dengan sahabat yang sudah ia anggap keluarganya sendiri. Ia merasa cukup hanya dirinya yang merasakan. Cukup hanya dia, jangan sampai mereka ikut merasakan apa yang ia rasakan.

"Kita udah 17 tahun sahabatan, dan lo masih ga seterbuka ini sama kita? Gue sepupu lo"

"Terus kenapa? Lo sepupu gue, seungmin hyunjin sahabat gue. Terus kenapa? Gue harus cerita semuanya?" Sarkas jisung

"Ya lo harusnya ngerti sebagai sahabat kita harusnya saling berbagi masalah..."

"Masalah ga perlu dibagi"

"Udah ji, lix" ucap seungmin menengahi

"Gue tau semuanya, apa perlu gue kasih tau hyunjin seungmin sekarang?" Ucap felix

"Tau apa? Lo ngancem?"

"Keluarga lo. Semuanya. Masalah yang selama ini lo pendam sendirian"

"Udah lix" ucap hyunjin

"Lix, sumpah gue bener-bener speachless sama lo. Segini jauhnya lo melangkah ngelewati batas privasi orang lain"

Jisung bangkit lalu pergi dari flat felix. Matanya memerah tiba-tiba dan ia terisak sambil terus berjalan menuju flatnya. Ia benci. Ia merasa dikhianati. Ia merasa dirinya tak aman lagi. Sungguh, ia merasa benci pada siapapun. Termasuk dirinya sendiri.




TBC

Destiny [MINSUNG]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang