Hampir 2 minggu lino tak manggung di cafe, selama itu pula jisung merasa bosan di flatnya. Jisung pernah pergi ke cafe saat yang mengisi pentas adalah band Civan, namun ia merasa vibenya tak seseru saat lino mengisi panggung.
Changbin bahkan memberikannya jadwal seluruh artis yang akan mengisi panggung di cafe untuk sebulan kedepan. Bayarannya? Tentu saja nomor felix jadi bayarannya. Pemilik cafe itu terpikat pada felix saat pertama kali bertemu saat itu.
"Hari ini?" Tanya jisung
"Gue udah nanya lino, kemungkinan besok dia bisa" ucap changbin ditelpon
Jisung menghela nafas, sepertinya lino akhir-akhir ini sibuk. Atau bahkan terlalu sibuk. Jisung bahkan hampir melupakan bagaimana lembutnya suara lino saat bernyanyi tiap malamnya.
"Ji, lo cari rangkuman ini ya. Hyunjin lo cari yang ini di beberapa jurnal. Nah lo seungmin, coba cari referensi dari wawancara rumah sakit tentang ini. Gue bantuin seungmin cari juga soalnya bagian seungmin banyak banget" jelas felix
Mereka kini tengah berkumpul disalah satu cafe dekat flat seungmin. Mengerjakan tugas dari dokter yoon yang bisa dikatakan cukup merepotkan. Mereka sudah ada disana selama 3 jam, namun tugas yang dikerjakan baru selsai 1/4 nya.
"Gue capeee" keluh jisung
"Gue juga ji, mata gue perih" keluh seungmin
"Kalo bisa kita sampe selsai gitu disini, biar besok ga ribet lagi" ucap felix
Jisung ingin mengeluh lagi, namun ada benarnya. Ia tak ingin diganggu besok. Sudah terhitung 7 jam mereka menghabiskan waktu di sana. Tugas dari dokter yoon bisa dikatakan 90% selsai. Tinggal pengecekan typo dan beberapa hal lainnya.
"Ga kerasa udah jam 8 aja" ucap hyunjin
Jisung mengangguk, ia merasa lelah kala itu. Duduk didepan laptop terus menerus hampir 8 jam? Jisung rasa tulang ekornya hampir patah. Dering ponsel terdengar membuat jisung mau tak mau mengangkatnya karna berisik.
"Halo?"
"Ji, malem ini lino tampil nih. Tapi cuma 2 lagu. Lo kok ga dateng?"
Jisung langsung melirik arlojinya, jam 8 lewat 9 menit. Jisung segera menyambar tasnya dan mematikan telpon. Ia menatap temannya penuh harap, menginginkan mereka menemaninya di cafe untuk melihat pujaan hatinya.
30 menit lamanya perjalanan menuju sunshine cafe. Jisung bahkan tak diam di tempatnya, heboh sendiri karna takut mereka terlambat untuk mendengar pentas malam itu.
"Buruan turun! Gue parkir mobil dulu kebawah" ucap hyunjin
Jisung melepas seatbeltnya lalu berlari masuk ke cafe, changbin melambai di salah satu kursi cafe. Menyuruh jisung dan temannya duduk disana.
"Udah mulai?" Tanya jisung
"Tadi udah mulai, tinggal 1 lagu lagi" ucap changbin
Jisung menghela nafas lega, setidaknya ia masih bisa mendengar lino bernyanyi malam ini.
Malam itu lino mempersembahkan lagu kahitna - cantik. Jisung tersenyum lebar, tetap menatap lino konstan tanpa melirik kearah yang lain. Jika lino tau, jisung amat sangat merindukan lelaki itu saat ini. Dan mungkin, rindunya sedikit terobati dengan 1 lagu yang ia bawa malam itu.
TBC
KAMU SEDANG MEMBACA
Destiny [MINSUNG]
FanfictionCafe sunshine menjadi tempat awal dimana seorang han jisung, mahasiswa kedokteran bertemu dengan seorang lelaki tampan yang tengah bernyanyi dipanggung cafe bernama Lee minho. Nyanyian minho malam itu membuat jisung terpana dan mengaguminya, lalu m...