Kisah Lama

1K 151 21
                                    

Geunhyun berdiri disamping putranya. Tangannya ia gunakan untuk mengusap seluruh permukaan kulit putranya menggunakan kain basah.

"Anak papa... Anak kebanggan papa"

Sudah 3 minggu ia mengambil cuti dari pekerjaannya hanya untuk putranya. Untuk menjaga putra kebanggannya.

"Ayo bangun nak. Papa minta maaf"

Geunhyun tak kuasa lagi untuk berdiri, ia duduk dibangku sambil menangis memegang lengan putranya. Anak kandung yang selalu ia nomor duakan setelah brian. Anak yang selama ini terluka karnanya.

🎭🎭🎭🎭🎭🎭🎭🎭

"Jisung hebat, bahkan lebih jenius dibanding anak seumurnya. Dia masih TK, tapi sudah bisa membaca lancar seperti anak 9 tahun"

Geunhyun tersenyum bangga. Putra manisnya benar-benar membuatnya ingin meneriakkan sekencang mungkin pada semua orang jika ia bangga mempunyai anak jenius sepertinya.

"Kalo bisa, bapak masukin aja jisung di sekolah internasional. Saya yakin dan percaya jisung akan jadi anak yang sukses" ucap guru lim

"Kalau sekolah internasional, harus asrama?" Tanya geunhyun

"Benar pak, tapi pendidikannya benar-benar bagus"

Geunhyun keluar dari ruangan guru lim, mencari putra manisnya di taman bermain TK. Jisung tengah berdiri disana, bersama 3 orang anak lelaki lain.

"Halo" sapa geunhyun

"Papaaa!!" Pekik jisung

Geunhyun berjongkok, menyamakan tingginya dengan putranya.

"Temen jiji ya?" Tanya papa

"Uhuh, ini pilik, ini umin, ini yunjin"

"Hai om!" Sapa felix

"Eh felix hai juga. Hai teman jiji" sapa geunhyun

"Papa napain ke cekola jiji?" Tanya jisung

"Ketemu guru lim" jawab geunhyun

"Uh? Tapi kan jiji nda jahat? Jiji baik kok di cekola. Ga nakal"

Geunhyun tertawa, menjawil hidung putranya gemas dan mencium pipi gembilnya.

"Bukan bilangin jiji nakal kok. Kalian ngapain?" Tanya geunhyun

"Kita lagi main om" jawab seungmin

"Oh ya? Akur-akur ya sama jiji"

Mereka kompak mengangguk lucu, membuat geunhyun gemas sendiri.

"Papa mau kerja lagi, nanti jiji di jemput kak brian ya" ucap papa

"Okey! Papa bawa banyak uang ya! Supaya ji bisa beli mainan banyak!"

Geunhyun tertawa lepas, lalu memeluk putranya sebelum akhirnya pergi kembali ke kantor.

"Kalo menurut kamu gimana?"

Geunhyun berbicara dengan sang istri yang datang ke kantornya untuk mengantar makan siang. Jiyun tampak berfikir lalu menghela nafas.

"Menurutku sih bagus, emang sekolah taraf internasional gitu pasti pendidikannya bagus. Tapi jijinya mau ga?" Ucap jiyun

"Aku sih ga rela. Ga mau pisah sama jiji. Aku bakal cari SD lain yang pembelajarannya juga bagus. Anak sekecil dia harus asrama itu susah. Kasian"

Destiny [MINSUNG]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang