Jisung sedikit merasa sedih saat lino meninggalkannya. Katanya mereka akan bersenang-senang seharian. Tapi kenapa lino harus pergi? Kenapa ia terlihat terburu-buru. Apa yang lino kejar? Urusan apa yang ia miliki hingga harus meninggalkannya 2 kali?
"Hah? Kok bisa?!"
Jisung sedikit kaget mendapat telpon dari seungmin. Seungmin bilang felix masuk kerumah sakit setelah memakan sup udang bersama changbin. Felix baru tau, ia menderita alergi udang.
"Oke gue kesana" ucap jisung
"Pak, kerumah sakit hansae" pinta jisung
Supir taxi mengangguk, mengarahkan kemudinya menuju rumah sakit hansae. 25 menit kemudian jisung sampai. Segera pergi menuju lantai 8, seungmin menunggunya disana.
"Uring-uringan banget. Dari tadi nyusahin!" Adu seungmin
"Maklum, baru sekali kena alergi" ucap jisung
Mereka masuk ke ruang inap felix. Mendapati felix yang tengah merengek karna perutnya sakit serta kulitnya yang berbintil-bintil.
"Sakiiittt!! Hueeeee"
"Yang mana yang sakit?" Tanya jisung
Felix menujuk perutnya, jisung mengelusnya pelan lalu mengelus kepala felix.
"Makannya, kalo makan jangan sembarangan" ucap jisung
"Udang kan ga sembarangan!" Sergah felix
"Iya juga sih, pokoknya lo udah tau sekarang alergi udang. Besok-besok gaada udang lagi" ucap jisung
"Tapi udang enak!!!" Pekik felix
Seungmin dan jisung sama-sama menghela nafas. Ada benarnya juga. Udang benar-benar enak. Bagaimana seorang felix menahan nafsu makannya saat melihat udang tersaji didepannya nanti? Bisa-bisa mereka harus menahan felix agar tak menyantap makanan enak itu.
"Udah berhentiin dulu makan udangnya, masih banyak seafood lain yang bisa lo makan nanti" ucap jisung
Felix mengangguk. Mereka mulai berbincang bersama. Saling menceritakan apa yang terjadi akhir-akhir ini. Jisung bercerita jika ia pergi bermain bersama lino. Namun ia tak menceritakan bagian lino yang mendadak pergi. Ia tak bisa melihat raut kekecewaan dan amarah dari kedua sahabatnya. Toh lino benar-benar sibuk bukan?
"Udah mau malem lix, gue balik ke flat ya. Lo baik-baik disini. Jangan rewel! Susah ntar kak changbin jagain lo. Kak, kita nitip felix ya" ucap jisung
"Iya, hati-hati kalian baliknya" ucap changbin
Jisung dan seungmin berjalan menuju lantai 1, mereka berencana pulang bersama karna hujan besar mengguyur daerah itu dengan deras. Namun seungmin mendadak ingin membeli roti disalah satu toko didalam rumah sakit. Jisung mengangguk dan mengatakan jika ia akan menunggunya di loby.
Jisung memperhatikan sekitar. Ia merasa bosan dan lelah. Ingin segera tidur dan mengistirahatkan dirinya. Matanya memicing saat menatap seseorang dengan postur yang ia kenal. Tengah mendorong kursi roda seorang gadis cantik.
Lino. Lino yang ia kenal ada disana. Berbincang sambil tertawa dengan gadis itu. Mereka berhenti di salah satu tempat. Lino berjalan kedepan gadis itu. Membenarkan letak gypsum di kaki kiri gadis itu lalu mengelus tangan gadis itu lembut.
Cocok. Mereka teramat cocok disana. Lino tampan. Gadis itu cantik. Mereka saling tersenyum dan menatap satu sama lain. Jisung tak menyadari air matanya sudah berkali-kali jatuh dari pipinya. Ia tak sanggup. Menatap kedepan lagi. Ia berlari menerobos hujan dengan kilatan dilangitnya. Ia terus menangis dengan keras dijalanan. Tak peduli pandangan orang lain yang menatapnya. Ia hanya ingin pulang.
TBC
KAMU SEDANG MEMBACA
Destiny [MINSUNG]
FanfictionCafe sunshine menjadi tempat awal dimana seorang han jisung, mahasiswa kedokteran bertemu dengan seorang lelaki tampan yang tengah bernyanyi dipanggung cafe bernama Lee minho. Nyanyian minho malam itu membuat jisung terpana dan mengaguminya, lalu m...