Destiny [MINSUNG]

Kagum...

Senyuman cerah terpatri di bibir pria manis yang tengah duduk disalah satu kursi cafe malam itu. Alunan suara merdu lelaki tampan diatas pentas itu diiringi dengan petikan gitar halus membuat siapapun yang mendengar terpesona.

"Ji, udah 2 minggu lo kesini mulu. Dengerin dia nyanyi apa ga bosen lo?"

Lelaki tampan disampingnya mulai protes. Ia tak terlalu suka lagu yang dinyanyikan. Katanya tentang cinta semua. Sesekali ia ingin mendengar genre berbeda dengan lagu hiphop yang keras. Atau edm yang membuat siapapun menari mendengarnya. Namun, siapa yang menyalakan lagu Edm di cafe bernuansa calm seperti ini?

"Udah jin! Diem aja. Kalo ga mau nemenin gue, lo tinggal balik terus gue balik sendiri" kesalnya

Pasalnya pertunjukkan baru dimulai 5 menit lalu. Artinya, masih ada sekitar 3 lagu lagi yang akan pria tampan itu nyanyikan.

Han jisung. Pemuda manis itu menatap lekat lelaki tampan diatas pentas yang bernamakan lee minho. Atau dikenal dengan nama panggung Lino. Mengagumi paras lelaki itu secara diam-diam selama 2 minggu ini adalah aktifitasnya.

Bermula saat jisung merasa kesal dengan hidupnya. Ia merasa disalahkan dan gagal terus menerus. Hingga akhirnya ia memutuskan mengunjungi cafe ini. Alunan musik malam itu membuainya. Merengut kewarasannya saat suara lembut dari sipemilik suara mulai menyanyikan bait demi bait lagu yang ia persembahkan.

Dan aku pun terhadir
Seakan paling mahir
Menenangkan dirimu
Yang merasa terpinggirkan dunia

Tak pernah adil
Kita semua gagal
Angkat minumanmu
Bersedih bersama-sama

Potongan lirik yang dinyanyikan minho malam itu membuat jisung terhenyak sadar. Lalu matanya memburam, terlalu banyak menampung air mata. Hingga saat ia berkedip, cairan bening itu lolos dari matanya. Ia merasa seseorang yang tengah bernyanyi itu tengah mendengarkan keluh kesahnya. Seperti sengaja mempersembahkan lagu itu hanya untuknya malam itu. Malam itu, seorang pria manis bernama han jisung mulai mengagumi sosok lee minho.

TBC