"Suka pantai atau gunung?"
"Pantai"
"Yes! Jodoh"
"Suka pedes atau manis?"
"Manis!!"
Lino terkekeh, jisung benar-benar cerewet jika sudah banyak diajak bicara. Lelaki itu tak berhenti mengoceh sejak setengah jam lalu. Lino jadi penasaran, apakah lelaki itu memiliki batrai di tubuhnya? Ia terlihat tak kelelahan sama sekali.
"Kak lino, selain nyanyi kakak bisa apa lagi?" Tanya jisung
"Eum... apa ya? Banyak. Bisa nyanyi, dance, masak, sama tidur lama" ucap lino
"Wih! Hebat! Mau dong dimasakin kak lino" ucap jisung semangat
"Iya kapan-kapan deh, kalo mau juga bisa pake kertas harapan yang kakak kasih" jawab lino
15 menit yang lalu, lino memberikan 8 kertas berbentuk bintang pada jisung. Dia bilang, itu penebus kesalahannya.
"Apaan sih kak, gausah pake penebus segala deh" jawab jisung tertawa
"Gapapa, lo bisa pake karna lo fans terbesar gue kan"
Lino menatap lekat salah satu kertas bintang itu ditangannya, ia tersenyum kecil lalu memberikan semua bintangnya pada jisung.
"Gue percaya minta permintaan sama bintang itu bakal dikabulin. Makannya gue kasih bintang ini ke lo, gue mau menuhin semua keinginan lo"
Jisung tertawa, merasa konyol dengan perkataan lino. Bintang itu ya bintang. Sejak kapan bintang memenuhi permintaan?
"Terus kenapa harus 8?" Tanya jisung
Lino tampak berfikir lalu tersenyum lembut.
"Kalo angka 8 di puter 90⁰ dia bakal jadi Infinite. Arti infinite sendiri adalah tak terbatas, jadi gue ngasih 8 dulu. Siapa tau nanti gue bisa kabulin semua keinginan lo" ucap lino
Jisung mengangguk setuju, mengenggam bintangnya lalu menyimpannya didalam sakunya.
"Boleh dipake dimana aja kan?" Tanya jisung
"Kapanpun dimanapun, selama gue masih idup, lo bisa pake" ucap lino
TBC
KAMU SEDANG MEMBACA
Destiny [MINSUNG]
FanfictionCafe sunshine menjadi tempat awal dimana seorang han jisung, mahasiswa kedokteran bertemu dengan seorang lelaki tampan yang tengah bernyanyi dipanggung cafe bernama Lee minho. Nyanyian minho malam itu membuat jisung terpana dan mengaguminya, lalu m...