Part 32

684 64 5
                                    

Kalau ada typo tandai ya.

610

🍭

🍭

🍭

Selesai pelajaran SBK, bel sekolah langsung berbunyi dengan kuatnya. Membuat suasana hening, berubah menjadi ramai. Seru gembira para Murid lakukan, penyerbuan ke kantin dan memesan segala macam makanan hanya untuk memuaskan hasrat lapar yabg terus mengganggu mereka dalam proses belajar.

Ada juga yang menetap di kelas untuk membaca bukunatau tidur. Untuk para Siswa, biasanya akan bermain game bersama teman-teman untuk mengisi waktu istirahatnya.

Seperti para Siswa lainnya, hari ini Lia akan ke kantin. Dia hampir lupa kalau sudah memiliki kekasih baru. Kekasih yang akan menguntungkan dirinya. Seperti saat ini, Lia dan Brian yang tengah berjalan beriringan menuju ke kantin. Mata tajam Lia selalu memperhatikan keberadaan Julia. Wanita itu, harus Lia tangkap karena telah merugikannya.

Sebab Julia, saat ini Lia mendapatkan hampir 30 pesan teror dari penggemar berat Brian. Bukan drai sekolah ini, melainkan dari sekolah lain para siswinya. Lia saja sudah malas membuka gadgetnya karena alasan tersebut. Dia tak ingin privasinya di ganggu.

"Kau yang akan mentraktirku, 'kan untuk makan nanti?" tanya Lia. Dari film yang ditontonnya atau berita yang dibacanya, kalau sedang pacaran pasti dari pihak pria akan membayarkan uang makan. Bria juga yang menyusulnya dari kelas, asrtinya pria itu memang berniat untuk mentraktirnya.

"Kata siapa?" tanya Brian.

"Jadi kau tak berniat mentraktirku? Ya sudah kalau begitu, Aku akan kembali ke kelas." Lia berbalik. Dia sangat tak habis pikir. Rasa senangnya tadiseolah menghilang, lenyap entah ke mana. Lia tentu tak ingin keluar uang banyam, Dia hafus mengunpulkan uang agar bisa sekolah di sini.

Tangan mungil Lia, langsung ditarik oleh Brian, membuat Lia kembali berbalik dan terdorong ke dada bidang Brian. Saat Lia akan menjauhi Brian, pria itu menahan pinggangnya lebih dulu.

Saat ini posisi mereka sangat dekat. Lia mengumpat dalam hatinya, apakah Brian tak takut terkena amukan Guru karena telah membuat hak tak senonoh ini? Lia juga tak ingin ikut dihukum hanya karena kebodohan Brian semata. "Lepaskan, bodoh! Aku takut kalau ada Guru yang melihatnya." Berusaha untuk mendorong dada Brian dengan sekuat tenaga, tetapi Lia lupa kalau Dia tak memiliki tenaga untuk melawan Brian.

Justru Pria itu semakin memeluk pinggangnya hingga jarak Mereka kembali dekat. Senyum jahil ditunjukkannya, sangat senang sekali saat melihat Lia yang mengumpat atau bahkan memukul dadanya.

Brian menarik leher Lia ke dadanya, hingga posisinya saat ini seperti Mereka yang tengah berpelukan. Lia bahkan sangat terkejut saat ini. Kepalamya tengah berada di dada bidang yang sangat keras. Dia mengerutkan keningnya saat tak merasakan jantung Brian yang berdetak dengan cepat seperti pria itu mengendarai motornya.

Dia belum mencintaiku? It's okay.

"Aku tak mengerti, tubuhmu ini terlihat sangat mungil, tetapi tinggi mu sekitar 170 cm," komentar Brian. Dia tak terlalu menyadari akan tinggi badan Lia, memang jika dilihat dari jauh, Lia seperti anak SMP karena wajahnya yang Baby Face. Namun, kelakuannya jauh dari seorang anak SMP.

Lia mencubit Brian dengan kerasnya, membuat pria itu langsung melepaskan pelukannya. Sudah banyak orang yang memperhatikan mereka, bagaimana Lia tak malu? Sudah banyak berita tentang dirinya yang tersebar,bahkan sampai ke sekolah tentangga juga. Bisa-bisa Lia akan terkenal dalam waktu yang cepat, jika begini.

"Jangan membuang waktu istirahatku, Brian. Kalau kau tak ingin mentraktirku, ya sudah aku akan ke kelas. Waktu berharga ku akan hangus jika bersama mu." Saat Lia akan berbalik, bahunya lebih dulu ditarik oleh pria itu.

"Aku tak mengatakan kalau tidak akan mentraktir mu, 'kan? Tenang saja, untuk makan siang, aku yang akan membayarnya. Ayo!"

Wajah kesal Lia berubah menjadi bahagia saat mendengar ucapan pria itu. Dia langsung merangkul Brian, berjalan bersama. Pertengkaran kecil mereka, lagi-lagi menjadi trending topik yang tersebar luas di Sekolah Garuda Indonesia. Tak ada yang berhenti membicarakan mereka.

"Aneh, ya. Mengapa Brian mau saja sama wanita seperti Lia. Wanita itu jelas matre. Aku dengar, Dia sering memeras para berandalan yang membuat masalah," ucap seorang siswi yang rambutnya bergelombang.

"Mungkin saja Brian di guna-guna olehnya. Lia tak cantik atau memiliki kelebihan yang bisa dibanggakan oleh siapapun itu," balas siswi lainnya.

"Sudah. Kalau mau membicarakannya, lebih baik di kelas atau tempat aman saja. Jika Dia mendengarnya, bisa habis kita terkena amukannya."

Para siswi yang asik bergosip itu langsung kembali ke kelas untuk melanjutkan bahan gosip mereka. Tak peduli ucapan yang kasar atau bahkan bersifat menuduh, mereka menganggap bahwa gosip mereka adalah benar.

Kalau Lia adalah wanita tak baik dan Brian adalah pria yang sangat baik.

Like Devil dan Angel, Maybe.

***

"Kau ingin makan bersama teman-temanku, atau hanya kita berdua saja?" tanya Brian. Dirinya menatap pada sekumpulan orang, yaitu Dewi, Felix, Ardi dan juga Farhan yang asik berbincang dan bercanda tawa, kecuali Ardi. Pria itu akan tetap pada buku bacaannya yang lebih menarik, dibanding meladeni lelucon yang tak berguna sekalipun.

"Sama teman-teman mu, tak masalah. Hanya kita berdua juga, tak masalah." Sedari tadi, Lia hanya fokus pada baner-baner para penjual kantin yang bergambar menu makanan tersedia. Lia harus memilih dulu makanan yang lezat dan pas untuk lidahnya.

Namun, sepertinya seluruh makanan enak akan pas di lidahnya.

"Ya sudah. Kita akan sama teman-teman ku saja." Posisi meja yang berada paling pojok, membuat mereka harus melewati keramaian.

Saat ada orang yang ketahuan mengominginya, maka Lia balas dengan sayu kedipan mata dan seringai, sehingga oramg-orang itu berhenti membicarakannya.

Lia mengambil tempat duduk di sebelah Brian. Suasana langsung hening seketika, jika tadi Farhan dan Dewi akan saling melempar kacang juga bercanda, kini mereka berhenti bermain, entah untuk alasan apa.

"Hai, Lia." Dewi berucap seraya melambaikan tangannya ke Lia.

"Hai juga Dewi," jawab Lia.

"Apakah kalian sudah memesan makanan?'' Brian bertangan di lihat, di meja mereka yang masih kosong akan makanan berat, hanya ada kacang fan air mineral saja.

"Kebetulan Kami sedang menunggu mu, jadi kami tak memesan makanan dulu," ucap Felix. Pria itu mengambil kacang dan memakannya. Sikutnya menyenggol Farhan yang asik dengan gadgetnya. "Aku dan Farhan akan memesan makanan terlebih dahulu.''

Tanpa perlu di tanya pesanan makanan Brian dengan yang lainnya, Farhan juga Felix sudah pergi menuju tempat penjual. Untuk pesanan bisa di kirim lewat WhatsApp, agar tak mengingatnya lagi.

Sesaat setelah itu, Brian dan Dewi asik bercerita, tanpa mengajak Lia. Wanita itu hanya melihat kekasihnya yang tak memperdulikannya. Justru saat ini, Brian tampak lebih romantis bersama Dewi, dibanding dirinya.

Jika saja Dewi bukan teman dekat Bria, maka Lia bisa meraup keuntungan dari kedekatannya mereka.









TBC

Rabu, 25 November 2020.

Publikasi: Sabtu, 07 Januari 2020.

Ms. Money (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang