Part 15

1.1K 68 17
                                    


Kalau ada typo, tandai ya.

323

🍭

🍭

🍭



Mau ngasih tahu juga, kalau cerita ini updatenya setiap hari.


Tangan Lia terangkat, menyentuh bahu Brian dan mendorong pria itu. Tatapan matanya begitu tajam, menatap Brian dengan dalam. Sebuah seringai muncul di wajahnya, hanya dirinyalah yang bisa melakukan hal ini kepada Brian. Akhirnya, Brian lah yang terpojok di tembok dengan Lia yang berada di depannya. Kedua telapak tangan Lia ditaruh di tembok sebagai penompang tubuhnya.

"Baiklah, jika itu keinginanmu. Namun, apakah kau ingin memenuhi persyaratan yang akan ku buat?" ucap Lia dengan nada pelannya. Senyum kecil ditunjukkan, melihat Brian yang saat ini seperti menahan rasa gelisah nya. Ingin sekali Lia tertawa keras, tadi saja Brian terlihat berani menantangnya. Namun, sekarang Lia lah yang membangun tembok keberaniannya.

Ingatlah, bahwa Lia bukan wanita yang mudah ditindas.

"Apa syarat yang akan Kau buat?" Brian membuka suara pada akhirnya setelah beberapa menit terdiam. Dia berusaha mengalihkan pandangannya agar tak terhipnotis oleh tatapan maut dari Lia.

Lia memundurkan langkahnya, telapak tangan yang menempel di tembon tadi akhirnya bergerak untuk menjauhkan tembok. "Mudah. Kau tinggal memberikan aku Rp. 50.000 jika tak mengantar, 'kan Aku. Tak terima sedikitpun alasan yang kau buat. Apakah kau terima persyaratan Aku?"

Mendengarnya, membuat Brian ternganga. 'Mengapa jadi dirinya yang rugi di sini?' Bria bertanya dalam hatinya. Serasa seperti dimanfaatkan oleh Lia. "Baiklah. Jika itu mau mu, maka akan Aku terima. Nanti, Aku akan menunggu mu di depan gerbang." Brian langsung pergi. Baginya Rp. 50.000, tidaklah banyak. Lagian juga, dirinya tak banyak aktivitas di saat itu, pasti akan snagat jarang tak mengantar Lia.

Sedangkan Lia yang mendengar persetujuan Brian langsung melompat tak jelas. Suasana hatinya saat ini sangat bagus, Dia telah menyelsaikan tugasnya juga telag membuat perjanjian yang akan terus menguntungkan untuknya.

"Semoga saja Brian tak mengantarku terus, jadinya sehari aku bisa mendapatkan uang 50.000," ucap Kia. Tak dapat membayangkan kalau Brian akan memberikan yang kepadanha setiap hari.

Hanya memikirkan uang saja, Lia sudah merasa senang. Bagaimana jika Lia menjadi kekasih Brian? Astaga, pasti hidupnya tak akan susah lagi, seperti saat ini. Lia melangkah, 'kan kakinya, bersiul kecil menikmati udara yang menyapa nya.

Tanpa sengaja, Lia melihat Stella gang saat ini sedang berbincang dengan siswi lain. Lia cukup malas menghampiri Stella jika ada orang yang suka nyinyir, yaitu Julia. Wanita yang menjadi ketua lambe Garuda itu pasti sedang mencari informasi sebanyak-banyaknya agar bisa dimasukkan ke dalam grup media sosial.

"Lalu, bagaimana dengan Lia? Apakah Dia memiliki 2 kekasih saat ini?" tanya Julia.

Posisi Lia yang berada di belakang Julia, membuat Lia membuat Julian tak menyadari keberadaannya. Lia juga sangat jelas mendengar pertanyaan itu, Lia memggeleng pelan. "Jika kau ingin banyak informasi, alangkah baiknya tanyakan kepadaku, maka Aku pastikan akan menjawab dengan sangat detail," ucap Lia.

Tentu saja Julia terkaget. Dia langsung berbalik dan menegukkan Saliva dengan kasar. "Tidak. Aku tak bermaksud untuk membicarakan mu. Kau salah paham," ucap Julia. Di lihat Lia yang menatapnya dengan tajam, membuat nyali Julia menjadi ciut. "Stella, Lia. Aku pergi dulu, ya."

Ms. Money (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang