PROLOG

103K 3.8K 76
                                    

Halo!

Assalamualaikum semua🙏

Akhirnya aku balik lagi di lapak ini, hihi ..

Pasti udah tahu 'kan aku mau bilang apa?

Yaps! Aku udah mutusin buat ganti judul ATHAZIO menjadi WHEN I MET YOU

Bukan tanpa alasan aku ganti judulnya. Salah satu alasannya karena aku ngerasa judul awal agak kurang nyambung sama isi cerita 😕

Aku tahu kalian pasti sedih, kecewa dan marah karena aku ngambil keputusan ini, tapi sekali lagi, keputusan ini udah aku pikirin mateng-mateng, dan sebenernya dari lama mau ganti judul, tapi baru kesampean sekarang, hehe

Tapi TENANG!

Semua tokohnya masih sama persis seperti yang lama, cuman ada sedikit perubahan. Dan perubahannya kalian bisa baca aja nanti ya, hehe

Semoga kalian masih mau membaca cerita ini meski judulnya diganti, 😢

Kalau ada yang protes, dan tidak terima, its oke!

Yaudah, cuman mau bilang itu aja guys!

Yaudah, cuman mau bilang itu aja guys!

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

...

Blurb :

"Cinta terbaik adalah cinta yang mampu membuatmu menjadi sosok yang lebih baik dari sebelumnya."

Kalimat yang keluar dari mulut wanita yang sangat ia cintai itu seperti sebuah tamparan keras yang membuat cewek dengan rambut bergelombang berwarna pirang itu tertunduk dalam.

Apa selama ini dirinya salah?

"Cinta tidak akan pernah menjadikan harga dirimu rendah. Sebab cinta itu derajatnya sangat tinggi. Jika itu terjadi, maka yang kamu rasakan bukan cinta, tetapi obsesi dan nafsu."

Benarkah?

Benarkah yang ia rasakan selama ini hanya lah sebuah obsesi? Nafsu semata? Tapi katanya cinta butuh perjuangan, apakah perjuangannya dianggap merendahkan harga dirinya?

"Kamu boleh memperjuangkan cintamu padanya, tapi jangan pernah jatuhkan harga dirimu. Bukankah banyak cara agar dia dapat melihat kehadiranmu?"

"Gimana caranya?" Akhirnya mulut cewek itu mengeluarkan suara juga setelah sekian lama terdiam. "Tolong kasih tahu gimana caranya," pintanya dengan suara memelas.

Wanita yang duduk di samping cewek itu tersenyum hangat, lalu tak lama setelahnya meletakkan telunjuknya ke dada cewek itu. "Ada di sini, caranya."

Kernyitan bingung di kening cewek itu terlihat sangat jelas, pertanda dirinya tidak mengerti dengan ucapan wanita di sampingnya itu. "Maksud Mama... hati?"

Wanita yang dipanggil mama itu lantas mengangguk membenarkan. "Percantik hatimu, percantik akhlakmu, baru nanti akan datang cinta seperti yang kamu butuhkan," jelas wanita itu sebelum benar-benar pergi dari kamarnya meninggalkan putrinya merenungi semua kalimatnya.

Cinta terbaik?

Apa dia bisa mendapatkannya?

Apa dia bisa mendapatkannya?

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Gimana prolognya?

Penasaran gak sama kelanjutannya?

Semoga suka, ya

Spam next di sini!

Thanks

When I Met You [TERBIT]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang