"Nama tante, Bella" ucap wanita itu (Bella)."Ohh salam kenal tante, saya Harumi dan ini kaka saya Shiro" ucap Harumi yang sukses mendapat tatapan maut tadi Shiro kerena memberikan nama mereka pada orang yang tak di kenal.
"Hehe tante udah tau ko, kalian habis dari mana?" Ucap Bella.
"Kita abis jalan jalan aja tante" ucap Harumi.
"Ah kalau begitu hati hati, tante pergi dulu ya, salam untuk orang tua kalian" ucap Bella yang langsung pergi.
"Kira kira dia siapa ya ko?" Ucap Harumi.
"Mana saya tau, saya kan cogan" ucap Shiro.
"Eh ko di mana mana, mana saya tau saya kan Ikan, bukan saya kan Cogan" ucap Harumi.
"Gimana koko dong mulut punya koko bukan punya kamu, lagian sejak kapan kamu jadi bawel gini" ucap Shiro.
"Iya juga" gumam Harumi yang sedikit terdengar oleh Shiro.
"Ayo cari makan, koko udah lapar" ucap Shiro dengan menarik tangan Harumi, sedangkan Harumi masih memikirkan ucapan kokonya barusan.
"Ehh ko stop, ini tempatnya" ucap Harumi.
"Ini?" Ucap Shiro.
"Iya ini, ayo masuk" ucap Harumi.
"Oji, ramen dua" ucap Harumi yang di balas anggukan oleh pemilik tempat makan tersebut.
"Silahkan" ucap oji itu dengan menyerahkan dua mangkuk ramen.
^_________^
"Baba kita pamit yaa" ucap Shiro dengan mencium punggung tangan neneknya.
"Hati hati di jalan ya, inget nyampe sana langsung hubungi baba, terus istirahat, kurang kurangin aktifitas yang bikin kalian cape, oke?" Ucap eomma.
"Iya" ucap Harumi dan Shiro bersamaan.
"Yaudah sana, kalian pake pesawat pribadi apa umum?" Ucap eomma.
"Pribadi punya koko" ucap Harumi santai.
"Haa?" Ucap Shiro terkejut, karena ia merasa tidak memiliki kendaraan mewah dan besar itu.
"Iya punya koko, emang koko gak tau?" Ucap Harumi.
"Koko gak ngerasa beli barang semahal itu" ucap Shiro yang masih bingung.
"Mungkin daddy kamu yang beliin" ucap eomma.
"Tapi buat apa baba?" Ucap Shiro.
"Ya buat jalan jalan lah" ucap Harumi.
"Yaudah sana nanti keburu gelap loh" ucap eomma.
"Ini kan udah malem baba" ucap Harumi.
"Yudah yudah sana, hati hati ya" ucap eomma.
"Iya baba kita pamit" ucap Harumi yang langsung menggandeng tangan Shiro menuju pesawat.
Skip...
Harumi dan Shiro sudah sampai di Indonesia 5 jam yang lalu, saat ini Harumi sedang bersiap untuk menuju markasnya, dengan setelan yang serba hitam, tak lupa dengan beberapa pistol yang ia bawa juga topeng yang selalu ia pakai agar identitasnya tidak di ketahui publik. Harumi pun langsung keluar dari kamarnya, saat ia melewati ruang makan ia melihat Shiro yang sedang sarapan dan menggunakan seragam lengkap padahal ini sudah jam 9 pagi.
"Sekolah ko?" Ucap Harumi.
"Nggak, koko kira sekarang jam 7 ternyata jam 9, jam di kamar koko rusak kayanya" ucap Shiro.
"Oh gitu" ucap Harumi.
"Kamu mau ke mana?" Ucap Shiro.
"ketemu temen bentar ya" ucap Harumi.
"Hmm" ucap Shiro.
Setelah berpamitan dengan kakanya, Harumi pun langsung menancapkan gasnya untuk menuju markas utama yang ada di Indonesia. Tak membutuhkan waktu lama, Harumi pun sudah sampai di markasnya.
Dengan aura dingin yang di bawanya, Harumi memasuki markas saat Harumi melewati beberapa anggotanya, dengan langsung semua yang di lewati Harumi menundukkan kepalanya.
"Devan?" Ucap Harumi pada salah satu anggotanya.
"Di ruangannya miss" ucap salah satu anak buah yang Harumi tanya.
"Terimakasih" ucap Harumi.
"Sama sama miss" ucap anak buah.
Harumi pun langsung berjalan menuju ruangan Devan, untuk membahas percakapan mereka waktu itu. Tanpa mengetuk pintu, Harumi langsung masuk ke ruangan Devan dan langsung mendapat tatapan maut dari Devan.
"Apa" ucap Harumi dengan tatapan yang lebih mematikan.
"Abang kira siapa, duduk" ucap Devan yang langsung di anggukki Harumi.
"Jadi?" Ucap Harumi.
"Kamu terlalu to the point" ucap Devan.
"Ayo langsung aja, waktu aku cuma dikit" ucap Harumi.
"Oke oke jadi gini or-" ucapan Devan terpotong akibat ketukan pintu dari seseorang.
Tok tok tok
"Masuk" ucap Devan.
Muncullah seorang salah satu tangan kanan Devan yang bernama Dika dengan tampang sok polosnya.
"Eh adek lagi ngapain" ucap Dika.
"Biasa bang lagi menjalankan bisnis keluarga yang haram ini" ucap Harumi cuek dan mendapat tatapan kaget dari kedua abangnya ini, mulut Harumi terlalu blak blakan.
"Ehh dek ayo kita lanjut, dan lu duduk sekalian dengerin rencana kita" ucap Devan.
"Oke" ucap Dika dan di anggukki Harumi.
"Jadi........
Hay hay hay jangan lupa vote yaa makasih banyak..
KAMU SEDANG MEMBACA
Harumi (END)
Teen FictionBughhhhhh "Kalo mau gua mati gak gini caranya" Bughhhhh "Namanya juga manusia ya pasti lupa" "Sangat di sarankan untuk membaca Angel of darkness nya terlebih dahulu, agar mengerti dengan alur ceritanya"