cuma mirip

842 75 28
                                    


"Udah sampe sono turun" ucap Jarvis.

"Iye makasi, btw kalian bau amis" ucap Harumi yang membuat keduanya menjadi tegang.

"Enak aja" ucap Irvan.

"Lu pms bocor ya?" Ucap Harumi menuduh Jarvis.

"Gua cwo kagak pms, lu kali" ucap Jarvis.

"Gua udah lewat" ucap Harumi.

"Jangan lirik gua, gua cwo ya" ucap Irvan ketika melihat Harumi yang sedang menatapnya.

"Kali aja lu cwe jadi jadian, udah deh gak penting, gua balik ya bubbay rakyat kuh" ucap Harumi.

"Iye serah" ucap Jarvis.

Harumi langsung masuk ke dalam rumahnya.

"Jangan sampe ke bongkar belum saatnya" ucap Jarvis yang di anggukki Irvan.

Skip pagi...

Harumi sudah bangun dari tidurnya dan perhatiannya tertuju pada dress yang berada di sofanya.

"Gua lupa sekarang koko tunangan" ucap Harumi.

Dengan segera Harumi masuk ke kamar mandi lalu mandi dan bersiap siap.

Setelah selesai Harumi langsung keluar kamarnya dan turun ke bawa dimana banyak orang yang sedang berlalu lalang.

"Jadi nikah ko?" Ucap Harumi ketika sampai di ruang tamu.

"Cuma tunangan nikah nya ntar" ucap Shiro.

"Ayo kita berangkat ke gedung, ntar keburu siang" ucap mommy.

"Mom Haru mau berangkat sama koko ya" ucap Harumi.

"Boleh ayo cepetan" ucap Mommy.

Shiro dan Harumi pun masuk ke dalam mobil Shiro.

"Ko Haru gak rela sih, koko mau tunangan" ucap Harumi.

"Kamu suka ya sama koko?" Ucap Shiro.

"Enak aja, Haru takut nanti koko malah lebih mentingin ka Fujiwara dari pada Haru" ucap Harumi.

"Nanti kalo koko nikah, aku gak bisa bareng bareng sama koko lagi dong hiks" satu isakan lolos dari Harumi, ia menangis ia belum rela kaka nya akan di miliki orang lain.

"Haru dengerin koko, semua orang pasti nikah, nanti Haru juga pasti nikah, tenang aja lagian ini baru tunangan koko nikah abis lulus kuliah, gak sekarang jadi ada sisa waktu buat kamu habisin sama koko" ucap Shiro dengan menggenggam tangan adiknya.

"Haru takut kalo nanti koko nikah koko gak bakal sayang Haru lagi" ucap Harumi.

"Koko bakal tetep sayang sama Haru, udah dong jangan nangis" ucap Shiro dengan mengusap pipi adiknya.

"Malah koko yang takut kalo kamu nanti nikah sama cwo brengsek, nanti kamu harus cari cwo yang baik gak boleh yang brengsek kalo bisa cari yang lebih baik dari koko meski koko juga gak baik" ucap Shiro.

"Janji ya ko" ucap Harumi.

"Koko Janji" ucap Shiro dengan senyum tulusnya, sejujurnya ia sangat takut jika nanti Harumi menikah dengan laki laki bajingan dan brengsek.

"Udah gak usah nangis, ini udah sampe yuk turun" ucap Shiro ketika sudah sampai di gedung.

Harumi dan Shiro langsung turun dan berjalan memasuki gedung.

◉‿◉

Hari hari berlalu dengan cepatnya, sekarang sudah satu minggu setelah Shiro tunangan, Harumi sekolah seperti biasanya dan Shiro juga.

"Katanya ada anak baru loh" ucap Felix.

"Sejak kapan lu jadi heboh soal beginian?" Ucap Adeline.

"Siapa tau cwe mau gua pepet" ucap Felix.

"Silahkan anda menghayal" ucap Harumi.

"Kata kata lu nusuk" ucap Felix.

"Off baperan" ucap Harumi.

Tok tok tok...

Suara ketukan pintu dan masuk lah guru dengan murid di belakangnya.

"Anak anak kita kedatangan murid baru, silahkan perkenalan nak" ucap Guru.

"Maaf sekali sepeetinya ini bukan hari keberuntungan mu" ucap Harumi dengan menepuk nepuk bahu Felix.

"Cogan sabar ko" ucap Felix dengan mengusap usap dadanya sabar.

"Nama saja Jarvis H" ucap Jarvis yang membuat Harumi terkejut, sejak kapan anak ini pindah itu pikirnya.

"Nah Jarvis silahkan duduk dengan Harumi karena Hari ini Aldo tidak masuk" ucap guru yang langsung di turuti oleh Jarvis.

"Eh Afuk dah ganti nama lu?" Ucap Harumi.

"Dari dulu nama gua Jarvis bukan Afuk" ucap Jarvis.

"Temennya Afuk mana?" Ucap Harumi.

"Irvan, dia juga pindah bentar lagi juga datang" ucap Jarvis.

Dan benar saja Irvan juga masuk dan menjadi murid baru di sekolah itu.

"Muka lu mirip seseorang" ucap Harumi.

"Oh ya siapa?" Ucap Jarvis.

"Bentar gua inget inget dulu ya" ucap Harumi.

Dua jam pelajaran telah berlalu dan Harumi masih berfikir keras mengenai wajah Jarvis karena menurutnya mirip dengan seseorang namun entah kenapa ia malah melupakan orang tersebut.

"Siapa jangan bikin gua penasaran" ucap Jarvis.

"Iya gua jadi ikut ikutan kan" ucap Irvan.

"Diem lu temennya Afuk" ucap Harumi.

"Lu ada masalah apa si sama nama Afuk?" Ucap Irvan.

Brakkk

Harumi menggebrak meja.

"AH GUA INGET" ucap Harumi dengan keras dan menggelegar.

"LU MIRIP BASTIAN"



















































































































































































































































































Tapi boong:)
































































































Hay hay hay jangan lupa vote yaaa kaka kaka makasih....


Harumi (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang