Felix? Jarvis?

781 70 7
                                    


"Gua pergi deh, kalian lanjutin aja debatnya" ucap Harumi yang langsung pergi meninggalkan Felix dan Jarvis di taman.

"Haru tunggu" ucap Felix dan Jarvis bersamaan dengan berlari untuk mengejar Harumi.

Harumi melihat ke belakang sekilas dan menatap mereka dengan tatapan aneh, lalu langsung masuk ke dalam mobilnya.

"Gara gara lu Haru jadi pergi" ucap Jarvis.

"Kenapa nyalahin gua, kan lu yang baru datang di kehidupan indah gua sama Harumi" ucap Felix.

"Indah lu bilang? Lu aja udah ngekill kembaran gua" ucap Jarvis.

  "Eh gua gak sengaja ya" ucap Felix.

"Gak sengaja lu bilang?" Ucap Jarvis.

"Lu udah habisin nyawa kembaran gua" ucap Jarvis lagi dengan wajah yang kesal.

"Apa bedanya dengan lu yang udah ngabisin nyawa kaka perempuan gua?" Ucap Felix.

"Yaa anggap aja itu balas dendam dari adeknya" ucap Felix dengan wajah yang dingin dan datar dan sukses membuat Jarvis terdiam.

"Fi..Fiona kaka lu?" Ucap Jarvis pelan namun masih terdengar oleh Felix.

"Iya kaget? Gimana rasanya seseorang yang lu sayang di bunuh sama orang?" Ucap Felix.

"Ta..tapi gua bisa jelasin alesan gua nge bunuh dia, dia emang pantes buat di bunuh" ucap Jarvis yang berusaha membela dirinya.

"Oh ya? Coba gua pengen denger alesan gak masuk akal apa lagi yang bakal keluar dari mulut sampah kaya lo" ucap Felix.

Flashback...

"Gua gak selingkuh" ucap Fiona dengan wajah yang terlihat sangat frustasi.

"Terus ini apa, siapa jal**ng yang ada di foto ini?" Ucap Jarvis dengan memperlihatkan foto Fiona dengan seorang lelaki.

"Bukan gua hiks bener bukan gua hiks, sumpah itu bukan gua hiks hiks" ucap Viona dengan memohon mohon dan air mata yang membanjiri pipinya.

"Dasar murahan" ucap Jarvis.

Plak

Plak

Plak

Plak

Plak

Plak

Fiona di tampar berkali kali oleh Jarvis, pipinya sudah merah bahkan hampir membiru di kedua sudut bibirnya keluar darah tak lupa dengan hidungnya yang ikut mengeluarkan darah.

"Bukan gua" ucap Fiona dengan lirih.

Dengan segera Jarvis menarik rambut Fiona dan menyeretnya ke luar ruangan dan membawa Fiona ke markas Jarvis lalu Fiona di eksekusi di dana hingga meninggal.

Flashback off...

"Asal lu tau foto ini yang lu maksud adalah foto hasil rekayasa, anak buah lu yang haus jabatan, dengan dia bikin Kaka gua menderita biar lu stres setelah tau kebenarannya dan jabatan ketua bisa dia ambil, harusnya lu bisa bedain mana editan mana asli" ucap Felix dengan air matanya yang menetes.

"Setelah lu tau, gua harap lu jauhin Haru gua gak mau haru bernasib sama kaya kaka gua, atau mungkin lu yang bakal ada di posisi kaka gua, meski Haru gak suka sama gua tapi seenggaknya gua gak mau Haru kenapa napa" ucap Felix lalu pergi meninggalkan Jarvis sendiri di taman.

"Gua kan baik" ucap Jarvis.

"Dan kejadian itu udah lama banget, gua kira dia bakal lupa, waktu itu gua khilaf maafin gua Fi, gua khilaf" ucap Jarvis dengan menatap langit.

Tes

Tes

Air matanya menetes ia mengingat kekejamannya dulu kepada Fiona yang tak lain kaka kandung dari Felix.

"Gua nyesel Fi, gua harap lu bisa maafin gua, biar Felix bisa izinin gua buat deket sama Haru" ucap Jarvis.

Sisi lain....

Plak

Plak

Plak

Plak

Bugh

Bugh

Bugh

Bugh

Bugh

  Tamparan dan tonjokan Harumi berikan kepada seseorang yang menurutnya sangat pantas untuk mendapatkannya.

"Puas gak lu?" Ucap Harumi.

Korban hanya menganggukkan kepalanya.

"Gua belum tapi" ucap Harumi.

Bugh

Harumi kembali menonjok si korban.

"Maaf ya gua sengaja" ucap Harumi dengan wajah polosnya.

Kemudian Harumi berjalan ke arah pisau pisau kesayangannya tersimpan rapi, dan mengambil salah satu pisau favoritnya.

"A...ampun" ucap korban dengan lirih.

"Lu salah cari lawan sayang" ucap Harumi yang membuat tubuh korban menjadi tegang, ia sangat tau kata kata tersebut, kata kata yang selalu di ucapkan oleh Queen of Darkness, namun sayang ia baru menyadari jika ia sedang berada di markas utama Blood Ocean, saat ia di bawa ke sin ia dalam keadaan pingsan karena obat bius.

Dengan segera Harumi memberikan hadiah kecil ke tubuh korban dengan menggunakan benda kesayangannya tersebut yang sukses membuat si korban berteriak kesakitan.

"Aduh maaf sekali lagi, gua bener bener sengaja maaf yaa" ucap Harumi dengan memasang wajah polosnya lagi dan suara imutnya.

"Besok besok cari lawan yang sepadan biar gak gini, eh tapi emang haru besok buat lu masih ada ya? Keknya gak ada deh" ucap Harumi dengan nada menyeramkanya dan kembali membuat si korban ketakutan.































































Hai hai hai gimana part ini? Ya semoga kaka kaka suka ammiin...

Jangan lupa vote yaaa makasih....

Harumi (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang