Pesta

841 75 6
                                    

Puluhan orang orang berbaju Hitam datang dan mengancam kepala sekolah, namun dengan segera anggota Harumi pun datang dan mencoba untuk mengalahkan pasukan Toni yang tiba tiba datang.

  "Wira ada apa sih" ucap Rina kepada ketua kelas.

"Tenang gak usah panik, sekarang kita ikuti arahan dari guru guru aja" ucap Wira.

"Semuanya ikutin gua" ucap Brayn.

Brayn langsung membawa semua murid di kelas Harumi, Brayn membawa teman temannya ke ruangan kelas lalu mengunci pintunya.

Saat mereka semua sampai di kelas ada seseorang yang ikut ke rombongan kelas Harumi namun tidak ada yang menyadarinya.

"Kalian tenang aja di ruangan ini kacanya anti peluru ko" ucap Brayn yang di anggukki Harumi.

Harumi melihat gerak gerik teman sekelasnya yang mencurigakan, kemudian orang itu mengeluarkan pistol.

Dor

  Kyaaaaa

Teriakan siswi kelas Harumi yang menggema ketika melihat Harumi menembak seseorang hingga orang itu mati di tempat, mereka juga terkejut melihat Harumi yang mempunyai senjata.

  Sontak teman sekelasnya menjadi takut kepada Harumi, Harumi hanya memutar bola matanya malas.

"Dia buka temen sekelas kita kan?" Ucap Harumi dan seluruh temanya pun melihat jika orang itu memegang senjata.

  Harumi langsung membuka kebaya dan rok nya hingga hanya menyisakan kaos hitam pendek dan celana hitam pendek bukan hanya Harumi Adeline pun ikut serta membuka baju adatnya karena Harumi sudah memberitahu hal ini kepada Adeline.

"Kalian tunggu sini, gua sama Adel mau nyapu mereka" ucap Harumi.

"Jangan Ru" ucap teman sekelasnya kompak.

"Santai aja kali" ucap Harumi.

"Hati hati" ucap Vian yang di anggukki Harumi.

"Lu yang tanggung Jawab" ucap Harumi yang menatap tajam ke arah Brayn.

  Harumi pun menguncir rambutnya Khas Queen mafia tak lupa menyelipkan tusuk konde beracun nya di kunciran tersebut dan Adeline sama menguncir dua rambutnya, kemudian mereka berdua keluar ruangan.

Tak ada yang menyadari jika Harumi ketua mafia bahkan anggota mafia pun tak ada yang menyadarinya.

  Ketika sampai di luar ruangan Harumi dan Adeline langsung menggunakan topeng yang biasa ia kenakan.

Sesampainya di lapang ia melihat banyak anak buah Toni yang sudah terkapar tak sedikit juga yang sudah tewas, hanya tinggal beberapa anggota inti dan Toni yang berada di sana.

Dor

Dor

Dor

Dor

Dengan segera Harumi menembak beberapa anak buah Toni.

Dor

"Akhh" ucap Harumi ternyata Toni berhasil menembak pinggangnya.

  Harumi pun kembali berdiri dan ia melihat kokonya sedang menyerang Pasukan Toni, jika di Hitung pasukan Toni tinggal 10 orang dan 1 Toni.

Melihat kakanya yang mulai kehabisan peluru Harumi langsung berlari menuju kokonya, karena ia masih memiliki pistol.

"Ko" ucap Harumi dengan memberikan pistol nya kepada Shiro.

Dengan cepat Shiro menerimanya dan kembali menyerang anggota Toni.

Dor

Dor

Dor

Dor

Dor

Dor

Harumi berhasil menembak 4 sedangkan Shiro 2 sisanya sudah Habis oleh anak buah Harumi, saat tinggal hanya Toni yang tersisa, Toni pun mengarahkan pistolnya kepada Shiro, Harumi yang menyadarinya langsung mendorong Shiro.

Dor

Lagi lagi Harumi yang kena, bahu Harumi tertembak.

"Haru" ucap Shiro.

Harumi hanya melihat kokonya sekilas lalu menarik tusuk konde nya dan melemparnya ke Toni karena memang jarak mereka yang dekat.

"Akhh" Toni kesakitan akibat tusukan yang Harumi buat, Toni pun langsung pingsan akibat dari efek racun tersebut.

  "Bersihkan tempat ini" ucap Harumi yang langsung pergi.

Baru beberapa langkah Harumi di tarik oleh Shiro.

"Ke rumah sakit" ucap Shiro.

"Bentar, gua mastiin temen sekelas gua dulu" ucap Harumi.

Harumi dan Adeline pun berjalan menuju teman sekelas mereka, di ikuti oleh Shiro di belakang mereka.

Sesampainya di kelas, teman sekelasnya terkejut karena Harumi dan Adeline memakai topeng ketua mafia yang di takuti tersebut.

"Gua lupa" ucap Harumi yang langsung membuka topengnya di ikuti Adeline juga.

"Kalian tau Rahasia gua, semoga kalian gak bocorin karena kalian pasti tau kita dan apa yang akan kita lakukan jika kalian melanggar atau bermain main dengan kami" ucap Harumi.

"Paham?" Ucap Adeline Yang di anggukki teman sekelasnya.

"Adel" ucap Arya yang langsung berlari dan memeluk Adeline.

"Mata Sucih gua ternodai" ucap Harumi dengan segera Shiro menutup kedua mata adiknya.

"Ih ko gak keliatan" ucap Harumi Shiro pun melepas tangannya.

"Tadi lu bilang ternodai" ucap Shiro.

"Tau ah, btw kalian gak papa kan? Komplit kan?" Ucap Harumi.

"Brayn gak ada dia ke kamar mandi" ucap Rina.

  Tes

Tes

Darah Harumi menetes ke lantai yang membuat teman temannya menjadi Khawatir.

"Haru lu luka" ucap Felix yang sangat khawatir.

"Gua lupa" ucap Harumi dan

Bruk

Harumi pingsan dan dengan segera Shiro menggendongnya dan membawanya ke rumah sakit.





































Aku mencium bau bau mau tamat nih hehe:)

Hay hay hay jangan lupa vote yaaa makasih...

Harumi (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang