Balap

882 80 9
                                    


"Serius, lu keknya baru makanya gak kenal gua, lu cwe gak pantes lawan gua" ucap pembalap tersebut dengan sombongnya.

"Lagi pula emang lu punya duit kalo lu kalah" ucap pembalap itu lagi.

Tanpa sepatah kata Harumi hanya menunjukan 3 buah kartu blackcard nya, yang sukses membuat pembalap tersebut kaget.

"Ayo, gua gak sabar pengen ancurin mobil" ucap Harumi santai yang membuat sang pembalap merasa di remehkan.

Harumi dan pembalap tersebut langsung membawa mobilnya ke garis start dimana sudah ada wanita yang berpakaian minim sedang memegang bendera.

Dor

Bunyi tembakan di luncurkan bersamaan dengan sang wanita yang melempar bendera.

Dengan segera Harumi dan pembalap melajukan kecepatan mobilnya, keadaan mobil Harumi dan pembalap cukup dekat yaitu dengan mobil Pembalap yang memimpin dan Harumi berada di dua meter lebih belakang, Harumi pun menambah kecepatan mobilnya, saat mobil Harumi dan pembalap sejajar pembalap langsung menabrakkan mobilnya ke mobil Harumi sehingga mobil Harumi terguling dua kali namun posisi mobil tidak terbalik, Harumi pun segera melajukan lagi mobilnya Hingga mobil mereka sejajar lagi dan saat garis finish tinggal di depan mata Harumi langsung menekan tombol khusus yang dapat melajukan mobilnya lebih cepat dari si pembalap, kini posisi pembalap jauh di belakang Harumi dan Harumi pun memenangkan balapan tersebut.

"Thank 200 jutanya soal mobil gua gak ambil" ucap Harumi dengan senyum ramahnya.

"Gua gak ngira lu se hebat ini" ucap pembalap.

"Gua juga gak ngira" ucap Harumi.

"Siapa nama lo, keknya lo baru di sini" ucap pembalap.

"Gua Harumi Toretto" ucap Harumi menyamarkan namanya dengan tokoh di salah satu film favoritnya.

"Oke gua Brayn" ucap Brayn.

"Kalo gitu gua balik ini dah jam 3, see you" ucap Harumi.

"See you, thank buat mobilnya" ucap Brayn dengan di anggukki Harumi.

Selesai balapan dan mendapatkan uang jajan Harumi langsung pulang ke rumahnya untuk tidur dan bersiap sekolah.

"Brayn ganteng juga" gumam Harumi ketika mengingat wajah Brayn.

"Est appan si Haru" ucap Harumi kepada dirinya sendiri.

Terlalu sibuk dengan pikirannya Harumi sampai tidak sadar jika ia sudah sampai di rumah.

"Dah sampe aja" ucap Harumi yang langsung pergi ke kamarnya untuk melanjutkan tidurnya.

Skip pagi ...

Pagi sudah tiba dan Harumi sedang memake up wajahnya agar tidak terlalu pucat, mungkin karena ia sedang kurang sehat di tambah dengan kurang tidur yang membuat dirinya menjadi terlihat lebih pucat dari biasanya.

Setelah selesai berdandan Harumi langsung keluar kamar dan sarapan bersama. Sarapan selesai Harumi langsung pergi ke sekolah dengan menggunakan mobil miliknya yang lain.

Sesampainya di sekolah, Harumi kembali menjadi dingin, sebenarnya ia sudah mengikhlaskan kepergian Bastian namun entah mengapa ia malah menjadi dingin dan pendiam di hadapan orang banyak termasuk Adeline.

Harumi memasuki kelasnya dengan wajah datarnya dan tidak memperdulikan semua orang orang yang menatapnya aneh, karena sudah dua bulan tidak sekolah dan sekarang tiba tiba masuk dengan tampang tak berdosa nya.

Brakk

Suara pintu yang di gebrak oleh Harumi, dengan cuek nya ia langsung duduk ke bangkunya yang berada di sebelah Adeline.

"Lu kemana aja dua bulan kagak sekolah?" Ucap Adeline ketika Harumi baru saja duduk.

"Gak kemana mana" ucap Harumi yang langsung menumpuk kedua tangannya dan menjadikan tangannya sebagai bantalan.

"Tapi kenapa lu gak masuk sekolah dua bulan lagi" ucap Adeline.

"Males" ucap Harumi berbohong.

"Gua tau, lu nenangin diri kan, lu kepikiran terus sama Bastian jadi lu nenangin diri iya kan?" Ucap Adeline namun tidak di beri tanggapan oleh Harumi.

Seseorang yang duduk di depan bangku Harumi dan Adeline pun membalikan badannya karena penasaran.

"Emang si Bastian kemana? Ko tiba tiba ga ada?" Ucap siswi yang duduk di depan Harumi.

"Dia mening-" Brak.

Ucapan Adeline terpotong karena Harumi menggebrak meja.

"Lu kenapa si, maen motong motong omongan orang aja bikin gua penasaran tau gak" ucap siswi tadi dengan kesalnya.

"Gak usah sebut sebut dia lagi" ucap Harumi karena Harumi tidak ingin mengingat masa masa indahnya bersama Bastian, kata kata Harumi pun sukses membuat siswi tadi dan Adeline terdiam.

"Haru" ucap Felix yang baru saja datang.

"Mau apa?" Ucap Harumi dengan nada ketusnya.

"Soal kejadian waktu itu-" "gak usah di bahas" ucapan Felix yang terpotong oleh ucapan Harumi.

"Ta..tapi" ucap Felix.

"Udah ya, gua males dengerin bacotan lu yang gak berguna" ucap Harumi yang langsung berdiri dari duduknya.

"Mau kemana?" Ucap Felix dengan menarik tangan Harumi.

"Gua mau kemana mana bukan urusan lo, mau gua mati ato gua idup lu gak perlu tau" ucap Harumi yang langsung pergi meninggalkan kelasnya.




















Hay hay hay jangan lupa vote yaa makasih...

Harumi (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang