Jarvis

777 77 8
                                    


Hiks

Isakan yang keluar dari bibir Harumi, ia sudah berusaha menahannya agar tidak keluar namun tetap saja isakan itu lolos ketika Harumi mengingat semua kenangannya dengan Bastian.

"Sorry" ucap Jarvis.

Bugh

  Harumi menonjok Jarvis dengan sekuat tenaganya, namun Jarvis menerima tonjokan tersebut dengan lapang dada, tidak ada niatan untuk membela sama sekali karena ia sadar jika ia memang salah telah membagi Harumi dengan kembarannya yang sudah tiada itu, pasti Harumi sangat merasa di permainkan perasaannya oleh mereka.

"Kenapa lu baru kasih tau gua sekarang hah" ucap Harumi sedikit emosi.

"Gu...gua" ucap Jarvis.

Harumi Hanya menatap Jarvis dengan tatapan datarnya.

"Jawab gua" ucap Harumi masih dengan sedikit membentak.

"Gu..gu..gua" ucap Jarvis.

"JAWAB GUA GAK ADA SEJARAHNYA KING OF DARKNESS GUGUP KETIKA DI TANYA" ucap Harumi dengan membentak Jarvis, kata kata Harumi pun sukses membuat Jarvis terdiam, dari mana Harumi mengetahui identitas yang selama ini ia selalu tutupi dan mungkin baru Harumi yang mengetahuinya, kecuali para anggota mafia yang lain.

"Karna gua gak mau kehilangan lu, dan gua mau lu itu cuman jadi milik gua gak boleh ada yang milikkin lu kecuali kembaran gua, makanya gua selalu tuker posisi sama dia biar gua dan dia bisa ngerasain jalan dan deket sama lu, juga gua takut lu malah benci kita" ucap Jarvis.

Hiks... Hiks... Hiks...

Lagi lagi Harumi menangis ketika mendengar ucapan Jarvis, di balik kekejaman nya di dunia gelap ternyata Jarvis sangat menyayangi kembarannya yang sudah tiada itu.

"Harusnya kalian ngomong jujur ama gua, gua gak bakal marah sama kalian" ucap Harumi yang sudah tenang kembali, namun tetap saja Air matanya menetes, ia jadi kembali teringat kenangan kenangannya bersama dengan Bastian.

Grep

Jarvis langsung memeluk Harumi dengan erat dan refleks Harumi langsung mengelus elus rambut Jarvis dengan lembut.

Tes... Tes.... Tes....

Harumi sadar jika saat ini Jarvis sedang menangis karena Air matanya yang menetes ke pundak Harumi, Harumi hanya membiarkannya ia ingin Jarvis menjadi tenang dahulu lalu ia kan mengajak pulang karena Hari memang masih sore.

15 menit berlalu Dan Jarvis baru saja berhenti menangis, Harumi mengerti itu karena laki laki sangat jarang menangis jika mereka menangis bahkan lama berarti mereka benar benar merasa kehilangan.

"Udah tenang?" Ucap Harumi.

Jarvis hanya mengangguk sebagai jawaban.

"Kalo gitu ayo balik, udah sore" ucap Harumi.

"Ayo" ucap Jarvis.

Skip.....

Matahari sudah bersinar dengan terikknya dan Harumi juga sudah sampai di sekolah karena ia berangkat terlalu pagi.

Di ruang kelas Hanya ada Harumi seorang, tak mau ambil pusing Harumi pun masuk dan duduk di bangkunya kemudian ia menempatkan kepalanya di meja kantin Dengan cantiknya ia tertidur lagi di sekolah.

Bobo cantik..

Baru saja beberapa menit Harumi tertidur tiba tiba terdengar suara riuh yang berasal dari teman temannya yang baru saja tiba dan memasuki kelas.

Di rasa kelasnya sudah tak nyaman untuk tidur Harumi pun pergi ke kantin dan bertemu dengan Felix di sana.

"Pagi lix" ucap Harumi.

"Pagi" ucap Felix.

"Ngapain lu?" Ucap Harumi berbsa basi.

"Boker" ucap Felix dengan wajah datarnya.

"Gak gitu konsepnya" ucap Harumi.

Setelah duduk dan memakan makanan milik Felix Harumi pun berjalan menuju kelasnya dengan damai dan anggun.

Sesampainya di kelas ternyata keadaan kelas jadi tambah riuh dan ramai karena banyak murid yang baru saja datang.

Harumi pun duduk ke bangkunya dan kembali melanjutkan tidurnya di kelas, Harumi memasang wajah yang sedikit kusut ketika beberapa siswa yang berteriak teriak di seluruh penjuru kelas.

Sekali lagi karena terlalu malas hingga ia tidak mau ikut menghentikan anak anak yang sedang teriak teriak, ia malah melanjutkan tidurnya..





















































Hay hay hay maaf kalo pendek ini edisi butlem atzu kebut semalem soalnya heheh, serius ini aku baru banget bgetik terus langsung aku up deh, btw jangan lupa vote yaaa makasih banyak......


Harumi (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang