Harumi berjalan menuju kantin dengan wajah kesalnya, ia tidak memperdulikan dirinya menjadi bahan gosip an satu sekolah.Sesampainya di kantin Harumi langsung duduk di salah satu meja kantin dan memesan makanan.
"Gua duduk sini ya" ucap salah satu siswa yang langsung duduk tanpa menunggu keputusan Harumi.
"Gua belom bilang bol- Brayn?" Ucap Harumi terkejut ketika melihat Brayn.
"Harumi Tor-hmm" Ucap Brayn terpotong karena mulutnya di tutup oleh Harumi.
"Shutttt" ucap Harumi mengkode agar Brayn tidak melanjutkan ucapannya.
"Sorry, lu Harumi yang waktu malem kan?" Ucap Brayn memastikan.
"Iya itu gua, dan rahasia, lu gak usah kasih tau orang orang kalo gua ikut balapan" ucap Harumi mengancam.
"Iya gua janji ko" ucap Brayn.
"Lu ko sekolah di sini? Gua kira lu udah kerja ato kuliah" Ucap Harumi.
"Enak aja gua gak setua itu ya, lagian gua udah lama sekolah di sini" ucap Brayn.
"Oh ya? Sejak kapan?" Ucap Harumi dengan wajah mengejeknya.
"Sejak dua bulan lalu, dan yang harusnya nanya itu gua, lu anak baru?" Ucap Brayn dengan wajah menirukan gaya Harumi.
"Gua udah lama, cuma dua bulan lalu gua gak masuk" ucap Harumi.
"Kenapa?" Ucap Brayn penasaran.
"Kepo" ucap Harumi langsung memakan makanannya yang baru di antar oleh ibu ibu kantin.
Saat Harumi hendak memasukkan makanannya ke dalam mulut tiba tiba ponselnya berbunyi dengan nyaring dan membuat Harumi mau tak mau mengangkat panggilan dari ponselnya tersebut.
"Koko? Ngapain nelpon, perasaan tadi berangkat bareng" gumam Harumi ketika melihat kakanya yang menelpon, karna takut terjadi apa apa Harumi pun langsung mengangkat panggilan tersebut.
Koko
"Iya Ko?"
"Koko pulang ke China, nenek koko meninggal tadi pagi koko udah kasih tau ke mommy sama daddy tinggal kamu yang belum, kalo kamu mau ketemu koko ke bandara sekarang mommy sama daddy juga ada"
"Jangan pergi dulu, tunggu Haru, koko pake jet pribadi kan?"
"Iya koko tunggu"
Tut..tut..tut...
Harumi langsung mematikan telponnya sepihak, dan menatap sedih ke arah makanannya.
"Kenapa lu?" Ucap Brayn.
"Koko gua mau pergi" ucap Harumi dengan wajah sedihnya.
"Ya lu susul lah ke bandara apa susahnya, lagian bandara juga gak terlalu jauh, lu bisa VC an atau chattingan kenapa harus sedih" ucap Brayn bijak.
"Gua sedih karena makanan gua baru gua pesen dan belum gua makan huaaa" ucap Harumi.
"Et dah gua kira sedih karna apa" ucap Brayn terkejut karena jawaban Harumi yang tidak sesuai dengan perkiraannya.
"Lu mau bantuin gua gak?" Ucap Harumi.
"Apa?" Ucap Brayn dengan wajah curiganya.
"Tolong abisin makanan gua, kalo gak di abisin koko bilang nanti nangis" ucap Harumi dengan wajah sedih.
"Eh i...iya nanti gua abisin" ucap Brayn dengan wajah tidak percayanya.
Bruk
Harumi memeluk Brayn.
"Thank ya Bray, lu udah nolongin gua" ucap Harumi dengan memeluk Brayn.
"I..iya sono, ntar pesawatnya keburu terbang" ucap Brayn masih dengan memasang ekspresi bingung karena sifat Harumi.
"Gak bakal dia pake jet pribadi ko" ucap Harumi, membuat Brayn terkejut, berarti Harumi bukan anak biasa biasa pikirnya sama seperti dirinya ehe?
"Ya..yaudah lu ke bandara kasian koko lu nunggu" ucap Brayn yang langsung di anggukki Harumi.
"Kalo gitu gua pergi dulu yak, jangan lupa di makan makanannya biar dia gak nangis oke" ucap Harumi.
"Iya, nanti gua makan biar mereka gak nangis, dan lu cepet pergi biar abang lu gak lumutan di bandara gegara nungguin lu yang lebay nya pake banget ato kebangetan" ucap Brayn.
"Gak papa gua lebay aja koko gua sayang, apa lagi gua jutek coba" ucap Harumi.
"Iya iya serah lu, intinya lu mau terus terusan peluk gua atau lu mau gua anterin ke bandara biar abang lu gak nunggu lama di sana" ucap Brayn yang sedikit kehilangan kesabarannya karena sifat Harumi yang menurutnya sangat lebay, dan perlu kalian ingat jika Harumi belum melepaskan pelukannya.
"Iya iya gua mau pergi bye" ucap Harumi yang langsung melepaskan pelukannya dan pergi dari area kantin untuk menuju parkiran.
Baru saja Harumi pergi sekitar 10 menit sudah ada ibu ibu kantin yang menghampiri Brayn ketika makanan Brayn habis.
"Mas buat pesenannya neng Harumi mas kan yang bayar soalnya neng Harumi belum bayar, biasanya emang dia suka nyimpen uang di sini biar dia gak bayar cuma kalo sekarang uang simpanannya udah habis, jadi mas kan yang bayar, kan mas pacarnya" ucap ibu ibu kantin yang membuat Brayn terkejut.
"Iya bu nanti saya yang bayar ko, sekalian sama utang utangnya yang lain" ucap Brayn.
"Nggak ko mas, neng Haru gak punya utang cuma yang ini dia lupa bayar, tadinya saya mau biarin aja, cuma tadi neng Haru bilang buat mas yang bayar gitu" ucap Ibu kantin yang kembali membuat Brayn terkejut.
"Iya bu nanti saya bayar ko" ucap Brayn dengan senyum yang sangat jarang dia tunjukan.
"Pantes aja, lu peluk gua lama banget ampe sok sok sedih gitu, taunya lu minta bayarin" gumam Brayn dengan senyumnya yang manis.
"Lu uink, dan gua harus dapetin lu, gimana pun caranya" gumam Brayn.
Hay hay hay jangan lupa vote yaaa makasih..
KAMU SEDANG MEMBACA
Harumi (END)
Teen FictionBughhhhhh "Kalo mau gua mati gak gini caranya" Bughhhhh "Namanya juga manusia ya pasti lupa" "Sangat di sarankan untuk membaca Angel of darkness nya terlebih dahulu, agar mengerti dengan alur ceritanya"