Jarvis langsung terdiam ketika mendengar ucapan Harumi begitu juga dengan Irvan."Lu..lu inget dia?" Ucap Jarvis.
"Ya, gua inget dari matanya dari senyumnya lu mirip sama dia" ucap Harumi.
"Bukannya mata dia beda sama gua?" Ucap Jarvis.
Harumi langsung terkejut ketika mendengar ucapan Jarvis, ia jadi teringat sesuatu, ia ingat saat ia di pertama kali bertemu dengan Bastian dan saat Bastian menatapnya lalu saat Bastian meninggal di pangkuannya, ada yang aneh di sana, tapi mengapa ia baru menyadarinya sekarang.
"Lu inget?" Ucap Irvan.
Harumi hanya mengangguk dengan wajah yang terlihat sedih.
"Bagus kalo lu inget, pulang sekolah bakal gua jelasin semuanya, jadi gua harap lu siap" ucap Jarvis.
Harumi kembali mengangguk, ia benar benar merasa seperti orang bodoh yang baru menyadari semuanya sekarang.
Kring...kring....kring....
Bunyi bel sudah terdengar, Harumi langsung menghampiri meja Adeline dan mengajaknya ke kantin.
Sesampainya di kantin Harumi dan Adeline langsung duduk di salah satu bangku.
"Ya pesen makanan gih" ucap Harumi.
"Ko gua?" Ucap Arya.
"Suruh sapa lu ngikut?" Ucap Adeline.
"Iya deh iya, Lix ayo" ucap Arya.
Felix dan Arya pun langsung berdiri untuk membeli makanan.
"Kita gabung ya?" Ucap Jarvis yang baru datang di ikuti oleh Irvan.
"Duduk aja masih kosong kan?" Ucap Harumi.
Setelah mendapat persetujuan Jarvis dan Irvan langsung duduk di hadapan Harumi, baru saja mereka duduk, Arya dan Felix datang dengan membawa makanan.
"Eh ada lu" ucap Arya.
"Lu masih kepikiran omongan gua ya?" Ucap Jarvis.
Harumi hanya mengangguk lalu langsung memakan makanannya.
"Kenapa beb?" Ucap Felix yang langsung duduk di sisi Harumi dan mengelus rambut Harumi.
Harumi menatap Felix datar.
"So fun kah begitu?" Ucap Harumi.
"Ngomong sopan aja pake ala ala Inggris segala" ucap Felix.
"Lu nyebelin" ucap Harumi.
"Ntar lu suka lagi sama gua" ucap Felix.
"Eh btw ko lu mirip sama Bastian si?" Ucap Adeline.
"Shhh" ucap Arya dengan menyikut Adeline.
Adeline langsung menutup mulutnya dengan kedua tangannya.
"Maafin dia ya" ucap Arya.
"Gak papa ko" ucap Jarvis.
"Eh Van, liat tu cwe cakep lagi di bully" ucap Harumi yang berusaha merubah suasana dan percakapan.
"Napa lu lapor ke gua?" Ucap Irvan.
"Lu kan Jomblo, tu yang lagi di bully cakep, udah sono bantuin" ucap Harumi.
"Ogah" ucap Irvan.
"Yaudah Gua aja" ucap Harumi yang langsung berdiri dan berjalan menghampiri murid yang sedang di bully.
"Stop, lu apa apaan si gada kerjaan?" Ucap Harumi.
"Lu gak usah ikut campur" ucap Pembully.
"Enyah lu risi gua liat lu" ucap Harumi dengan mendorong tubuh pembully hingga ia terjatuh.
"Lu tuh songong banget lu siapa, lu pikir bapak lu yang punya sekolah apa" ucap Pembully.
"Ya bukan si, gua cuma murid yang biasa belajar belajar dan belajar" ucap Harumi.
Pembully tersebut langsung melayangkan tangannya hendak menampar Harumi, namun terhalang oleh salah satu kaka sepupu Harumi.
Plak
Afnan yang tertampar.
"Lu apain adik gua?" Ucap Jiar.
"Di...dia adik lu?" Ucap pembully.
"Lebih tepatnya adik gua" ucap Shiro yang membuat si pembully langsung ketakutan.
"Pergi lu, jangan ganggu adek kita" ucap Shiro.
Dengan segera si pembully pergi dan Harumi pun menjadi pusat perhatian akibat ucapan Shiro.
Skip...
Saat ini Harumi dan Jarvis sedang duduk di salah satu taman yang memang agak sepi.
"Lu mau ngomong apa?" Ucap Harumi.
"Maafin gua" ucap Jarvis.
"Maaf kenapa?" Ucap Harumi lagi.
"Lu inget waktu lu di undangan pernikahan ka Ryuna lu liat anak dan dia senyum ke lu, anak itu Bastian" ucap Jarvis.
"Mak...maksud lu?" Ucap Harumi.
"Lu sama Bastian udah pernah ketemu, tapi lu gak sadar, Saat pertama lu kenalan sama Bastian itu sebenernya bukan dia tapi gua" ucap Jarvis.
"Lu pasti sadar saat pertama kalian ketemu dan saat pertama kalian ngedate, saat pertama kali ngedate itu baru Bastian, jadi gua sama Bastian selalu tukeran posisi karena kita suka sama lu, dan saat hari di mana Bastian meninggal, sebenernya dia mau ngabisin waktunya sama lu karena dia mau ngerelain lu demi gua, dan gua gak tau kenapa sampe ada nya tawuran itu, sampe sampe dia meninggal di sana, iya gua sama Bastian kembar tapi saat orang tua kita meninggal gua di adopsi orang lain dan Bastian tinggal sama ibunya Vian meski cuma beberapa saat, kita ngelakuin ini karena kita punya perasaan yang sama sama lu, maafin gua karena baru kasih tau ini ke lu" ucap Jarvis dengan menunduk.
Hiks
Hay hay hay jangan lupa vote yaaa makasih...
KAMU SEDANG MEMBACA
Harumi (END)
Teen FictionBughhhhhh "Kalo mau gua mati gak gini caranya" Bughhhhh "Namanya juga manusia ya pasti lupa" "Sangat di sarankan untuk membaca Angel of darkness nya terlebih dahulu, agar mengerti dengan alur ceritanya"