Hari ulang tahun sekolah pun tiba semua murid ke sekolah menggunakan pakaian adat, baik laki laki maupun perempuan semuanya menggunakan sama seperti Harumi saat ini ia sedang merapihkan rambutnya, ia hanya menggelung rambutnya dan menyisakan beberapa helai di sisi kiri dan kanan poninya.Harumi menggunakan pakaian adat khas sunda begitupun dengan kokonya, setelah di rasa rapih Harumi pun keluar kamar dan langsung menutup pintu kamarnya.
Ketika sampai di ruang makan Harumi kembali lagi ke kamarnya karena ada yang ketinggalan, begitu masuk Harumi langsung mengambil beberapa pistol kecil dan senjata api lainnya, Harumi menyelipkan dua pistol di pahanya dan ia menyelipkan Satu pistol lagi di pinggang tempat ia biasa menyimpan pistol lalu ia juga mengganti gulungan rambutnya bukan dengan tusuk konde biasa melainkan menggunakan tusuk konde dengan yang di dalamnya terdapat racun jika di tusukkan maka racunnya akan keluar dan mengakibatkan pingsan namun itu masih tahap awal karena efek dari racun itu adalah membunuh perlahan, jadi jika di tusukkan maka korban akan pingsan dua hari kemudian organ tubuh lainnya tiba tiba tidak bekerja dan kemudian mati.
Harumi tiba tiba membawa beberapa senjata karena ia yakin akan ada pesta di sana apa lagi setelah mendengarkan laporan dari Devan kemarin yang membuatnya semakin yakin jika akan ada pesta di sekolah, pesta dalam arti lain.
Setelah benar benar siap dan rapih Harumi langsung keluar dari kamarnya dan berjalan menuju ruang makan.
"Tadi kenapa balik lagi?" Ucap Shiro.
"Belum sikat gigi" ucap Harumi.
"Jorok lu" ucap Shiro.
"Biarin gua gini aja lu sayang apa lagi gua lebih lebih coba" ucap Harumi dengan sombongnya.
"Btw lu cantik" ucap Shiro.
"Baru tau lu kemana aja kang, gua cantik lahir batin luar dalem gini" ucap Harumi.
"Seketika gua nyesel muji lu" ucap Shiro yang membuat Harumi kesal.
"Jahat lu" ucap Harumi yang membuat Shiro tertawa.
"Btw gua nebeng ya" ucap Harumi.
"Ogah ntar apa kata fans lu" ucap Shiro.
"Gua tetep cantik" ucap Harumi.
"Serah dah" ucap Shiro.
Harumi dan Shiro pun langsung berangkat sekolah ketika mereka selesai sarapan.
Skip...
Sesampainya di sekolah, Shiro langsung memarkirkan mobilnya di parkiran kemudian Harumi dan Shiro pun turun dari mobil, karena keadaan sekolah masih lumayan sepi jadi tak banyak orang yang berlalu lalang.
"Gua ke kelas dulu" ucap Harumi.
"Ya" ucap Shiro.
"Eh tunggu" ucap Harumi yang langsung membuat Shiro berbalik, Harumi langsung menarik Shiro dan menyuruh Shiro membalikkan badannya jadi memunggungi Harumi.
Setelah Shiro membelakanginya Harumi langsung mengambil pistol yang berada di tasnya dan menyelipkannya di balik baju Shiro.
Shiro sadar Harumi menyelipkan pistol di balik bajunya pun terkejut dan sedikit takut.
"Buat jaga jaga, bakal ada pesta, tenang aja gak bakal jatoh ko, nanti tunggal koko ambil aja" ucap Harumi sedikit berbisik.
"Nanti koko pake kalo ada sesuatu yang mengancam atau kalo koko terancam pas Haru gak ada pake aja, gak usah takut" ucap Harumi lagi
"Serius?" Ucap Shiro yang kebingungan pesta apa maksudnya.
"Iya, tenang aja" ucap Harumi yang langsung meninggalkan Shiro sendiri.
Shiro pun langsung pergi ke kelasnya seolah tak terjadi apa apa, ia harus terbiasa dengan kehidupan barunya yang memang seperti ini.
Ting...Ting...Ting..
Bel masuk pun berbunyi seluruh siswa langsung kembali ke stand nya mereka masih berjualan sementara di lain tempat beberapa siswa siswi memperlihatkan bakat bakatnya mulai dari nari hingga Dance pop, ada drama yang di perankan siswa siswi ada yang membuka stand donor darah di buat oleh pmr dan pmi juga masih banyak hal lainnya.
Devan
"Siapkan beberapa pasukan, firasat ku tak enak""Baik miss, 100 pasukan akan saya kirim dan saya tempatkan di tempat tempat tersembunyi"
Tut..tut..tut..Harumi mematikan telponnya sepihak dan langsung bergabung bersama teman sekelasnya, ia melihat Adeline yang menggunakan pakaian adat Bali dan beberapa anak lainnya yang menggunakan pakaian adat yang bermacam macam.
"Eh kita poto dulu ayo satu kelas ya harus komplit bu Ani juga" ucap ketua kelas dengan segera seluruh teman sekelas Harumi dan wali kelas berkumpul dan berfoto di tempat yang sudah di sediakan oleh ekskul fotografer.
Setelah selesai berfoto dan hasil fotonya di bagikan anak anak kelas Harumi langsung kembali ke stand mereka hari ini mereka benar benar kompak bu Ani pasti bangga pada mereka.
Duar
Duar
Duar
Duar
Suara ledakan terdengar di belakang area sekolah.
"Sudah kuduga" gumam Harumi.
Seluruh murid menjadi panik karena takut dengan suara ledakan yang terjadi beberapa kali.
Hay hay hay jangan lupa vote yaaa makasih....
KAMU SEDANG MEMBACA
Harumi (END)
Teen FictionBughhhhhh "Kalo mau gua mati gak gini caranya" Bughhhhh "Namanya juga manusia ya pasti lupa" "Sangat di sarankan untuk membaca Angel of darkness nya terlebih dahulu, agar mengerti dengan alur ceritanya"